BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber Daya Manusia SDM adalah hal yang penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya manusia sering juga disebut sebagai
modal intelektual Intellectual Capital yang terdiri dari orang-orang yang ada dalam organisasi yang mempunyai kemampuan, bakat, keahlian dan keterampilan
untuk bekerja dan itu semua mereka gunakan untuk mengerjakan pekerjaannya. Begitu pula pada sumber daya aparatur negara, sebagai faktor terpenting dalam
perusahaan organisasi pemerintah selalu berada dalam proses pembelajaran agar potensi akal manusia dapat dikembangkan secara optimal.
Program Pendidikan dan Pelatihan adalah suatu keharusan dari suatu organisasi dan merupakan bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia
sekaligus sebagai salah satu solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Pendidikan dan Pelatihan diklatteknis pada instansi pemerintah
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 adalah diklat yang dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas PNS, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara
profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika pegawai sesuai dengan kebutuhan instansi.
Universitas Sumatera Utara
Pelatihan sangat penting dilaksanakan untuk kepentingan bersama, sebab dari sinilah pegawai akan dapat lebih memahami dan mengerti tentang tugas dan
tanggung jawab yang diemban baik secara individu maupun kelompok. Menurut Siagian 2000:175, pelatihan adalah proses belajar mengajar dengan
menggunakan teknik dan metode tertentu secara konsepsional. Dapat dikatakan bahwa latihan dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan
kerja seseorang atau sekelompok orang.Namun pelatihan teknis saja belumlah cukup untuk menjamin suksesnya pencapaian tujuan. Sikap pegawai terhadap
pelaksanaan tugas juga merupakan faktor dalam pencapaian kesuksesan. Oleh karena itu, pengembangan sikap harus diusahakan dalam mencapai prestasi dan
pengembangan karir pegawai. Menurut T.Hani Handoko 2003:123, pengembangan karir adalah
peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan sesorang untuk mencapai suatu rencana karir. Menurut Siagian 2002:100, ada beberapa manfaat pengembangan
karir bagi pegawai yakni sebagai berikut: pengembangan karir memberikan petunjuk tentang siapa diantara pegawai yang wajar dan pantas untuk
dipromosikan di masa depan, serta menjadi perhatian yang lebih besar dari bagian kepegawaian terhadap pengembangan karir para anggota organisasi
menumbuhkan loyalitas yang lebih tinggi dan komitmen organisasional yang lebih besar dikalangan pegawai. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi
pengembangan karir menurut Sondang P. Siagian 2006:215 adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Prestasi kerja
Faktor yang paling penting untuk meningkatkan dan mengembangkan karir seorangpegawai adalah pada prestasi kerjanya dalam melakukan tugas yang
dipercayakan. 2.
Pengenalan oleh pihak lain Adalah berbagai pihak yang berwenang memutuskan layak tidaknya seseorang
dipromosikan seperti atasan langsung dan pimpinan bagian kepegawaian yang mengetahui kemampuan dan prestasi kerja seorang pegawai.
