53
3 Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup peneliti bersama siswa melakukan refleksi dan simpulan pembelajaran. Peneliti membagikan jurnal kepada siswa untuk diisi
mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran bercerita dengan menggunakan media film kartun Micky De La Toya.
3.1.2.3 Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa dengan menggunakan lembar observai. Lembar observasi berisi
mengenai catatan penting perilaku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan pada siklus II sama seperti siklus I. Setelah
kegiatan pembelajaran selesai, peneliti membagikan jurnal kepada siswa untuk mengetahui tanggapan, kesan dan pesan siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran. Untuk mendapatkan informasi tentang tanggapan siswa terhadap
pembelajaran bercerita dengan pemutaran media film kartun, peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa. Wawancara dilakukan di luar jam pelajaran
terutama pada siswa yang mendapat nilai paling tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan dan kesulitan yang dihadapi siswa
dalam kegiatan pembelajaran bercerita dengan bantuan pemutaran media film kartun.
54
3.1.2.4 Refleksi
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui tingkat keberhasilan dari kegiatan tindakan kelas siklus II. Pada siklus ini yang menjadi
target utama pencapaian pembelajaran berbicara adalah peningkatan bercerita dengan media film kartun pada siswa kelas VII F SMP N 1 Mandiraja. Pada siklus
II diharapkan ada peningkatan dan perubahan yang positif.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah kemampuan bercerita siswa siswa kelas VII F SMP N 1 Mandiraja menggunakan media film kartun.
Pengambilam keputusan untuk memilih siswa kelas VII F SMP N 1 Mandiraja didasarkan atas beberapa faktor berikut ini.
1 Siswa kelas VII F SMP N 1 Mandiraja belum memperoleh hasil yang memuaskan dalam kompetensi bercerita. Berdasarkan hasil wawancara
dengan peneliti pengampu mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, kemampuan berbicara khususnya dalam kompetensi bercerita siswa kelas VII
F mendapatkan nilai lebih rendah dibandingkan dengan siswa di kelas yang lainnya sehingga perlu diadakan upaya untuk meningkatkannya.
2 Kemampuan bercerita siswa kelas VII F masih rendah, sehingga perlu ditingkatkan. Kemampuan siswa dalam bercerita masih lemah dan belum
sesuai dengan batas nilai reratabelajar, akan tetapi minat siswa kelas VII F terhadap kompetensi bercerita lebih besar dibandingkan dengan siswa di kelas
lain. Hal inilah yang dipertimbangkan peneliti sebagai dasar awal dalam upaya