54 belum. Untuk kepentingan ini, pendidik mengumpulkan informasi pada setiap
pembelajaran yang sudah dilakukan. 2.
Pengecekan, yaitu untuk mencari informasi apakah terdapat kekurangan- kekurangan pada pengelolaan kelas.
3. Pencarian, yaitu untuk mencari dan menemukan penyebab kekurangan yang
muncul selama proses pengelolaan kelas. Dengan jalan ini pendidik dapat segera mencari solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang timbul dalam
pengelolaan kelas. 4.
Penyimpulan, yaitu untuk menyimpulkan tentang tingkat pencapaian dalam pengelolaan kelas apakah pengelolaan kelas yang dilakukan guru sudah jauh
lebih baik atau belum. Kegiatan penyimpulan ini dapat memperhatikan dua indikator keberhasilan pengelolaan kelas. Indikator keberhasilan dalam
pengelolaan kelas menurut Alam S. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, 2011: 111 yaitu terciptanya suasanakondisi belajar mengajar yang
kondusif tertib, lancar, berdisiplin dan bergairah, serta terjadinya hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan
siswa.
B. Karakteristik Anak TK
Perkembangan anak usia TK yang terentang antara usia empat sampai enam tahun merupakan bagian dari perkembangan manusia secara keseluruhan..
Menurut Fred Ebbeck Masitoh, dkk., 2005: 7 masa ini merupakan masa pertumbuhan yang paling hebat dan sekaligus paling sibuk. Pada masa ini anak
sudah memiliki keterampilan dan kemampuan walaupun belum sempurna. Usia
55 TK seringkali juga disebut sebagai “the golden age” atau masa emas, yang
mengandung arti bahwa masa ini merupakan fase yang sangat fundamental bagi perkembangan dimana kepribadian dasar individu mulai terbentuk. Solehuddin
Rusdinal Elizar, 2005: 17-19 mengidentifikasikan sejumlah karakteristik anak usia prasekolah atau TK antara lain:
1. Anak Bersifat Unik. Anak sebagai seorang individu berbeda dengan indivisu
lainnya. Perbedaan ini dapat dilihat dari aspek bawaan, minat, motivasi, dan pengalaman yang diperoleh dari kehidupannya masing-masing.
2. Anak Mengekspresikan Perilakunya secara Relative Spontan. Ekspresi
perilaku secara spontan oleh anak akan menampakkan behwa perilaku yang dimunculkan anak bersifat asli atau tidak ditutup-tutupi. Dengan kata lain
tidak ada penghalang yang dapat membatasi ekspresi yang dirasakan oleh anak.
3. Anak Bersifat Aktif dan Energetik. Bergerak secara aktif bagi anak usia
prasekolah merupakan suatu kesenangan yang kadangkala terlihat seakan-akan tidak ada hentinya. Sikap aktif dan energetic ini akan tampak lebih intens jika
ia menghadapi suatu kegiatan yang baru dan menyenangkan. 4.
Anak itu Egosentris. Sifat egosentris yang dimiliki anak menyebabkan ia cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan
kepentingan sendiri. 5.
Anak Memiliki Rasa Ingin Tahu yang Kuat dan Antusias terhadap Banyak Hal. Anak pada usia ini juga mempunyai sifat banyak memperhatikan,
56 membicarakan dan mempertanyakan berbagai hal yang dilihat dan
didengarnya terutama berkenaan dengan hal-hal yang baru. 6.
Anak Bersifat Eksploratif dan Petualang. Ada dorongan rasa ingin tahu yang sangat kuat terhadap segala sesuatu, sehingga anak lebih senang untuk
mencoba, menjelajah, dan ingin mempelajari hal-hal yang baru. 7.
Anak Umumnya Kaya dengan Fantasi. Anak menyenangi hal yang bersifat imajinatif. Oleh karena itu, mereka mampu untuk bercerita melebihi
pengalamannya. 8.
Anak Masih Kurang Pertimbangan. Sifat frustasi ditunjukkan dengan marah atau menangis apabila suatu kejadian tidak sesuai dengan apa yang
diingininya. Sifat ini juga terkait denagn sifat lainnya seperti spontanitas dan egosentris.
9. Anak Memiliki Daya Perhatian yang Pendek. Anak umumnya memiliki daya
perhatian yang pendek kecuali untuk hal-hal yang sangat disenanginya. 10.
Anak Merupakan Usia Belajar yang Paling Potensial. Pada usia ini anak secara cepat dapat mengalami perubahan yang merupakan hakikat dari proses
belajar. Oleh karena itu, lingkungan pembelajaran untuk anak perlu dikembangkan sesuai potensi yang dimilikinya.
11. Anak Semakin Menunjukkan Minat Terhadap Teman.. Anak mempunyai
keinginan yang tinggi untuk bertemman. Anak memiliki kemampuan untuk bergaul dan bekerja sama dengan teman lainnya.
Musthafa Rusdinal Elizar, 2005: 16-17 menjelaskan lebih spesifik bahwa anak kelompok B yang berusia 5-7 tahun mempunyai ciri sebagai berikut:
57 1.
Kebanyakan anak-anak usia ini masih berada pada tahap berpikir praoperasional dan cocok belajar melalui pengalaman konkret dan dengann
orientasi tujuan sesaat. 2.
Mereka gandrung menyebut nama-nama benda, mendefinisikan kata-kata, dan mempelajari benda-benda yang berada di lingkungan dunianya sebagai anak-
anak. 3.
Mereka belajar melalui bahasa lisan dan pada tahap ini bahasanya tengah berkembang dengan pesat.
4. Pada tahap ini anak-anak sebagai pembelajar memerklukan struktur kegiatan
yang jelas dan instruksi spesifik. Mengenal karakteristik peserta didik untuk kepentingan proses
pembelajaran merupakan hal yang penting sehingga guru dapat merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perkembangan anak. Proses
pembelajaran akan memberikan dampak positif bagi perkembangan anak apabila penyelenggara pembelajaran memahami karakteristik peserta didik. Selain itu,
hakikat belajar yang akan dilakukan juga penting dipahami guru. Terdapat dua pandangan dalam belajar yaitu behaviorisme yang memperhatikan faktor
lingkungan dan kontruktivisme yang memperhatikan aspek individu. Secara lebih khusus, kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan guru hendaknya didasarkan
atas pemahaman terhadap konsep belajar dan berorientasi pada pekembangan serta karakteristik anak usia TK Rusdinal Elizar, 2005: 22. Keadaan ini akan
memberikan kontribusi bagi anak dalam belajar sehingga mereka dapat berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimilikinya.
58
C. Penerapan Pengelolaan Kelas di TK