19 bersemangat, bergairah, berani, tenang dan merasa gugup.
Asas aktivitas digunakan dalam semua jenis metode mengajar, baik metode mengajar di dalam kelas maupun metode mengajar di luar kelas. Penggunaannya
dilaksanakan dalam bentuk yang berlainan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan disesuaikan dengan orientasi sekolah dan jenis kegiatan pembelajarannya.
Berdasarkan teori-teori yang sudah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan belajar, subjek didik atau siswa harus aktif berbuat dan diperlukan
adanya aktivitas dalam belajar. Tanpa aktivitas, belajar tidak akan berlangsung dengan baik. Seperti yang dikemukakan oleh bahwa pada prinsipnya belajar adalah
berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang
sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa selama proses
pembelajaran. Siswa dengan melakukan berbagai aktivitas dalam kegiatan
pembelajaran diharapkan dapat membangun pengetahuannya sendiri tentang suatu konsep dengan bantuan guru. Aktivitas siswa yang diamati selama kegiatan
pembelajaran berlangsung dibatasi pada ruang lingkup.
2.1.2 Hasil Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2003:2. Belajar diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi individu
dengan limgkungan, artinya seseorang dikatakan telah belajar jika dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya.
20 Menurut Sudjana 2000:102 dalam Indramunawar, 2011 hasil belajar
merupakan perubahan tingkah laku seseorang melalui proses belajar, sedangkan perubahan tersebut harus dapat digunakan untuk meningkatkan penampilan diri
dalam kehidupan. De Cecco Crawford 1977 dalam Sumiati, 2009
: 38 menyatakan bahwa
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan sebagainya yang dimiliki seseorang tidak dapat diidentifikasi karena ini hanya merupakan kecenderungan
perilaku saja. Hal ini dapat diidentifikasi bahkan dapat diukur dari penampilan behavioral performance. Penampilan ini dapat berupa kemampuan menjelaskan,
menyebutkan sesuatu, atau melakukan suatu perbuatan. Jadi kita dapat mengidentifikasi hasil belajar melalui penampilan. Individu dikatakan telah menjalani
proses belajar jika pada dirinya hanya ada perubahan dalam kecenderungan perilaku. Menurut Wingo 1977 dalam Sumiati, 2009
: 40 hasil belajar sepatutnya
menjangkau banyak segi. Artinya dalam proses belajar banyak segi yang sepatutnya dicapai sebagai hasil belajar yang meliputi pengetahuan dan pemahaman tentang
konsep. Begitu pula kemampuan menerapkan konsep, kemampuan menjabarkan dan menarik kesimpulan serta menilai kemanfaatan suatu konsep, menyenangi dan
memberi respon positif terhadap sesuatu yang dipelajari dan diperoleh kecakapan melakukan suatu kegiatan tertentu. Hasil belajar diperoleh pula melalui pengalaman.
Artinya pemahaman dan struktur kognitif dapat diperoleh seseorang melalui pengalaman melakukan suatu kegiatan atau dikenal dengan istilah learning by doing
yaitu belajar dengan jalan melakukan suatu kegiatan. Menurut Haling 2007 dalam
redberrychemistry , 2011 hasil belajar adalah
istilah yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keberhasilan yang dicapai oleh
21 seseorang setelah melakukan tes hasil belajar. Hasil belajar yang diperoleh oleh
seseorang dapat dijadikan sebagai indikator tentang kemampuan, kesanggupan, penguasaan seseorang tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap atau nilai yang
dimiliki oleh orang itu dalam kegiatan belajar Arikunto 2005 dalam
redberrychemistry , 2011 mengemukakan bahwa hasil
belajar seringkali diasumsikan sebagai cermin kualitas suatu sekolah. Dari hasil belajar yang diperoleh, guru akan mengetahui apakah metode serta media yang
digunakan sudah tepat atau belum. Jika sebagian besar siswa memperoleh angka yang kurang baik pada kegiatan pembelajaran yang diadakan, kemungkinan disebabkan
oleh pendekatan atau metode dan media yang digunakan guru kurang tepat. Apabila terjadi hasil belajar siswa kurang baik, maka guru harus mawas diri dan mencoba
mencari metode dan media lain dalam melaksanakan proses pembelajaran .
