Pengamatan Refleksi Proses Tindakan Siklus I

49

3.1.1.3 Pengamatan

Selama penelitian berlangsung peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Melalui lembar observasi, peneliti mengamati tingkah laku siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Aspek- aspek yang dinilai adalah 1 siswa antusias dan memperhatikan penjelasan peneliti misal: bertanya, menanggapi, dan membuat catatan, 2 siswa aktif bertanya atau berkomentar apabila ada kesulitan, 3 siswa tertib dalam membentuk kelompok, 4 siswa merespons positif senang terhadap media film kartun yang digunakan, 5 siswa aktif berdiskusi dalam kelompok, dan 6 siswa antusias dalam kegiatan bercerita di depan kelas. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, peneliti membagikan lembar jurnal kepada siswa untuk mengetahui tanggapan, kesan, dan pesan siswa terhadap materi, proses pembelajaran, dan media yang digunakan peneliti dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat memperbaiki tindakan siklus berikutnya. Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran bercerita dengan bantuan pemutaran media film kartun, peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa. Wawancara dilakukan di luar jam pelajaran terutama pada siswa yang mendapat nilai paling tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait tanggapan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam kegiatan pembelajaran bercerita dengan bantuan media film kartun. 50

3.1.1.4 Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti dan peneliti pembantu setelah melakukan proses tindakan dan pengamatan dengan memberikan instrumen untuk diisi oleh siswa dan peneliti. Hasil refleksi digunakan sebagai bahan masukan dalam menetapkan masalah selanjutnya, yaitu pada siklus II. Apabila ada kekurangan pada siklus I maka hasil tersebut akan digunakan sebagai bahan perbaikan di siklus II, apabila ada kemajuan, maka akan dipertahankan, ditingkatkan, dan dikembangkan. Dengan adanya refleksi, kesulitan-kesulitan dan permasalahan siswa terhadap pelajaran dapat diketahui dan selanjutnya permasalahan tersebut dapat dicarikan jalan keluar.

3.1.2 Proses Tindakan Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI TEKNIK CERITA BERANGKAI DENGAN MEDIA WAYANG GOLEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KUDUS

6 73 260

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA FILM KARTUN DENGAN METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 BANJARHARJO BREBES

0 4 184

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

11 21 16

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 1 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN URUTAN YANG BAIK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI SISWA Peningkatan Kemampuan Bercerita Dengan Urutan Yang Baik Melalui Media Gambar Seri Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen.

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 Peningkatan Kemampuan Bercerita Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas 1V SD Negeri 2 Beteng Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 10

(ABSTRAK) PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA FILM KARTUN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 1 MANDIRAJA, BANJARNEGARA.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KARTUN PADA SISWA VII A SMP NEGERI I KANGKUNG KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KARTUN PADA SISWA VII A SMP NEGERI I KANGKUNG KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 0 218

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 PRAMBANAN KLATEN.

0 0 198