Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

101 mau bekerjasama dengan temannya, dan kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. Kualifikasi persentase keaktifan belajar siswa termasuk dalam kategori aktif yaitu rentang nilai 71 – 85. Pada siklus II, hasil observasi siswa dalam kategori aktif sekali 86,07. Kualifikasi persentase keaktifan belajar siswa termasuk dalam kategori aktif sekali yaitu dengan rentang nilai 86–100. Peningkatan persentase keaktifan dibuktikan dengan siswa yang terlihat aktif, senang, tertarik, mau bekerjasama dengan temannya, dan antusias dengan pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga siswa dapat memahami materi dan tugas yang diberikan oleh guru dapat diselesaikan dengan baik. Dengan demikian hasil observasi aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yaitu dari kategori aktif ke kategori aktif sekali. Hasil observasi performansi guru juga mengalami peningkatan. Nilai rata-rata performansi guru menggunakan APKG siklus I sudah memenuhi indikator, yaitu nilai di atas 75 dengan angka 91,34. Sedangkan rata-rata nilai performansi guru menggunakan APKG siklus II mendapatkan nilai 91,86, sehingga performansi guru mendapatkan nilai A.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh peneliti dalam melakukan pembelajaran keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas V SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal dapat diambil simpulan bahwa pembelajaran yang dilakukan berhasil. Keberhasilan dari penelitian ini dapat dilihat dari semua indikator keberhasilan yang menjadi ukuran keberhasilan penelitian sudah tercapai. Hasil tes prasiklus belum memenuhi batas ketuntasan hasil belajar, nilai rata-rata hasil belajar 102 siswa yaitu 58,29. Nilai rata-rata 58,29 belum memenuhi nilai rata-rata yang sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 66. Siswa yang mencapai ketuntasan mencapai hanya 34,3 atau 12 siswa saja, sedangkan yang tidak tuntas mencapai 23 siswa atau 65,7. Banyaknya siswa yang tidak tuntas menegaskan bahwa masih dibutuhkan perbaikan strategi pembelajaran yang sesuai, sehingga hasil belajar siswa dapat mencapai batas ketuntasan SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal. Setelah pelaksanaan penelitian menggunakan media audio visual pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan menyimak menyimak, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar 27 siswa atau sekitar 77,1. Siswa yang tidak tuntas belajar karena mendapatkan nilai lebih dari 66 sebanyak 8 siswa atau sekitar 22,9. Untuk kategori baik dicapai oleh 17 siswa atau sebesar 48,6 dan kategori cukup dicapai oleh 5 siswa atau sebesar 14,3. Sedangkan siswa yang termasuk dalam kategori kurang 3 siswa atau 8,57. Nilai rata-rata menyimak siklus I adalah 75,57 yang termasuk dalam kategori baik, sehingga ada peningkatan dari nilai prasiklus ke siklus I sebesar 17.3 poin. Namun, jika dilihat dari KKM pada siklus I yaitu 66 maka masih ada 8 siswa yang masih berada di bawah nilai rata-rata. Pada siklus II ada 25 siswa yang mencapai kategori sangat baik atau sebesar 71,4. Untuk kategori baik dicapai oleh 10 siswa atau sebesar 28,6 , kategori cukup dan kurang tidak ada atau 0. Nilai rata-rata menyimak siklus II adalah 86,42 yang termasuk dalam kategori baik. Dari siklus I ke siklus II ada peningkatan nilai sebesar 10.9 poin. Nilai siswa secara individu pada siklus II sudah mencapai target KKM yaitu 66. Jadi tidak ada siswa yang mendapat nilai di bawah nilai rata-rata yaitu kurang dari 66. 103 Pada siklus I ketuntasan klasikal 77,1 dan pada siklus II ketuntasan klasikal 100. Jika melihat indikator keberhasilan, maka ketuntasan klasikal sudah tercukupi yaitu sebesar 75 siswa dinyatakan tuntas belajar. