kepimpinan,motivasi,pelatihan, danlingkungan kerja
berpengaruh terhadap kinerja pegawai perusahaan Daerah
Air Minum Surakarta. Koefisien determinan R2
diperoleh sebesar 0,620.Hal ini berarti variabel independen
kepimpinan,motivasi,pelatihan ,dan lingkungan kerja mamapu
menjelaskan 62 terhadap variabel dependen kinerja
pegawai. Sedangkan 38 dijelaskan oleh variabel lain.
2.5 Kerangka Konseptual
Perilaku aparatur pemerintah yang positif, harus dipelihara secara terus menerus dan ditumbuh kembangkan agar dapat menciptakan atau mempengaruhi
peningkatan kemampuan aparatur, upaya itu perlu didukung oleh faktor pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dengan cara mengikuti
program pendidikan dan pelatihan agar meningkatkan prestasi kerja dalam pengembangan karir individu Suprihanto,2005:180.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Notoatmodjo 2002:100 pendidikan dan pelatihan adalah upaya untuk pengembangan sumber daya manusia, terutama untuk pengembangan aspek
kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Fasilitas kerja adalah sarana pendukung dalam aktivitas perusahaan
berbentuk fisik, dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, memiliki jangka waktu kegunaan yang relatif permanen dan memberikan manfaat untuk
masa yang akan datang. Menurut Mangkoesoebroto 2003:320 mengemukakan pengembangan
karir tidak terlepas dari perencanaan karir career planning dapat dianggap sebagai suatu proses yang dilalui oleh seorang individu pegawai di mana pegawai
tersebut mengidentifikasi, merencanakan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Karir dikenal sebagai sejarah
pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang dipegang selama kehidupan kerja.
Dengan berbagai pengertian baik mengenai pelatihan, fasilitas, maupun pengembangan karir, sebagaimana dalam ulasan di atas, maka perlu ditinjau
hubungan antara ketiga faktor tersebut Hubungan yang pertama antara pendidikan dengan pengembangan karir bertujuan untuk menutup kesenjangan antara
kecakapan dan kemampuan pegawai dengan jabatan yang ada sehingga pegawai dapat mencapai sasaran kerja yang ditetapkan Mangkoesoebroto, 2003:455.
Hubungan yang kedua, yaitu antara fasilitas kerja pegawai dengan pengembangan karir yang dapat dicapai oleh pegawai tersebut, dapat dilihat dari
penjelasan Suprihanto 2005:322 yang menyatakan bahwa: fasilitas kerja
Universitas Sumatera Utara
merupakan salah satu faktor kunci dalam menentukan pegawai yang paling pantas mendapatkan promosi atau perubahan karir yang didambakan. Berdasarkan teori
yang dikemukakan di atas maka kerangka berpikir dalam penelitian ini yang adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Panggabean 2004:132 , Mangkunegara 2006:61
2.6 Hipotesis