19 macam bentuk kegiatan sebagai berikut: 2 memupuk keberanian untuk bertanya,
2 peran guru yang aktif bertanya pada siswa, 3 mengerjakan soal di depan kelas, 4 bersaing dalam mencapai prestasi belajar, 5 akif dalam kegiatan pertandingan
olahraga, 6 penerapan disiplin yang konsisten, 7 menjadi ketua kelas, 8 menjadi pemimpin upacara, 9 memperluas pergaulan yang sehat.
2. Motivasi Berprestasi
a. Pengertian Motivasi Berprestasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif. Menurut Uno 2011: 3 kata motif dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang
menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Individu yang memiliki motivasi akan memiliki kekuatan untuk berbuat dalam usaha mencapai tujuan
tertentu. Wlodkowsky Sugihartono, 2013: 78 menyebutkan bahwa motivasi merupakan suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu
dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi yang dimaksud sebagai alasan atas adanya perilaku dari individu. Motivasi adalah proses
yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku Santrock, 2013: 510. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan
bertahan lama.
Syamsuddin 2009: 37 mengatakan bahwa motivasi adalah suatu kekuatan atau tenaga atau daya dalam diri individu unuk bergerak ke arah tujuan terentu, baik
disadari maupun tidak disadari. Motivasi menumbuhkan kekuatan atau energi dalam diri individu unuk bergerak atau berbuat demi suatu tujuan tertentu. Pendapat
tersebut sejalan dengan McDonald Hamalik, 2008: 158 yang mengatakan bahwa
20 motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi unuk mencapai tujuan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan daya yang ada dalam diri individu yang mendorong individu tersebut
melakukan suatu perbuatan guna mencapai tujuan tertentu. Dengan moivasi,
seseorang dapat terdorong untuk melakukan sesuatu dengan tekun dan ulet.
Motivasi berprestasi atau kebutuhan untuk berprestasi needs for achievement pertama kali diperkenalkan oleh David McCelland. McCelland
Agustin, 2011: 19 menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Kebutuhan seseorang dalam
berprestasi tersebut sebagai keinginan melaksanakan atau menguasai suatu hal. Sugihartono 2013: 78 mengatakan bahwa motivasi berpresasi berarti bahwa siswa
belajar untuk meraih prestasi atau keberhasilan yang telah ditetapkannya. Dalam hal ini, siswa telah memiliki target seberapa besar prestasi yang ingin ia capai dari
kegiatan belajar yang telah dilakukannya. Sedangkan menurut Hawadi 2006: 87 motivasi berprestasi adalah daya penggerak dalam diri siswa untuk mencapai taraf
prestasi setinggi mungkin, sesuai dengan yang ditetapkan oleh siswa itu sendiri.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi adalah dorongan dalam diri siswa untuk melakukan suatu perbuatan
guna mencapai prestasi yang telah ditetapkan oleh dirinya sendiri. Oleh sebab itu, siswa hendaknya memiliki harapan dan tujuan pencapaian prestasi dan bertanggung
jawab dengan cara bersungguh-sungguh dalam mencapai tujuannya tersebut.
21
b. Faktor yang Memengaruhi Motivasi Berprestasi