16 belakang pendidikan keluarga yang baik, 11 memiliki pengalaman hidup yang
menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan menghadapi cobaan hidup, 12 selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah.
Dari pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa beberapa ciri individu yang memiliki rasa percaya diri yang baik adalah: 1 yakin pada diri
sendiri, 2 tidak bergantung pada orang lain, 3 bertanggung jawab, 4 optimis, 5 bereaksi positif terhadap situasi yang dihadapi.
d. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Siswa
Percaya diri merupakan modal dasar seorang anak dalam memenuhi berbagai kebutuhannya sendiri. Rasa percaya diri merupakan pencapaian yang
dihasilkan dari proses pendidikan atau pemberdayaan Pudjiastuti, 2010: 40. Artinya, rasa percaya diri bukanlah suatu hal yang dapat dipaksakan melainkan
ditumbuhkan. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa. Menurut Lie 2004: 70-99 berikut ini beberapa hal yang dapat
menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa: 1 Memberi semangat dan dorongan bagi kemajuan siswa
Anak usia sekolah dasar mempunyai kebutuhan untuk membuktikan kemampuan dan prestasinya. Ia mengharapkan orang-orang yang dekat dengannya bisa
mengenali dan mengakui prestasi-prestasinya. Guru bisa memberikan pujian atau hadiah bagi siswa sebagai pendorong semangat. Namun, jangan sampai diberikan
secara berlebihan karena akan melemahkan motivasi anak.
17 2 Memahami beban dan kesulitannya serta beri ruang untuk kegagalan
Tidak semua siswa bisa mengukir prestasi terus menerus. Adakalanya siswa mengalami kegagalan, mungkin ulangannya mendapat nilai jelek atau kalah
dalam perlombaan. Ketika siswa mengalami kegagalan, jangan mencemooh atau menjatuhkannya agar siswa tidak patah semangat. guru bisa memberi penghiburan
dan mengajak siswa untuk memikirkan sebab-sebab kegagalannya sehingga ia tidak melakukannya di kemudian hari.
3 Memberikan siswa tanggung jawab untuk mlakukan pekerjaan rutin Sebenarnya sejak dini, secara alamiah anak anak mempunyai dorongan untuk
beranggung jawab atas diri mereka sendiri. Sayangnya, orang tua sering terlalu memanjakan anak. Di sekolah, guru dapat mengajarkan siswa unuk bertanggung
jawab pada tugas-tugas yang diberikan kepada mereka,seperti menjalankan tugas piket, memberikan tugas secara mandiri, dan lain-lain.
4 Melibatkan siswa dalam perencanaan sebuah kegiatan Melibatkan siswa dalam perencanaan di sekolah, misalnya karya wisata atau
pelaksanaan pembelajaran di luar sekolah. Siswa akan merasa dirinya berharga dan berguna. Dengan keterlibatan semua siswa dan guru akan membuat kegiatan
lebih berkesan. Selain itu, kegiatan di luar sekolah ini merupakan kesempatan untuk membuat siswa bisa melihat relevansi dari semua pengetahuan yang ia
dapatkan di sekolah dengan kehidupan sehari-hari. 5 Mengajarkan pada siswa untuk mengatur keuangannya sendiri
Kemampuan mengatur keuangan dapat diajarkan sejak dini. Siswa perlu diajarkan sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Pada usia 6-12 tahun, siswa sudah
18 bisa secara bertahap mengelola keuangannya sendiri agar mampu belajar
bertanggung jawab. 6 Memberi ruang untuk perbedaan pendapat dan keinginan
Guru maupun orang tua perlu memahami bahwa setiap siswa merupakan pribadi yang bebas. Yang dimaksud bebas disini adalah siswa memiliki kebebasan
berpikir dan berperasaan. Siswa yang memiliki kebebasan berpikir dan berperasaan akan tumbuh menjadi manusia dengan rasa percaya diri. Oleh
karenanya, biasakan unuk menghargai siswa dan memberikan kebebasan sesuai dengan tahapan perkembangannya.
7 Menjadi teman yang baik bagi siswa Guru perlu menjadi teman yang baik dalam situasi tertentu. Kadangkala siswa
membutuhkan orang lain yang bisa diajak bicara dan mau mengerti permasalahannya.
8 Mengajarkan pada siswa unuk selalu berusaha dengan sungguh-sungguh Guru perlu memotivasi dan mengajarkan siswa untuk berusaha dan berjuang agar
bisa mendapatkan sesuatu yang berharga. Pengalaman perjuangan ini meningkatkan proses pendewasaan siswa. Siswa akan merasakan kebanggaan
pada dirinya sendiri ketika ia berhasil mendapatkan sesuatu melalui sebuah perjuangan.
Sekolah merupakan bagian dari lingkungan yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak. Anak lebih sering berinteraksi dengan orang lain di lingkungan
sekolah dari pada lingkungan keluarga. Thursan Hakim 2005: 136-148 mengemukakan bahwa rasa percaya diri siswa dapat dibangun melalui berbagai
19 macam bentuk kegiatan sebagai berikut: 2 memupuk keberanian untuk bertanya,
2 peran guru yang aktif bertanya pada siswa, 3 mengerjakan soal di depan kelas, 4 bersaing dalam mencapai prestasi belajar, 5 akif dalam kegiatan pertandingan
olahraga, 6 penerapan disiplin yang konsisten, 7 menjadi ketua kelas, 8 menjadi pemimpin upacara, 9 memperluas pergaulan yang sehat.
2. Motivasi Berprestasi