Motode Pelatihan Pelatihan Kerja

h. Metode Pelatihan Training Methods Keberhasilan suatu program pandidikan dan pelatihan tidak hanya tergantung pada kemampuan pelatih, kemampuan pesertanya dan fasilitas pelatihan, tetapi juga oleh metode yang dipakai. Oleh karena itu metode pelatihan yang ditetapkan harus sesuai dengan pelatihan yang diberikan. i. Prinsip Belajar Principle of Learning Azas belajar yang perlu ditetapkan dalam pelatihan, yakni dalam pembahasan masalahnya dimulai dari hal yang sederhana ke hal yang sulit. Apabila pembahasan dimulai dari hal yang sulit, maka peserta sulit untuk memahami masalah yang diberikan. Beberapa prinsip yang ditemukan para ahli tersebut, yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan adalah: a. Optimasi penggunaan fasilitas audio-visual. b. Tujuan dan sasaran diklat disetujui bersama antara peserta dan penyelenggara. c. Optimalisasi minat belajar.

2.1.6 Motode Pelatihan

1. On The Job Training OJT Merupakan metode yang sangat populer dalam dunia pelatihan kerja. OJT adalah melatih sesorang untuk mempelajari pekerjaan sambil Universitas Sumatera Utara mengerjakannya Dessler,2005:285. Sedangkan menurut Handoko 2001:152, pelatihan adalah suatu metoda yang diberikan pada saat pegawai bekerja, atau sambil bekerja seperti biasa sehingga dapat memperoleh umpan balik secara langsung dari pelatihnya. Keuntungan dari metoda pelatihan ini adalah relatif tidak mahal, peserta pelatihan bisa belajar sambil tetap menjalankan proses produksi, tidak memerlukan kelas khusus. Berikut merupakan bentuk pelatihan on the job training: a. Rotasi Pekerjaan, peserta pelatihan ditugaskan untuk berpindah dari suatu bagian pekerjaan yang lain dalam satu perusahaan, dengan interval yang terencana, sehingga diperoleh pengalaman kerja. Cara ini umum dipakai dalam melatih manajer dengan level manajarial apapun juga. b. Magang Apprenticeship Training, merupakan pembelajaran bagi pegawai baru kepada pegawai lama lama yang lebih pengalaman. c. Pelatihan Instruksi Jabatan Job Instruction Training, diberikan untuk pekerjaan yang terdiri dari urutan langkah-langkah yang logis. Semua langkah perlu ditata dalam urutan yang tepat. Petunjuk pengerjaan diberikan secara langsung pada pekerjaan yang sedang dilakukan. d. Planned Progression, yaitu pemindahan pegawai dalam saluran- saluran yang telah ditentukan melalui tingkatan-tingkatan organisasi yang berbeda-beda. e. Penugasan Sementara. f. Sistem Penilaian Prestasi Formal. Universitas Sumatera Utara 2. Bentuk Pelatihan Off the Job Training Merupakan teknik pelatihan yang dilakukan diluar waktu kerja, dan berlangsung di lokasi yang jauh dari tempat kerja, agar perhatian peserta lebih terfokus. Peserta pelatihan menerima presentasi tentang aspek tertentu, kemudian mereka diminta memberikan tanggapan sebagaimana dalam kondisi yang sebenarnya. Dalam teknik ini juga digunakan metode simulasi. Keuntungan dari metode ini adalah instruktur harus lebih terampil dalam mengajar, karena tidak ada tuntutan pekerjaan yang lain, pegawai terhindar dari kekacauan dan tekanan situasi kerja, sehingga mampu konsentrasi lebih baiklebih terfokus perhatiannya, tidak mengganggu proses produksi yang sedang berjalan di perusahaan serta waktu dan perhatian lebih memadai. Simulasi yang digunakan didalam metode pelatihan ini adalah studi kasus, Role Playing, Business Game, Balai PelatihanVestibuleTraining, Laboratorium, dan program pengembangan eksekutif. 2.2 Fasilitas Perusahaan 2.2.1