BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelatihan Kerja
2.1.1 Pengertian Pelatihan Kerja
Salah satu upaya strategis yang sangat menentukan untuk meningkatkan keberadaan dan kemampuan pegawai adalah program
pelatihan. Pelatihan merupakan suatu keharusan dari suatu organisasi di segala bidang, karena semakin terdidik dan terlatih serta tingginya motivasi
maka semakin tinggi pula produktivitas kerja Tjiptoherjanto, 2003:210. Program pelatihan merupakan sarana pembinaan dan pengembangan
karir. Melalui keikutsertaan dalam program pelatihan, pegawai terpilih secara sadar dan berencana dipersiapkan oleh organisasinya untuk
menerima tanggung jawab pekerjaan yang berbeda rotasi dan atau kedudukanjabatan yang lebih tinggi promosi pada waktu yang akan
datang future oriented. Oleh sebab itu, program pelatihan merupakan salah satu investasi sumber daya manusia human invesment yang sangat
berharga bagi setiap organisasi pemerintah Lembaga Administrasi Negara, 2002. Penyelenggaraan pelatihan merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan pekerjaan rangka meningkatkan sumber daya manusia pada unit kerja dan
juga berhubungan dengan hakekat pelatihan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hasibuan 2003:150, pendidikan adalah suatu proses untuk meningkatnya keahlian teoritis, konseptual, dan moral pegawai.
Dengan kata lain para pegawai yang mendapatkan pendidikan secara berencana dan yang memberikan kemungkinan untuk mengembangkan diri
sendiri cenderung lebih dapat bekerja secara terampil dibandingkan dengan pegawai pada perusahaan yang tidak memberikan kesempatan seperti itu.
Menurut Mutiara S.Panggabean 2002:51 mengungkapkan bahwa pelatihan lebihberorientasi pada pekerjaan saat ini untuk meningkatkan
keterampilan-keterampilan tertentu. Di lain pihak pengembangan pegawai lebih berorientasi pada masa depan dan lebih perduli terhadap pendidikan,
yaitu terhadap peningkatan kemampuan seseorang untuk memahami dan menginterpretasi pengetahuan bukan mengajarkan kemampuan teknis.
Idealnya pelatihan harus dirancang untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi, yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan para
pekerja secara perorangan. Pelatihan sering dianggap sebagai aktivitas yang paling umum dan para pimpinan mendukung adanya pelatihan karena
melalui pelatihan, para pegawai akan menjadi lebih terampil dan karenanya akan menjadi lebih produktif sekalipun manfaat-manfaat tersebut harus
diperhitungkan dengan waktu yang tersita ketika pegawai sedang dilatih. Menurut Oemar Hamalik 2007: 11 pelatihan juga diberikan bentuk
pemberian bantuan. Bantuan dalam hal ini dapat berupa pengarahan, bimbingan, fasilitas, penyampaian informasi, latihan keterampilan,
pengorganisasian suatu lingkungan belajar, yang pada dasarnya peserta
Universitas Sumatera Utara
telah memiliki potensi dan pengalaman, motivasi untuk melaksanakan sendiri kegiatan latihan dan memperbaiki dirinya sendiri sehingga ia
mampu membantu dirinya sendiri. Menurut Simamora 2001:100, Pelatihan pegawai adalah suatu
persyaratan pekerjaan yang dapat ditentukan dalam hubungannya dengan keahlian dan pengetahuan berdasarkan aktivitas yang sesungguhnya
dilaksanakan pada pekerjaan. Dalam rangka pengelolaan diklat terdapat empat hal yang secara prinsip harus diperhatikan, yaitu: analisa kebutuhan
diklat need analysis, prinsip pembelajaran learning principles teknik- teknik diklat training technigues, dan evaluasi program programme
evaluation Newton, 2001:88.
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Pelatihan