Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. PAUD pada hakikatnya ialah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak Suyadi Maulidya, 2013: 17. PAUD memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kepribadian dan potensi secara maksimal melalui berbagai layanan PAUD. Undang-undang Nomor 137 tahun 2014 Pasal 1 ayat 11 menyebutkan bahwa satuan atau program PAUD adalah layanan PAUD yang dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan dalam bentuk Taman Kanak-kanak TKRaudatul Athfal RABustanul Athfal BA, Kelompok Bermain KB, Taman Penitipan Anak TPA, dan Satuan PAUD Sejenis SPS. TK merupakan lembaga pendidikan formal bagi anak berusia 4-6 tahun yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan, kecakapan keterampilan, dan sikap-sikap dasar yang diperlukan untuk pembentukan dan pengembangan pribadi yang utuh.Masitoh, dkk. 2005: 2 berpendapat bahwa TK pada dasarnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan 2 dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak.Hal tersebut dapat dilakukan melalui pembiasaan dan pemberian stimulus pada saat kegiatan pembelajaran. Pembelajaran di TK hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan, usia, dan tahap perkembangan anak supaya pembelajaran dapat berjalanefektif. Pembelajaran yang efektif merupakan proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan perilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan merekaSri Esti Wuryani Djiwandono, 2002: 226.Pembelajaran yang efektif merupakan keinginan yang hendak dicapai oleh para pendidik. Persoalan yang muncul adalah bagaimana mencapai tujuan tersebut sehingga diperoleh hasil yang optimal bagi perkembangan anak. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan dan mengelola kelas yang menyenangkan bagi anak untuk melakukan berbagai aktivitas pembelajaran Rusdinal Elizar, 2005: 11. Oleh karena itu, pengelolaan kelas merupakan salah satu prasyarat untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif. Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar Moh. Uzer Usman, 2011: 97. Gangguan saat proses pembelajaran dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internaldapat berasal dari anak dan guru. Faktor 3 internal yang berasal dari anak misalnya mengganggu konsentrasi teman, anak mengantuk, maupun anak ramai sendiri. Faktor internal yang berasal dari guru misalnya penggunaan pendekatan yang kurang sesuai, penguasaan guru terhadap bahan ajar yang disampaikan, kurangnya keluwesan dalam mengajar, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal terjadinya gangguandapat disebabkan oleh kondisi lingkungan belajar yang kurang kondusif dan penataan lingkungan belajar yang kurang rapi. Dilihat dari faktor terjadinya gangguan diatas, faktor internal yang berasal dari anak merupakan salah satu masalah pentingyang guru hadapi saat ini. Menurut Powell, Fixsen Dunlap 2003: 1 perilaku anak jauh lebih bervariasi dan rumitdibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan guru menghadapi tantangan untuk mengelola perilaku mereka. Masalah perilaku yang paling umum pada usia prasekolah adalah impulsif, hiperaktif, dan agresif. Sekitar 10-20 dari anak- anak prasekolah telah terbukti menunjukkan perilaku ini pada tingkat yang signifikan baik di rumah atau di prasekolah. Fakta tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan kelas merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh guru. Pengelolaan kelas yang tidak efektif akan dapat memunculkan berbagai permasalahan dalam pembelajaran seiring dengan muncul dan meningkatnya perilaku anak yang tidak diinginkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengelolaan kelas yang dilakukan guru dengan perilaku anak dan suasana yang terjadi dalam kelas. Selain itu pentingnya pengelolaan kelas telah dibuktikan lewat hasil-hasil penelitian yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengelolaan kelas yang 4 dilakukan guru dengan hasil tingkah laku murid yang diinginkan termasuk keberhasilan murid dan sikap-sikap mereka Rusdinal Elizar, 2005: 11. Oleh karena itu, agar suasana kelas menjadi kondusif, perilaku positif yang diharapkan dari anak meningkat, dan perilaku yang tidak diinginkan dapat diperkecil, maka guru perlu mengelola kelas secara profesional. Pentingnya pengelolaan kelas di atas menunjukkan bahwa suatu proses belajar mengajar akan berhasil apabila guru dapat mengelola kelas dengan baik.Jika kelas dapat dikelola dengan baik dan menjadi kelas yang kondusif, maka guru akan dengan mudah mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Menurut Syaiful Bahri Djamarah Aswan Zain 2006: 173 masalah pokok yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Tugas yang cukup sulit bagi guru adalah pengelolaan kelas, terlebih lagi tidak ada satu pun pendekatan yang dikatakan paling baik. Saat mengelola kelas guru harus memperhatikan prinsip, pendekatan, dan komponen apa saja yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas. Semua kegiatan tersebut merupakan suatu pengelolaan yang tidak mudah dilakukan oleh guru karena guru membutuhkan pengelolaan yang cermat, teliti, dan teratur. KB TK AnakQu merupakan salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang beralamatkan di Jl.Nusa Indah 136 H, Depok, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada bulan November 2016, pengelolaan kelas pada kelompok B sudah dilakukan oleh gurudengan pengaturan fisik dan pengaturan peserta didik. Kendala yang sering dijumpai saat proses pembelajaran adalah gangguan yang berasal dari anak. Karakteristik anak 5 yang bersifat aktif, agresif, dan energetik dapat memicu terjadinya gangguan tersebut. Kebiasaan setiap anak dari rumah yang berbeda-beda juga turut menjadi pemicu terjadinya gangguan di kelas. Gangguan yang muncul sangat bervariasi setiap harinya. Gangguan yang muncul di kelas diantaranya adalah anak ramai sendiri, anak tidak memperhatikan guru, anak mengganggu temannya, anak sering pindah tempat duduk dan sebagainya. Walaupun guru sudah memperingatkan pada awal pembelajaran, namun gangguan tersebut masih sering terjadi. Pemecahan masalahnya pun berbeda-beda menyesuaikan gangguan yang muncul. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi guru dalam mengelola kelas. Meskipun demikian guru bersikap optimis terhadap penanganan masalah-masalah yang muncul. Kelebihan di KB TK AnakQu secara fisik adalah lingkungan belajar dirancang menarik dengan warna-warna yang cerah. Sekolah tersebut juga mendesain sekolah selayaknya di rumah sehingga suasana yang tercipta lebih santai, nyaman, dan menyenangkan. Pemilihan fasilitas kelas sangat diperhatikan dengan mementingkan kenyamanan dan keamanan anak. Hal tersebut dibuktikan dengan pemilihan lantai kayu di kelas, menggunakan meja dan kursi yang sesuai ukuran dengan anak, pemilihan alat permainan dan media pembelajaran yang menarik, serta penataan fasilitas yang rapi. Berdasarkan potensi pengelolaan kelas pada kelompok B di TK AnakQu yang sudah bagus tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penerapan pengelolaan kelas pada kelompok B di TK AnakQu. Peneliti memilih kelompok B karena anak-anak pada kelompok tersebut sedang berada 6 dalam masa school readiness. School readiness atau kesiapan sekolah merupakan masa dimana anak sudah siap untuk mengikuti perubahantransisi kegiatan dari sekolah ke jenjang pendidikan selanjutnya. Anak yang berada di kelompok B merupakan anak yang berusia 5-6 tahun. Pada usia tersebut, mereka sedang melakukan persiapan untuk memasuki Sekolah Dasar SD. Oleh karena itu, pengelolaan kelas pada kelompok B akan menjadi penelitian yang menarik untuk mengetahui bagaimana guru melakukan pengelolaan kelas.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

