21
b. Faktor yang Memengaruhi Motivasi Berprestasi
Ada  siswa  yang  memiliki  motivasi  berprestasi  tinggi  dan  ada  pula  siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Perbedaan tingakat motivasi berprestasi
tersebut  dikarenakan  adanya  beberapa  faktor  yang  memengaruhi  motivasi berprestasi.  Menurut  Hawadi  2006:  45,  ada  dua  faktor  yang  memengaruhi
motivasi berprestasi siswa, yaitu:
1  Faktor Individual Berdasarkan penilitian Harter pada siswa dengan dimensi intrinsik dan ekstrinsik
menunjukkan bahwa hanya siswa yang mempersepsikan diri untuk berkompetensi dalam  bidang  akademis  yang  mampu  mengembangkan  motivasi  intrinsik.
Artinya, siswa yang memiliki persepsi diri yang tinggi dan lebih menyukai tugas- tugas yang menantang serta selalu berusaha memuaskan rasa ingin tahunya akan
mampu mengembangkan motivasinya dalam berkompetensi dibandingkan siswa yang memiliki persepsi diri rendah.
2  Faktor Situasional Keadaan  kelas  cenderung  berpengaruh  terhadap  motivasi  siswa.  Kelas  dengan
jumlah  siswa  yang  banyak  cenderung  bersifat  formal,  penuh  persaingan,  dan kontrol dari guru. Siswa cenderung menekankan pentingnya kemampuan bukan
pada penguasaan bahan pelajaran. Selain itu, peraturan yang keat di sekolah yang mengarah  pada  pembentukan  kedisiplinan  siswa,  lingkungan  belajar  yang
mendukung, sikap guru pada siswa yang mampu berperan sebagai motivator, cara guru  mengajar,  dan  dukungan  dari  orang  tua  merupakan  hal-hal  yang  dapat
mendorong siswa untuk berprestasi.
22 Surya 2003: 42 mengungkapkan beberapa hal  yang dapat memunculkan
dorongan berprestasi pada anak, yaitu: 1  Tanamkan cara bernalar aktif sedini mungkin
Melatih  anak  berpikir  aktif  sedini  mungkin  dapat  memunculkan  sikap  dan perasaan  anak  ingin  mengetahui  segala  sesuatu  secara  mendalam.  Berpikir  pun
terpola  secara  sistematis.  Keinginan-keinginan  terpendam  yang  ada  dalam  diri anak perlahan akan muncul, seperti keinginan menjadi yang terhebat, keinginan
unuk memperoleh pujian, keinginan untuk menjadi pusat perhatian, dan keinginan lain yang akan menjadi ambisi anak dalam berprestasi.
2  Biasakan anak belajar mandiri Anak perlu dilatih dan dibiasakan agar dirinya mampu mengurus dan memenuhi
keinginan  serta  kebutuhan  diri  sendiri  tanpa  dibantu  oleh  orang  lain. Membangkitkan  kebiasaan  belajar  mandiri  bisa  dilalui  dengan  cara  meneladani
suatu tokoh yang membawa hasil gemilang atau merangsang kemandirian anak. Selain itu, perlu juga dikemukakan keuntungan dan kesenangan  yang diperoleh
dari suatu hasil atau prestasi tertentu pada anak. 3  Ciptakan lingkungan yang kodusif
Tumbuh atau tidaknya semangat  berprestasi  pada anak sangat  dipengaruhi  oleh lingkungan,  terutama  lingkungan  keluarga.  Dorongan  berprestasi  pada  anak
tergantung pada persepsi anak terhadap hubungan orang tua dengan anak. Anak mengalami dan menafsirkan motivasi yang diberikan oleh orang tuanya. Sehingga
orang  tua  hendaknya  menciptakan  suasana  gembira  pada  anak  agar  anak  dapat belajar dengan baik dan mencapai prestasi yang gemilang.
23 4  Kembangkan jiwa kompetitif pada anak
Untuk  memacu  dorongan  berpresasi  pada  anak  perlu  dikembangkan  suasana kompetitif yang sehat pada anak. Kemauan atau hasrat anak harus dibangkitkan,
agar dirinya senantiasa  merasa tertantang untuk  ingin  tahu segala hal  dan ingin selalu menonjol dari yang lainnya.
5  Kembangkan rasa percaya diri anak Sumber energi  yang membangkitkan dorongan berprestasi dari dalam diri  anak
adalah  rasa  percaya  diri.  Oleh  karena  itu,  sangat  perlu  ditumbuhkan  atau dibangkitkan  keyakinan  anak  terhadap  kemampuan  dirinya  untuk  dapat
mempelajari  berbuat  atau  melakukan  sesuatu.  Keyakinan  dalam  hati  akan membuat anak berusaha dengan maksimal mewujudkan keyakinan itu.
6  Kembangkan mutu pergaulan anak Kualitas  pergaulan  anak  sangat  berpengaruh  pada  pembentukan  dorongan
berprestasi pada anak. Proses ineraksi yang terbangun dengan teman sepergaulan adalah  adanya  dorongan  untuk  menjadi  sama  dengan  teman  lainnya.  Sehingga,
apabila  dalam  lingkungan  pergaulan  anak  terdorong  untuk  mencapai  sebuah presasi maka anak akan terbawa arus pergaulan tersebut.
Menurut  Morgan  Agustin,  2011:  22,  terdapat  beberapa  faktor  yang memengaruhi motivasi berprestasi.  Faktor faktor  tersebut antara lain: 1 tingkah
laku  dan  karakteristik  model  yang  ditiru  oleh  anak;  2  harapan  orang  tua;  3 lingkungan; 4 penekanan kemandirian; 5 praktik pengasuhan anak.
Dengan memperhatikan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa  motivasi  berprestasi  individu  dapat  dipengaruhi  oleh  dua  macam  faktor,
24 yaitu faktor dari dalam diri internal dan dari luar diri individu eksternal. Faktor
internal berupa persepsi diri untuk berkompetensi, keinginan dan kemandirian, dan rasa percaya diri. Faktor eksternal yaitu keluarga, dukungan dan harapan orang tua,
dan lingkungan sekitar.
c. Ciri-ciri Individu yang Memiliki Motivasi Beprestasi