24
2.1.3 Unsur-unsur Cerita
Dalam sebuah cerita terdapat beberapa unsur yang mendukung cerita. Struktur cerita dibentuk dari unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Pembelajaran bahasa
Indonesia di sekolah dasar materi mengidentifikasi unsur-unsur cerita disajikan lebih sederhana. Penulis lebih mengkaji pada unsur instrinsik cerita seperti : tema, tokoh,
watak, alur, setting latar dan amanat. Beberapa teori atau konsep yang menjadi rujukan bagi penulis sebagai berikut :
1 Tema
Tema adalah pokok pikiran dasar cerita yang dipakai sebagai dasar mengarang Alwi, 2002 : 1164. Tema sebagai inti atau ide dasar suatu cerita. Dari dasar itulah
cerita dibangun oleh pengarangnya dengan memanfaatkan unsur-unsur instrinsik seperti alur, tokoh dan latar. Menurut Kosasih 1994 : 251 tema merupakan pangkal
tolak pengarang dalam menceritakan dunia rekaan yang diciptakannya Kesimpulannya tema merupakan gagasan, ide, atau pikiran utama yang
mendasari suatu cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Tema merupakan jiwa dari seluruh bagian cerita. Karena
itu, tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita. Tema ada yang dinyatakan secara eksplisit atau disebutkan dan ada pula yang dinyatakan secara implisit atau
tanpa disebutkan tetapi dipahami. 2
Amanat Amanat menurut Vita 2010 adalah pesan yang ingin disampaikan oleh
pengarang terhadap pembaca melalui karyanya, yang akan disimpan rapi dan disembunyikan pengarang dalam keseluruhan cerita.
25 Amanat merupakan ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh
pengarang melalui karyanya. Sebagaimana tema, amanat dapat disampaikan secara implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku
atau peristiwa yang terjadi pada tokoh menjelang cerita berakhir, dan dapat pula disampaikan secara eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran, peringatan,
nasehat, anjuran, atau larangan yang berhubungan dengan gagasan utama cerita. 3
Tokoh Tokoh adalah orang yang mengalami peristiwa-peristiwa dalam berbagai
peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namun dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Ada dua macam tokoh dalam sebuah
cerita menurut Vita 2010, yaitu: 1 tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif, 2 tokoh
antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif, 3 tokoh tambahan : tokoh yang
tidak memegang peranan dan tidak mengucapkan sepatah katapun, bahkan dianggap tidak penting sebagai individu.
4 Watak
Watak adalah sifat, perangai, kelakuan tokoh Tugino, 2011. Watak menurut Vita 2010 adalah kebiasaan atau perilaku tokoh dalam cerita. Watak tokoh yang
beragam menjadikan cerita lebih hidup seperti peristiwa sebenarnya. Untuk mengetahui watak tokoh dapat dilihat dari : 1 watak tokoh sudah disebutkan oleh
pengarangnya, 2 kebiasaan tokoh, 3 melalui kata-kata yang diucapkan tokoh. 5
Alur Plot Alur menurut Tugino 2010 adalah urutan atau rangkaian peristiwa dalam
26 cerita. Alur merupakan pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab
akibat. Alur dapat disusun berdasarkan dua hal, yaitu: 1 alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang
bergerak ke depan terus. Dimana cerita bergerak dari suatu titik dan kemudian berkembang sampai klimaks dan akhir atau penyelesaian cerita tersebut, 2 alur
mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur.
Cerita dimulai dari suatu situasi yang merupakan akibat dari runtutan peristiwa sebelumnya. Penceritaan bergerak mundur mengurai setiap peristiwa yang menjadi
penyebab situasi akhir tersebut. Berdasarkan urutan waktu terjadinya, berdasarkan hubungan sebab akibat, berdasarkan tema cerita. Alur yang demikian disebut alur
tematik. Dalam cerita yang beralur tematik, setiap peristiwa seolah-olah berdiri sendiri. Kalau salah satu episode dihilangkan cerita tersebut masih dapat dipahami.
6 Latar
Latar adalah bagian dari sebuah cerita yang isinya melukiskan tempat cerita terjadi dan menjelaskan kapan cerita itu berlaku Vita, 2010. Macam-macam latar:
1 latar tempat seperti di rumah, di sekolah, di jalan, 2 latar waktu seperti pagi hari, siang hari, sore hari, 3 latar suasana seperti sedih, senang, tegang.
Pengertian latar Tugino, 2011 adalah bagian dari sebuah cerita yang isinya melukiskan tempat cerita terjadi dan menjelaskan kapan cerita itu berlaku. Latar
adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar dapat dibedakan ke dalam
tiga unsur pokok, yaitu : 1 latar tempat, mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita, 2 latar waktu, berhubungan dengan masalah
27 ‘kapan’ terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita, 3 latar
sosial, mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial bisa mencakup
kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, serta status sosial.
2.1.4 Hakikat Media