109 kelas juga rutin dilakukan bersama kepala sekolah setiap hari Selasa dan
Jum’at yang bersifat menyeluruh dan lebih fokus pada evaluasi jangka panjang.
4. Dalam proses penerapan pengelolaan kelas pada kelompok B di TK AnakQu,
terdapat beberapa faktor yang mendukung dan menghambat. Faktor pendukung penerapan pengelolaan kelas yaitu:a sebagian besar anak mudah
diberi pengarahan, b suasana sekolah menunjang kegiatan pembelajaran, c adanya sarana dan prasarana yang mendukung pengelolaan kelas, serta d
adanya partner di kelas untuk berbagi tugas. Sedangkan faktor penghambat dalam pengelolaan kelas yaitu: a adalah perbedaan karakteristik anak dalam
satu kelas, b belum efektifnya cara preventif yang dilakukan guru dalam pengaturan peserta didik, serta c adanya perbedaan pandangan dan pendapat
guru dengan partner di kelas. 5.
Cara yang dilakukan untuk mengatasi faktor yang menghambat dalam proses penerapan pengelolaan kelas pada kelompok B di TK AnakQu adalah dengan
a melakukan pendekatan kepada anak, b mengajak anak untuk membantu anak lain, c mengingatkan anak kepada peraturan atau tata tertib yang sudah
dibuat bersama, serta d Komunikasi dan sharing bersama partner di kelas.
B. Implikasi
Pengelolaan kelas yang diterapkan di TK AnakQu dapat diterapkan di TK lain dengan cara sebagai berikut:
1. Pengelolaan kelas dilakukan dengan pengaturan fisik kelas dan pengaturan
peserta didik melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
110 2.
Melibatkan semua anak dalam pelaksanaan pengelolaan kelas sehingga anak akan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
3. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah untuk pengelolaan
kelas. 4.
Seluruh komponen sekolah kepala sekolah, pendidik, karyawan, peserta didik, komite, dan orang tua dilibatkan dalam proses penerapan pengelolaan
kelas.
C. Saran
Berdasarkan data hasil penelitian dan kesimpulan penerapan pengelolaan kelas pada kelompok B di TK AnakQu, sebagai bentuk rekomendasi maka
peneliti menyarankan kepada pihak-pihak terkait dalam penerapan pengelolaan kelas sebagai berikut:
1. Bagi pendidik agar lebih memaksimalkan pengaturan peserta didik melalui
berbagai strategi tindakan korektif, baik dengan dimensi tindakan maupun dimensi penyembuhan kuratif.
2. Meningkatkan persiapan pengelolaan kelas dalam perencanaan pembelajaran
dengan mengecek RKH sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. 3.
Meningkatkan kerjasama yang baik antar seluruh komponen sekolah agar proses penerapan pengelolaan kelas dapat berjalan dengan optimal dan
maksimal.
111
DAFTAR PUSTAKA
Cowley, Sue. 2010. Panduan Manajemen Perilaku Siswa.alih bahasa: Gina Gania Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dianne Miller Nielsen. 2008. Mengelola Kelas Untuk Guru TK, Edisi Kedua: Petunjuk
Perencanaan Kurikulum,
Pengajaran melalui
Pusat Pembelajaran, dan Pengaturan Lain. Jakarta: PT Indeks.
Djauhar Sidiq, Nelva Rolina, Unik Ambar Wati. 2006. Strategi Belajar Mengajar Taman Kanak-kanak. Yogyakarta: PGTK FIP UNY.
E. Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Farida Yusuf, dkk. 2015. Pedoman Pengelolaan Kelas Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. J.J.Hasibuan dan Moedjiono. 2012. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. Khanifatul. 2013. Pembelajaran Inovatif: Strategi Mengelola Kelas secara
Efektif dan Menyenangkan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif: Rev Ed. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. Maman Rachman. 19981999. Manajemen Kelas. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Mansyur, Harun Rasyid, Suratno. 2015. Asesmen Pembelajaran di Sekolah.
