Variabel Motivasi Berprestasi IPA

59 rata tertinggi adalah indikator objektif dan indikator yang memiliki skor rata-rata terendah adalah indikator optimis.

2. Variabel Motivasi Berprestasi IPA

Motivasi berprestasi IPA Y diungkap menggunakan skala psikologi dengan total pernyataan 29 item, dengan sebaran skor untuk masing-masing item adalah 1-4. Berdasarkan data yang diperoleh, besarnya skor tertinggi pada skala psikologi variabel motivasi berprestasi IPA adalah 111 dan skor terendah 67. Dengan bantuan program SPSS for windows versi 23 diperoleh harga mean sebesar 89,15, median sebesar 90, mode sebesar 90, standar deviation sebesar 10,375, dan variance sebesar 107,645. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Distribusi frekuensi data variabel motivasi berprestasi IPA ditentukan dengan aturan Sturges Sugiyono, 2007: 34, banyak kelas = 1 + 3,3 log n. Dengan n = 88, diperoleh jumlah kelas inerval = 8 dan panjang kelas interval = 6. Adapun distribusi frekuensi motivasi berprestasi IPA dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini. Tabel 11. Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi IPA. No. Interval Skor Frekuensi Frekuensi 1. 67-72 3 3,41 2. 73-78 14 15,91 3. 79-84 16 18,18 4. 85-90 17 19,32 5. 91-96 15 17,05 6. 97-102 14 15,91 7. 103-108 6 6,82 8. 109-114 3 3,41 Jumlah 88 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, dapat digambarkan histogram sebagai berikut: 60 Gambar 5. Histogram Motivasi Berprestasi IPA Dari histogram tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki skor rasa percaya diri antara 67-72 ada 3 anak, 73-78 ada 14 anak, 79-84 ada 16 anak, 85-90 ada 17 anak, 91-96 ada 15 anak, 97-102 ada 14 anak, 103-108 ada 6 anak, dan 109- 114 ada 3 anak. Berdasarkan data tersebut kemudian dibuat tabel penggolongan kecenderungan motivasi berprestasi IPA. Pada skala psikologi motivasi berprestasi IPA yang memuat 29 item pernyataan dengan sebaran skor 1-4, siswa dapat memperoleh skor maksimal 116 dan skor minimal 29 yang kemudian digunakan untuk memperoleh mean dan standar deviasi yang ideal. Untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi IPA, peneliti menggolongkan tingkat motivasi berprestasi IPA siswa berdasarkan rumus tingkat penggolongan yang dikemukakan oleh Azwar 2006: 108 sebagai berikut: 3 14 16 17 15 14 6 3 2 4 6 8 10 12 14 16 18 67-72 73-78 79-84 85-90 91-96 97-102 103-108 109-114 Fr ek u en si Interval Motivasi Berprestasi IPA 61 Tabel 12. Rumus Penggolongan Skala Menurut Saifuddin Azwar Kategori Interval Kelas Sangat Tinggi X mean + 1,5 SD Tinggi mean + 0,5 SD X ≤ mean + 1,5 SD Sedang mean – 0,5 SD X ≤ mean + 0,5 SD Rendah mean – 1,5 SD X ≤ mean – 0,5 SD Sangat Rendah X ≤ mean – 1,5 SD Keterangan: Mean ideal = � skor maksimal + skor minimal Standar deviasi ideal = 6 � skor maksimal + skor minimal Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dapat diperoleh kategori motivasi berprestasi IPA siswa yang dapat dilihat pada tabel 13 berikut: Tabel 13. Penggolongan Kategori Motivasi Berprestasi IPA Kategori Interval Kelas Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi X 108 3 3 Tinggi 84 X ≤ 108 52 59 Sedang 60 X ≤ 84 33 38 Rendah 36 X ≤ 60 Sangat Rendah X ≤ 36 Jumlah 88 100 Berdasarkan tabel penggolongan kategori tersebut, dapat dibuat diagram lingkaran sebagai berikut: Gambar 6. Diagram Penggolongan Kategori Motivasi Berprestasi IPA 3 59 38 Motivasi Berprestasi IPA Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 62 Dari tabel dan diagram lingkaran tersebut, dapat diketahui bahwa sebanyak 3 siswa 3 yang memiliki kecenderungan motivasi berprestasi IPA dalam kategori sangat tinggi, 52 siswa 59 memiliki kecenderungan motivasi berprestasi IPA dalam kategori tinggi, 33 siswa 38 memiliki kecenderungan motivasi berprestasi IPA dalam kategori sedang, dan 0 siswa 0 yang memiliki kecenderungan motivasi berprestasi IPA dalam kategori rendah dan sangat rendah. Berdasarkan data yang diperoleh, masing-masing indikator dalam skala psikologi motivasi berprestasi IPA memiliki rata-rata skor yang berbeda. Skor yang diperoleh masing-masing indikator dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini: Tabel 14. Skor Indikator Motivasi Berprestasi IPA No. Indikator Rata-rata Skor 1. Tekun mengerjakan tugas. 278 2. Ulet menghadapi kesulitan. 278 3. Menunjukkan minat erhadap masalah-masalah. 263 4. Lebih senang bekerja mandiri. 258 5. Cepat bosan pada tugas yang rutin. 277 6. Dapat memperahankan pendapatnya. 261 Berdasarkan tabel 14 dapat dibuat histogram seperti berikut: Gambar 7. Histogram Skor Indikator Motivasi Berprestasi IPA 278 278 263 258 277 261 245 250 255 260 265 270 275 280 Tekun mengerjakan tugas Ulet menghadapi kesulitan Minat terhadap masalah Senang bekerja mandiri Cepat bosan pada tugas rutin Memper- tahankan pendapatnya Ra ta -r a ta Sk or Indikator Skor Indikator Motivasi Berprestasi IPA 63 Dari tabel dan histogram di atas dapat diketahui bahwa indikator tekun mengerjakan tugas memiliki rata-rata skor 278, indikator ulet menghadapi kesulitan memiliki rata-rata skor 278, indikator menunjukkan minat terhadap masalah- masalah memiliki rata-rata skor 263, indikator lebih senang bekerja mandiri memiliki rata-rata skor 258, indikator cepat bosan pada tugas yang rutin memiliki rata-rata skor 277, dan indikator dapat mempertahankan pendapatnya memiliki rata-rata skor 261. Hasil ini menunjukkan bahwa indikator yang memiliki skor rata- rata tertinggi adalah indikator tekun mengerjakan tugas dan ulet menghadapi kesulitan dengan skor rata-rata 278. Sedangkan indikator yang memiliki skor rata- rata terendah adalah indikator lebih senang bekerja mandiri dengan skor rata-rata 258.

C. Teknik Anlasis Data