KELAS TK B

0 7 1

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS PADA ANAK KELOMPOK B TK Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains Pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Krendowahono Gondang Rejo Karanganyar Tahun Ajaran

0 3 12

PENGARUH PENERAPAN METODE CANTOL RAUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK KELOMPOK B DI TK KELOMPOK PENGARUH PENERAPAN METODE CANTOL RAUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK KELOMPOK B DI TK KELOMPOK BERMAIN BAITUL ILMI TIYARAN, BULU, SUKOHARJO TAHUN PELA

0 1 14

PENGARUH PENERAPAN METODE CANTOL RAUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK KELOMPOK B DI TK KELOMPOK PENGARUH PENERAPAN METODE CANTOL RAUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK KELOMPOK B DI TK KELOMPOK BERMAIN BAITUL ILMI TIYARAN, BULU, SUKOHARJO TAHUN PELA

2 7 11

PENANGANAN ANAK AGRESIF PADA ANAK KELOMPOK TK B DI KB/ TK TAQIYYA KARTASURA TAHUN AJARAN Penanganan Anak Agresif Pada Anak Kelompok Tk B DI KB/ TK Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 2 14

JURNAL PUBLIKASI PENANGANAN ANAK AGRESIF PADA ANAK KELOMPOK TK B Penanganan Anak Agresif Pada Anak Kelompok Tk B DI KB/ TK Taqiyya Kartasura Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 1 12

PENERAPAN PERMAINAN TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Penerapan Permainan Tebak Kata Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Pada Anak Kelompok B Di Tk Pgri Mranggen Jatinom Klaten Tahun Ajaran 2012/201

0 5 15

PENERAPAN PERMAINAN TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Penerapan Permainan Tebak Kata Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Pada Anak Kelompok B Di Tk Pgri Mranggen Jatinom Klaten Tahun Ajaran 2012/201

0 6 15

EVALUASI PENERAPAN BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME (BCCT) PADA PEMBELAJARAN KELOMPOK B DI TK AN-NUUR SLEMAN.

2 43 230

Program Tahunan Kelompok TK B

2 6 14