70
3.6.2 Nontes
Data nontes digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Teknik ini peneliti lakukan untuk mengetahui keadaan yang
terjadi sebenarnya selama proses pembelajaran di kelas. Dalam melakukan teknik ini, peneliti menggunakan teknik observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi.
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk data yang berasal dari data tes akan dianalisis secara kuantitatif,
sedangkan data yang bersumber dari data nontes akan dianalisis secara kualitatif. Pemaparan mengenai kedua teknik analisis data tersebut adalah berikut ini.
3.7.1 Analisis Kuantitatif
Data kuantitatif yang akan dianalisis pada teknik kuantitatif ini diperoleh dari hasil tes bercerita dengan media film kartun pada siklus I dan siklus II. Nilai
hasil dari tiap-tiap tes itu kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
NP = ∑ N x 100
n x s Keterangan:
NP : nilai persentase kemampuan siswa
∑ N : jumlah nilai dalam satu kelas N
: nilai maksimal S
: jumlah responden dalam satu kelas
71
Hasil dari perhitungan tersebut kemudian dikumpulkan dan dibandingkan antara siklus yang satu I dan siklus II. Hasil perbandingan itulah yang kemudian
memberikan gambaran sekaligus menentukan seberapa besar peningkatan kemampuan bercerita dengan menggunakan media film kartun.
3.7.2 Analisis Kualitatif
Data yang dianalisis secara kualitatif merupakan data nontes yang diperoleh dari data ebservasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi. Hasil observasi akan
memberikan gambaran mengenai kesulitan yang dialami siswa. Tingkah laku siswa dicatat dalam lembar observasi sehingga data yang diperoleh lebih lengkap
dan akurat. Data jurnal siswa digunakan untuk mengetahui kesan, tanggapan, serta saran siswa terhadap proses pembelajaran. Data jurnal peneliti juga dapat jadikan
acuan untuk mengetahui keaktifan siswa sela proses pembelajaran. Data wawancara juga memberikan gambaran antusias siswa dalam pembelajaran.
Langkah penganalisisan data wawancara adalah dengan melihat kembali catatan wawancara kemudian mentrasnkrip dalam bentuk tulisan. Hasil analisis data
tersebut digunakan sebagai kelengkapan dan penguat data kualitatif sekaligus mengetahui siswa mana yang mengalami kesulitan bercerita dengan media film
kartun. Lebih dari itu, analisis data ini juga berfungsi sebagai bukti deskriptif peningkatan kemampuan bercerita dengan media film kartun.
72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dipaparkan dalam bab ini diperoleh dari pratindakan, tindakan siklus I, dan siklus II. Secara lengkap hasil penelitian ini terdiri atas hasil
tes dan nontes. Hasil tes pratindakan merupakan kemampuan bercerita siswa sebelum dilakukan tindakan siklus I. Kemudian, hasil tes tindakan siklus I dan II
merupakan kemampuan bercerita siswa dengan menggunakan media film kartun. Selanjutnya, data hasil nontes, yaitu data observasi, jurnal guru dan siswa,
wawancara, dan dokumentasi pada saat proses pembelajaran berlangsung.
4.1.1 Hasil Penelitian Prasiklus
Prasiklus merupakan masa sebelum diberlakukannya tindakan siklus I. Tindakan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal siswa sebelum
digunakannya media film kartun dalam pembelajaran bercerita. Kondisi awal kemampuan bercerita siswa dapat diketahui dari hasil tes yang diperoleh siswa
kelas VII F SMP Negeri 1 Mandiraja. Berdasarkan hasil penelitian prasiklus kemampuan bercerita mencapai
nilai rerata secara klasikal sebesar 53,06 masuk dalam kategori kurang. Pada penilaian ini siswa hanya dapat mencapai nilai dengan kategori cukup, kurang,
bahkan gagal. Hasil pelaksanaan pembelajaran bercerita pada prasiklus hanya berupa hasil tes, hasil tersebut terangkum dalam tabel 13.