Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus I

49

3.4 Prosedur Tindakan Persiklus

Penelitian tindakan kelas terdiri dari tahapan siklus. Masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:

3.4.1. Siklus I

Prosedur tindakan pada siklus I terdiri empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengataman dan refleksi. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan yaitu 1 pertemuan dan pertemuan 2. Jika siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, maka dilaksanakan siklus II. Tahap tindakan penelitian disusun dalam bentuk siklus dan setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan target yang ingin dicapai. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:

3.4.1.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti menyiapkan proses pembelajaran menyimak dengan media audio visual. Peneliti menyusun rencana pembelajaran menyimak dalam bentuk RPP dan scenario pembelajaran. Materi pokok disesuaikan dengan kurikulum dan silabus yang berlaku di sekolah. Peneliti menyusun lembar kerja siswa sebagai latihan siswa dalam mengerjakan soal berkaitan dengan materi pembelajaran. Peneliti menyusun alat evaluasi, menginventarisasi subjek penelitian dan persiapan alat penunjang yang digunakan dalam penelitian. Instrumen tes dan nontes disusun untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen tes disusun untuk mengetahui hasil belajar siswa berupa data kuantitatif. Instrumen nontes disusun untuk mengetahui data penelitian berupa data kuantitatif. Langkah persiapan pembuatan alat tes, antara lain: mengadakan pembatasan terhadap 50 materi yang diajarkan, menentukan jumlah waktu yang disediakan untuk mengerjakan tes, menentukan jumlah butir tes, menentukan tipe tes. Perencanaan dilakukan dari awal sampai akhir penelitian agar hasil penelitian sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Tahap perencanaan, peneliti memulai persiapan proses pembelajaran keterampilan menyimak menggunakan media audio visual dengan langkah-langkah: 1 menyusun rencana pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan menyimak cerita dengan menggunakan media audio visual 2 menyiapkan kaset cerita anak yang akan diputar melalui VCD 3 menyusun instrumen tes dan nontes. Instrumen yang berupa tes pilihan ganda beserta penilaiannya. Instrumen nontes yaitu lembar observasi dan performansi guru 4 berkolaborasi dengan teman sejawat sebagai observer kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3.4.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan dilakukan sesuai perencanaan yang telah disusun serta proses perbaikan yang akan dilakukan. Pada pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan serangkaian kegiatan yang menunjang proses pembelajaran. Tindakan yang akan dilakukan harus sesuai dengan perencanaan. Pada tahap pelaksanaan guru melakukan tindakan dalam proses pembelajaran. Tindakan yang dilakukan terdiri atas pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan, peneliti mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak. Siswa dapat mengidentifikasi unsur 51 cerita, guru memberikan apersepsi berupa kegiatan tanya jawab tentang cerita anak yang pernah diketahui oleh siswa. Tujuan kegiatan apersepsi adalah untuk menggali pengalaman siswa tentang cerita anak. Kemudian guru memberikan penjelasan mengenai kegiatan belajar mengajar yang hendak dilaksanakan yaitu menyimak cerita anak melalui media audio visual. Selain itu, guru juga menyampaikan manfaat pembelajaran sebagai upaya menumbuhkan minat belajar siswa agar siswa memiliki motivasi belajar terlebih dahulu. Pada tahap inti guru menjelaskan pengertian dongeng dan jenis-jenisnya serta menjelaskan unsur-unsur cerita anak. Unsur-unsur cerita anak meliputi tokoh, perwatakan, latar, tema, dan amanat. Setelah itu siswa diminta untuk menyimak cerita anak Timun Mas yang diputar lewat VCD. Selesai menyimak, siswa secara kelompok mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru berupa lembar kerja siswa. Yang diberikan tentang nama-nama tokoh, watak tokoh, latar cerita, tema dan amanat. Selesai mengerjakan LKS, siswa diminta untuk mencocokkan hasil pekerjaannya dengan cara tukar menukar hasil pekerjaannya kepada teman. Pada tahap penutup, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari itu. Guru memberikan soal evaluasi dan menilainya. Kegiatan selanjutnya guru bersama siswa merefleksikan pembelajaran yang telah berlangsung.

3.4.1.3 Observasi

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MENGIDENTIFIKASI UNSUR UNSUR CERITA ANAK PADA KELAS V SDN GROBOG KULON 01 KABUPATEN TEGAL

4 48 351

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYIMAK CERITA RAKYAT MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 PANICAN KABUPATEN PURBALINGGA

0 55 211

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENYIMAK DONGENG MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 01 KOTA TEGAL

0 6 249

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PANGGUNG 5 KOTA TEGAL

1 22 203

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

1 5 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

0 1 14

Peningkatan Hasil Belajar Menyimak Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual (film kartun) pada Siswa Kelas V SD Negeri Wringinjenggot 02 Balapulang.

0 0 218

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DILEM GUNUNGKIDUL.

0 1 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA FIKSI ANAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS V SD

0 1 10