29
2.1.5 Media Pembelajaran
Menurut Schram 1982 dalam Susilana, 2009 : 6, media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Sarana fisik untuk untuk menyampaikan isi materi pembelajaran seperti buku, film, slide, dan sebagainya. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang
dengar termasuk teknologi perangkat kerasnya. Menurut Mustikasari 2008 dalam articles, 2011 media pembelajaran adalah
media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar
atau siswa. Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika program media
itu didesain dan dikembangkan guru secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.
Menurut Susilana 2009 : 10 media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media
pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak dapat berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi
belajar yang diharapkan. Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu mempelajari
bagaimana menerapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pada kenyataannya media
pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain:
30 terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang
tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media
pembelajaran. Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang paling sederhana
dan murah sampai yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk
langsung dimanfaatkan seperti tumbuhan, hewan, batu, air dan ada pula yang sengaja dirancang. Biasanya sekolah-sekolah khususnya sekolah dasar yang berada di desa
masih menggunakan media sederhana dan sedikit yang menggunakan media moderen dan mahal. Keterbatasan dana, letak sekolah yang jauh dari pusat kota merupakan
beberapa faktor yang menghambat ketersediaan media pembelajaran canggih. Beberapa pakar menggolongkan jenis-jenis media dari berbagai sudut pandang.
Brets 1972 dalam Sadiman, 2009 : 20, mengidentifikasi ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok yaitu: suara,visual dan gerak. Visual dibedakan menjadi
tiga yaitu gambar, garis, dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan.
Brets 1972 dalam Sadiman, 2009 : 20 membedakan antara media siar telecommunication dan media rekam recording, sehingga terdapat 8 klasifikasi
media. Klasifikasi Brets yaitu: 1 media audio visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak., 2 media audio visual diam
yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam, 3 audio semi gerak yaitu media yang menampilkan suara yang bergerak, 4 media visual bergerak yaitu media
yang menampilkan gambar yang bergerak, 5 media visual diam adalah media yang
31 menampilkan gambar diam 6 media semi gerak 7 media audio adalah media yang
hanya mengandalkan kemampuan suara, 8 media cetak. Briggs 1970 dalam Sadiman, 2009 : 23, membagi media pembelajaran
menjadi 13 macam sebagai berikut: 1 objek, 2 model, 3 suara langsung, 4 rekaman audio, 5 media cetak, 6 pembelajaran terprogram, 7 papan tulis, 8
media transparansi, 9 film rangkai, 10 film bingkai, 11 film, 12 televisi, dan 13 gambar.
Gagne 1970 dalam Sadiman, 2009 : 23 membagi media pembelajaran menjadi 7 macam sebagai berikut: 1 benda untuk didemonstrasikan, 2 komunikasi lisan,
3 media cetak, 4 gambar diam, 5 gambar gerak, 6 film bersuara, 7 mesin belajar.
Mengenai manfaat media dalam pembelajaran, Kemp dan Dayton 1985 dalam Susilana, 2009 : 9 peran media dalam proses pembelajaran dapat memberikan
kontribusi seperti: penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih berstandar, pembelajaran lebih menarik dan interaktif dengan menerapkan teori belajar, waktu
pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek, kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan, peran guru berubah kearah yang positif. Menurut Mustikasari 2008 secara umum manfaat media pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah: 1
penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, 2 proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. 3 proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, 4
efisiensi dalam waktu dan tenaga, 5 meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, 6
32 media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, 7
media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar, 8 mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Simpulan dari pendapat beberapa ahli diatas bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke
siswa, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Tujuan belajar
akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin dengan bantuan media pembelajaran. Penafsiran yang berbeda antar guru
dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
Media juga memungkinkan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah. Media pembelajaran dapat
membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun
manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
Media dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung
seorang guru. Guru dapat berbagi peran dengan media, sehingga banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu
kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian dan memotivasi belajar. Dalam penelitian ini media yang dimanfaatkan dalam pembelajaran menyimak
33 adalah media audio visual. Media audio visual adalah media yang memberi informasi
melalui apa yang dilihat dan didengar. Media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini berupa Video Compact Disc. Media Video Compact Disc merupakan
perpaduan antara media suara audio dan media gambar visual yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Media ini mampu
memudahkan siswa dalam memahami materi simakan dan menarik minat siswa untuk belajar.
2.1.6 Media Audio Visual