Simpulan dari beberapa teori para ahli bahwa hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil
belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami
belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. Hasil belajar
diperoleh pula melalui pengalaman, artinya pemahaman dan struktur kognitif dapat diperoleh seseorang melalui pengalaman melakukan suatu kegiatan. Individu
dikatakan telah menjalani proses belajar jika pada dirinya hanya ada perubahan dalam kecenderungan perilaku. Seseorang dikatakan telah belajar jika dapat melakukan
sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya. Menurut Bloom, dkk Sudjana, 2004 dalam redberrychemistry, 2011
m engklasifikasikan hasil belajar tiga domain atau ranah yaitu ranah kognitf,
22 psikomotor dan sikap. Ranah kognitif menaruh perhatian pada pengembangan
kapabilitas dan keterampilan intelektual, ranah psikomotor berkaitan dengan kegiatan-kegiatan manipulatif atau keterampilan motorik, ranah sikap berkaitan
dengan pengembangan perasaan, sikap, nilai dan emosi. Dapat diasumsikan bahwa untuk menghasilkan ketiga ranah hasil belajar
tersebut sedikit banyak ditentukan atau dipengaruhi faktor internal seperti pengetahuan. Prasyarat atau kemampuan awal dari masing-masing kategori hasil
belajar yang telah dimiliki oleh siswa yang berkaitan dengan kapabilitas atau keterampilan yang sedang dipelajari.
Kegiatan belajar dan pembelajaran memunculkan sebuah hasil belajar. Menurut Susilana 2000:1, sesuatu dikatakan sebagai hasil belajar jika memenuhi ciri-ciri
berikut : 1 belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa dirinya sedang belajar, timbul dalam dirinya motivasi untuk memiliki pengetahuan yang diharapkan,
sehingga tahapan-tahapan dalam belajar sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen retensi betul-betul disadari sepenuhnya, 2 hasil belajar diperoleh
dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan diproleh tidak secara spontanitas, instant, namun bertahap sequensial.
Menurut Hamalik 2001 dalam Indramunawar, 2011 hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti jadi mengerti. Menurut Gagne 1977
dalam Ella, 2007 : 98, menyarankan kinerja hasil belajar dikelompokkan dalam lima kategori meliputi keterampilan intelektual, strategi
kognitif, informasi verbal, ketrampilan psikomotor dan sikap. Penggunaan kategori tersebut untuk memudahkan perbaikan terhadap ketepatan tujuan, penentuan sistem
23 pembelajaran, dan perencanaan kondisi belajar yang diperlukan untuk pembelajaran
yang berhasil. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang yang akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak
akan hilang selama-lamanya. Hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi, sehingga akan
mengubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik. U kuran
yang menyatakan taraf kemampuan, berupa penguasaan ilmu, kecakapan yang diperoleh oleh seseorang sebagai hasil dari sesuatu yang dipelajarinya dalam jangka
waktu tertentu, dan akan dipengaruhi oleh intelegensi dan kemampuan awal siswa. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan ukuran berhasil tidaknya kegiatan
belajar mengajar. Pada pelaksanaan pembelajaran, pengukuran hasil belajar bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh perubahan tingkah laku siswa setelah selesai mengikuti suatu kegiatan belajar. Kegiatan pengukuran umumnya guru menggunakan tes
sebagai alat ukur. Hasil pengukuran itu berbentuk angka yang dapat memberikan gambaran tentang tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Angka
atau skor sebagai hasil pengukuran mempunyai makna jika dibandingkan dengan patokan sebagai batas yang menyatakan bahwa siswa telah menguasai materi
pelajaran secara tuntas.
24
2.1.3 Unsur-unsur Cerita