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Mary Underwood. 2000. Pengelolaan Kelas yang Efektif, Suatu Pendekatan
Praktis. Jakarta: Arcan. Masitoh, Ocih Setiasih, Heny Djoehaeni. 2005. Pendekatan Belajar Aktif di
Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Miles, M.B., Huberman, A.M.. 2009. Analisis Data Kualitatif. alih bahasa: Tjetjep Rohendi Rohidi.Jakarta: UI-Press.
Moh. Uzer Usman. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
112 Nana Syaodih Sukmadinata. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. Nn. 2014. 10 Kelebihan dan Kekurangan Lantai Kayu Parket. Diakses pada 3
Januari 2017
dari http:arafuru.comfurnitur10-kelebihan-dan-
kekurangan-lantai-kayu-parket.html .
Novan Ardy Wiyani. 2013. Manajemen Kelas. Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
Powell, D., Fixsen, D. Dunlap, G. 2003. Pathways to service utilizations: A synthesis of evidence relevant to young children with challenging
behavior. Tampa, FL: University of South Florida, Center for Evidence- Based Practice: Young Children with Challenging Behavior.
Rita Mariyana. 2005. Strategi Pengelolaan Lingkungan Belajar di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. Rusdinal Elizar. 2005. Pengelolaan Kelas Di Taman Kanak-kanak. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Slamet Suyanto. 2005. Pembelajaran untuk Anak TK. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Soemiarti Patmonodewo. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka
Cipta. Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha
Nasional. Sri Esti Wuryani Djiwandono. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT
Grasindo. Suharsimi Arikunto. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sukardi.
2006. Penelitian
Kualitatif-Naturalistik dalam
Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Usaha Keluarga.
Sunaryo. 1989. Strategi Belajar Mengajar dalam Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
113 Suyadi Maulidya Ulfah. 2013. Konsep Dasar PAUD. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djamarah Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2011. Manajemen Pendidikan.
Bandung: Alfabeta. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia. 2005. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Tri Mulyani. 2001. Pengelolaan Kelas Classroom Management. Yogyakarta:
FIP UNY.
114
LAMPIRAN
115
LAMPIRAN 1
IZIN PENELITIAN
116
117
118
119
LAMPIRAN 2
PANDUAN PENELITIAN
120
KISI-KISI PANDUAN PENELITIAN PENERAPAN PENGELOLAAN KELAS
PADA KELOMPOK B DI TK ANAKQU
No Variabel
Kisi-kisi Sumber
data Metode
pengumpulan data
1. Sejarah
lembaga a.
Sejarah berdirinya lembaga Kepala
sekolah Wawancara
2. Identitas
lembaga a.
Visi-misi-tujuan b.
Jumlah anak, guru, dan karyawan
Kepala sekolah
Dokumentasi 3.
Fasilitas lembaga
a. Kantor Kepala TK
b. Kantor Guru
c. Kantor TU
d. Ruang kelas
e. Area bermain in door
f. Area bermain out door
g. Ruang dapur
h. Ruang makan
i. UKS
j. Gudang
k. Kamar Mandi
l. Mushola
m. Perpustakaan
n. Ruang audio visual
o. Taman
p. Tempat cuci tangan
q. Tempat parkir
r. Ruang tamu
s. Ruang tunggu
t. Tempat security
KB TK AnakQu
Observasi dokumentasi
5. Persiapan
dalam pengelolaan
kelas a.
Perencanaan pembelajaran b.
Pengaturan waktu c.
Pengaturan ruang kelas d.
Membangun iklim kelas Guru
Observasi, wawancara, dokumentasi
6. Pelaksanaan
Pengelolaan kelas
5. Pengaturan peserta didik
6. Penciptaan dan pemeliharaan
kondisi belajar 7.
Pengembalian kondisi belajar 8.
Pemecahan masalah Guru
anak Observasi, wawancara,
dokumentasi
7. Evaluasi
Pengelolaan kelas
a. Penelusuran
b. Pengecekan
c. Pencarian
d. penyimpulan
Guru Wawancara
121
PANDUAN OBSERVASI PENERAPAN PENGELOLAAN KELAS
PADA KELOMPOK B DI TK ANAKQU
Hari tanggal : Waktu :
Tempat :
Sumber :
No. Aspek yang
diobservasi Komponen
Keterangan Deskripsi
Ya Tidak
A. Persiapan Pengelolaan Kelas