3. Kesetiaan pada organisasi
Merupakan dedikasi seorang pegawai yang ingin terus berkarya dalam organisasi tempat bekerja untuk jangka waktu yang lama
Faktor pendukung lain agar pelatihan dapat berjalan dengan semestinya adalah fasilitas perusahaan.Fasilitas perusahaan merupakan suatu sarana yang
digunakan untuk proses pekerjaan yang digunakan untuk menghemat secara fisik, tenaga, dan pikiran manusia dalam melakukan tugas-tugas rutin maupun tugas
yang bersifat insidentil. Fasilitas juga dapat memotivasi pegawai untuk bekerja lebih baik sehingga setiap pegawai dapat memberi kontribusi positif kepada
perusahaan. Penggunaan fasilitas kerja bertujuan untuk menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan pekerjaan kantor namun kondisi yang terjadi adalah fasilitas
kerja yang disediakan oleh dinas sangat tidak lengkap dan tercukupi. Hal ini berdarkan pengamatan penulis pada ruangan kerja UPT Kepegawaian Dinas
Sumatera Utara yang beranggotakan 10 orang pegawai namun komputer yang tersedia hanya berjumlah 2 unit komputer dan 1 unit printer. Ruangan tersebut
Universitas Sumatera Utara
juga tidak memiliki alat fotokopi, mesin penghancur kertas, AC serta tata ruangan meja dan kursi pegawai saling berdekatan antara satu dengan yang lainnya. Hal
ini juga terjadi di ruangan UPT Dinas Pertanian lainnya. Dinas Pertanian Sumatera Utara memiliki satuan kerja sebanyak 5 Bidang
atau UPT Unit Pelaksanan Teknis dengan jumlah pegawai sebanyak 232 Pegawai. Pegawai Negeri Sipil PNS merupakan unsur utama Sumber Daya
Manusia SDM aparatur negara yang mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Pegawai yang
mampu memainkan peran tersebut adalah pegawai yang mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilaku yang penuh dengan kesetiaan dan
ketaatan kepada negara, bermoral, dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat
persatuan dan kesatuan bangsa. Meskipun upaya-upaya pendidikan dan pelatihan telah dilaksanakan,
pegawai masih diidentik dengan kemalasan, kelambatan, termasuk dalam hal pengembangan karir. Sebagai fenomena bahwa pegawai yang telah mengikuti
pelatihan belum tentu memiliki prestasi dan dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi dalam pengembangan karir namun dikarenakan adanya kedekatan pegawai
dengan atasan, senioritas, hubungan persaudaraanhubungan keluarga, loyalitas pegawai pada instansi, titipan, situasi, keterampilan, sikap dan pangkatgolongan
yang telah sesuai sebagai persyaratan untuk menduduki jabatan tertentu. Berikut ini merupakan Data Pegawai Dinas Pertanian yang belum dan sudah mengikuti
Universitas Sumatera Utara
pelatihan serta data pegawai yang telah dipromosikan pada tahun 2010-2014 ditunjukan pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1 Data Pegawai Dinas Pertanian Yang Belum dan Sudah Mengikuti Pelatihan,
Serta Data Pegawai Yang Telah Dipromosikan Pada Tahun 2010-2014
Tahun Jumlah Pegawai
Dinas Pertanian Sumatera Utara
Orang Jumlah Pegawai
Yang Belum Mengikuti
Pelatihan Orang
Jumlah Pegawai Yang Mengikuti
Pelatihan Orang
Jumlah Pegawai Yang
Dipromosikan Orang
2010 238
225 7
6 2011
256 124
108 24
2012 234
230 2
2 2013
246 208
24 14
2014 252
195 37
20 Jumlah
178 159
Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara 2014 Data Dikelola
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 jumlah pegawai yang belum mengikuti pelatihan sebanyak 225 orang dan yang telah mengikuti
pelatihan sebanyak 7 orang serta data pegawai yang dipromosikan, sebanyak 6 orang. Pada tahun 2011 jumlah pegawai dipromosikan mengalami kenaikan
sebanyak 24 Orang, namun kenaikan tersebut setiap tahunnya mengalami perubahan yang fluktuatif. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua pegawai yang
mengikuti pelatihan akan mendapatkan promosi jabatan. Pada tabel 1.1 dapat terlihat bahwa jumlah pegawai yang belum mengikuti pelatihan dengan jumlah
pegawai yang dipromosikan jumlahnya relatif lebih sedikit.
Berdasarkan kondisi yang terjadi pada perusahaan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul
Universitas Sumatera Utara
“Pengaruh Pelatihan dan Fasilitas Kerja Perusahaan Terhadap Pengembangan Karir Pegawai Pada Dinas Pertanian Sumatera Utara ”.
1.2. Perumusan Masalah