51 cerita, guru memberikan apersepsi berupa kegiatan tanya jawab tentang cerita anak
yang pernah diketahui oleh siswa. Tujuan kegiatan apersepsi adalah untuk menggali pengalaman siswa tentang cerita anak. Kemudian guru memberikan penjelasan
mengenai kegiatan belajar mengajar yang hendak dilaksanakan yaitu menyimak cerita anak melalui media audio visual. Selain itu, guru juga menyampaikan manfaat
pembelajaran sebagai upaya menumbuhkan minat belajar siswa agar siswa memiliki motivasi belajar terlebih dahulu.
Pada tahap inti guru menjelaskan pengertian dongeng dan jenis-jenisnya serta menjelaskan unsur-unsur cerita anak. Unsur-unsur cerita anak meliputi tokoh,
perwatakan, latar, tema, dan amanat. Setelah itu siswa diminta untuk menyimak cerita anak Timun Mas yang diputar lewat VCD. Selesai menyimak, siswa secara
kelompok mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru berupa lembar kerja siswa. Yang diberikan tentang nama-nama tokoh, watak tokoh, latar cerita, tema dan
amanat. Selesai mengerjakan LKS, siswa diminta untuk mencocokkan hasil pekerjaannya dengan cara tukar menukar hasil pekerjaannya kepada teman.
Pada tahap penutup, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada hari itu. Guru memberikan soal evaluasi dan menilainya. Kegiatan
selanjutnya guru bersama siswa merefleksikan pembelajaran yang telah berlangsung.
3.4.1.3 Observasi
Pada pengamatan atau observasi peneliti mengambil data dari mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan siswa selama penelitian berlangsung. Peneliti
mengamati aktifitas siswa saat dilaksanakan proses pembelajaran. Pada tahap observasi, peneliti mengamati dan menilai aktifitas masing-masing siswa. Untuk
52 performansi guru diamati oleh teman sejawat yang menjadi observer.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I difokuskan pada: 1 aktivitas siswa, meliputi: keantusiasan siswa dalam pembelajaran menyimak, kerja
sama dalam kelompok, tanggung jawab dalam mengerjakan tugas, keaktifan siswa dalam mendengarkan dan menanggapi hasil kerja kelompok; 2 Hasil belajar siswa,
yaitu mencakup nilai rata-rata kelas minimal 66 dan banyaknya siswa yang tuntas belajar minimal 70 siswa yang memperoleh nilai akhir minimal 66; 3 perfomansi
guru dalam proses belajar mengajar, yaitu mencakup penguasaan materi dan penguasaan kelas.
Pengamatan terhadap guru dilakukan oleh observer atau teman sejawat melalui APKG I dan APKG II. APKG ini digunakan untuk mengetahui keberhasilan dan
kekurangan guru dalam proses pembelajaran. Tahap ini sangat penting dan membutuhkan pengamatan yang teliti untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan
proses pembelajaran. Hasil analisis keberhasilan dan kekurangan dari proses pembelajaran dapat dijadikan masukan pada perbaikan siklus selanjutnya.
3.4.1.4 Refleksi
Refleksi merupakan upaya peneliti untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Pada tahap refleksi, peneliti mengevaluasi hasil
perencanaan, tindakan, dan pengamatan yang sudah dilakukan. Atas dasar pengamatan terhadap pembelajaran yang menggunakan media audio visual, akan
dikaji secara kritis peningkatan hasil belajar siswa. Hasil kajian ini menjadi bahan untuk mengambil langkah selanjutnya, mencari solusi untuk memecahkan masalah
atau kelemahan yang timbul untuk kemudian menyusun siklus berikutnya.
53 Peneliti akan melihat hasil dari tahap tindakan dan pengamatan pada siklus I.
Jika hasilnya terdapat siswa yang bersikap negatif terhadap proses pembelajaran atau kekurangan seperti yang dijelaskan dalam hasil observasi, akan dijadikan sebagai
bahan perbaikan untuk tindakan pada siklus II. Hasil yang positif dalam siklus I akan dipertahankan pada siklus II.
Dari faktor sikap siswa dalam kegiatan menyimak, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran pada siklus II misalnya, sikap siswa yang
meremehkan kegiatan menyimak. Dari hasil evaluasi yang dapat dijadikan refleksi adalah ungkapan tentang kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran, hasil pengamatan peneliti, tindakan yang telah dilakukan oleh siswa, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh peneliti selama
proses pembelajaran. Apabila pada siklus I ditemukan kekurangan-kekurangan atau kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan peneliti dalam kegiatan
pembelajaran menyimak cerita anak, pada siklus II akan ditindaklanjuti dengan tindakan perbaikan.
3.4.2 Siklus II