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran keterampilan menyimak dongeng sudah cukup baik. Persentase kehadiran siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran untuk siklus I dan siklus II mencapai 100. Kehadiran siswa 100 menunjukkan ketertarikan siswa dengan pembelajaran keterampilan menyimak dengan menggunakan media audio visual. Kehadiran siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan, karena pada indikator keberhasilan kehadiran siswa minimal 90. Penggunaan media audio visual pada pembelajaran keterampilan menyimak cerita untuk mata pelajaran bahasa Indonesia sudah dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Antusiame siswa terlihat dari aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil observasi aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I cukup baik, karena masih banyak siswa yang cenderung pasif, malu bertanya, tidak mau bekerjasama dengan temannya, dan kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. Pada siklus II sudah baik, dibuktikan dengan 86,07 siswa yang aktif dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga memenuhi kriteria yang ditentukan. Siswa terlihat aktif, senang, tertarik, mau bekerjasama dengan temannya, dan antusias dengan pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga siswa dapat memahami materi dan tugas yang diberikan oleh guru dapat diselesaikan dengan baik. Aktivitas siswa mengalami keberhasilan jika aktivitas belajar siswa dalam kelompok mencapai lebih dari 70, aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran klasikal mencapai lebih dari 75 dan kehadiran siswa dalam pembelajaran lebih dari 90. 104 Peningkatan juga terjadi pada performansi guru. Hasil observasi performansi guru untuk siklus I sudah memenuhi indikator, yaitu dengan nilai di atas 75 B, dan nilai diatas 85 A. Pada penilaian kemampuan guru I kemampuan merencanakan pembelajaran guru mendapatkan nilai rata-rata 90,52. Nilai kemampuan guru II kemampuan melaksanakan pembelajaran, guru mendapatkan nilai rata-rata 91,75. Rata-rata nilai kemampuan guru I dan kemampuan guru I Siklus I yaitu 91,34. Pada siklus II ternyata mengalami peningkatan. Untuk nilai kemampuan guru I nilai rata- rata yang didapat yaitu 92,23. Pada penilaian kemampuan guru II mendapatkan nilai rata-rata 91,68. Rata-rata nilai kemampuan guru I dan nilai kemampuan guru II Siklus II yaitu 91,86, sehingga performansi guru mendapatkan nilai A. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan mengidentifiksi unsur cerita pada kegiatan menyimak siswa kelas V di SD Negeri Panggung 11 Kota Tegal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis penelitian telah terbukti kebenarannya. Penggunaan media audio visual dapat menumbuhkan motivasi dan minat siswa untuk belajar keterampilan menyimak. Media audio visual menghadirkan visualisasi yang menarik perhatian siswa dan setidaknya akan mengatasi kebosanan siswa atas pembelajaran konvensional yang guru sajikan tanpa penggunaan media. Media audio visual dapat pula membantu guru dalam menyampaikan pesan secara konkret dan memberikan visualisasi yang jelas yang dapat diamati oleh indra penglihatan sehingga membantu siswa memahami konsep materi pembelajaran. Media audio visual tidak hanya disajikan dalam bentuk suara, tetapi juga didukung oleh gambar yang menarik perhatian siswa, sehingga mempermudah 105 pemahaman siswa dalam menyimak dongeng. Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut. Kontrol sepenuhnya di tangan guru. Media audio visual mampu merangsang daya imajinasi siswa dalam menemukan ide gagasan. Hal ini membantu siswa mengembangkan kemampuan menyusun sebuah kronologi cerita. Media audio visual menuntun siswa menghubungkan antara kejadian satu dengan kejadian yang lain sehingga siswa lebih mudah mengidentifikasi unsur-unsur cerita yang ada di dalamnya.

4.4 Implikasi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MENGIDENTIFIKASI UNSUR UNSUR CERITA ANAK PADA KELAS V SDN GROBOG KULON 01 KABUPATEN TEGAL

4 48 351

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYIMAK CERITA RAKYAT MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 PANICAN KABUPATEN PURBALINGGA

0 55 211

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENYIMAK DONGENG MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 01 KOTA TEGAL

0 6 249

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PANGGUNG 5 KOTA TEGAL

1 22 203

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

1 5 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

0 1 14

Peningkatan Hasil Belajar Menyimak Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual (film kartun) pada Siswa Kelas V SD Negeri Wringinjenggot 02 Balapulang.

0 0 218

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DILEM GUNUNGKIDUL.

0 1 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA FIKSI ANAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS V SD

0 1 10