119
kenaikan sebesar 18,74, aspek kelancaran mengalami kenaikan sebesar 17,65, aspek intonasi naik 17,82, aspek diksi mengalami kenaikan sebesar 16,20,
aspek ekspresi naik 8,74, aspek santun kinestetika naik 15,84, aspek kemenarikan cerita naik 16,67, aspek volume mengalami kenaikan yang cukup
pesat yaitu 32,4 dari siklus I, terakhir aspek keefektifan kalimat mengalami kenaikan sebesar 26,53. Dapat dinyatakan bahwa kompetensi bercerita siswa
secara rerata masih termasuk dalam kategori baik. Apabila ditinjau dari tiap aspek, semua sudah mencapai nilai tuntas, yaitu 70 dalam kateegori baik. Oleh karena
itu, tidak perlu dilakukan penelitian lagi pada siklus berikutnya.
4.1.3.2. Hasil Nontes
Hasil penelitian nontes pada siklus II diperoleh melalui observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi.
4.1.3.2.1 Hasil Observasi
Pengambilan data melalui observasi bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang perilaku siswa selama pembelajaran. Observasi dilakukan
selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek yang diamati dalam observasi ini meliputi perilaku positif yang ditunjukkan siswa selama mengikuti
pembelajaran. Aspek yang menjadi sasaran observasi adalah 1 siswa antusias memperhatikan penjelasaan peneliti, 2 siswa aktif bertanya atau berkomentar
jika ada kesulitan, 3 siswa tertib dalam membentuk kelompok, 4 siswa
120
merespons positif pemutaran film kartun, 5 siswa aktif dalam berdiskusi kelompok, 6 siswa antusias dalam kegiatan bercerita.
Secara umum, hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan peneliti pembantu selama melakukan penelitian bercerita menggunakan bantuan media
film kartun dapat dilihat pada tabel 38 berikut.
Tabel 38 Hasil Observasi Siklus II No Kriteria
Sikap Positif
Frekuensi Persentase
Kategori Rerata Klasikal
1 Siswa antusias dan
memperhatikan penjelasan guru
32 100 Sangat
Baik 165 x 100
192 = 85,97
Sangat Baik
2 Siswa aktif
bertanya atau berkomentar
apabila ada kesulitan 20 62,5
Cukup
3 Siswa tertib dalam
membentuk kelompok 29 90,62
Sangat Baik
4 Siswa merespons
positif senang terhadap media
film kartun yang digunakan
32 100 Sangat
Baik
5 siswa aktif
berdiskusi dalam kelompok
25 78,12 Baik
6 Siswa antusias dalam
kegiatan bercerita di depan kelas.
27 84,37 Kurang
Jumlah 165 Dalam siklus II ini, peneliti merasakan adanya perubahan perilaku belajar
siswa. Hal ini dapat diketahui dari perilaku siswa yang sebelumnya tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, sehingga dapat diketahui bahwa mereka
sudah mampu menyesuaikan diri dengan penerapan pembelajaran bercerita dengan media film kartun. Siswa terlihat sudah merespons positif pembelajaran
bercerita dengan media film kartun.
121
Berdasarkan tabel 38 dapat dikemukakan adanya peningkatan beberapa perilaku positif siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berawal dari sikap positif
siswa dalam memperhatikan penjelasan peneliti dalam silus II ini meningkat pesat menjadi 100. Hal ini bermakna seluruh siswa dalam kelas mengikuti dan
memeperhatikan penjelasan peneliti dengan baik. Hal tersebut dapat diindikasikan dengan meningkatkan persentase siswa yang aktif dalam bertanya, berkomentar,
atau menjawab pertanyaan ketika penjelasan diberikan pada siswa. Tercatat 20 siswa memberi respons positif yaitu dengan aktif bertanya, berkomentar, atau
menjawab pertanyaan. Dalam perilaku ini R25 yang diketahui pada siklus I merupakan responden yang tidak menunjukkan antusias apapun terhadap
pembelajaran, tetapi pada siklus II ini menujukan adanya perubahan perilaku belajar yang baik yaitu bertanya dan menjawab pertanyaan mengenai penjelasan
materi dan tugas yang diberikan. Pada kegiatan membentuk kelompok juga menujukan adanya perubahan
perilaku belajar siswa. Hal tersebut diketahui dari kenaikan persentase respons positif dari siswa yaitu menjadi 29 siswa atau 90,62. Hal ini dikarenakan siswa
sudah paham dengan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran yaitu dengan sistem diskusi kelompok, sehingga siswa melakukannya dengan tertib.
Berikutnya, respons positif siswa yang ditunjukan dalam menyaksikan pemutaran film kartun. Seperti halnya pada siklus I siswa juga menunjukkan respons atau
perilaku belajar yang baik pula. Seluruh siswa memperhatikan cerita yang diputarkan pada proyektor. Dalam perilaku ini tidak ada masalah yang bermakna.
Dalam kegiatan berdiskusi dan berlatih bercerita dalam kelompok pun, siswa
122
mengalami kenaikan persentase perilaku positif yaitu sebanyak 25 siswa berdiskusi dan berlatih dengan antusias dalam kelompoknya masing-masing.
Dalam kegiatann ini, suasana kelas menjadi riuh dengan candaan siswa ketika berlatih bercerita, tetapi suasana kelas tetap terkendali. Berikunya kegiatan
bercerita di depan. Meskipun, siswa masih tampak malu dan enggan untuk tampil bercerita di depan tetapi beberapa siswa justru mengajukan diri untuk tampil
bercerita. R5 tampil sebagai siswa pertama yang bercerita di depan kelas pada siklus II. Hal ini memotivasi siswa lain untuk tampil bercerita di depan.
Secara keseluruhan, pada siklus II ini siswa sudah menunjukkan perubahan perilaku belajar yang positif. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil
persentase keberhasilan siswa dalam tes bercerita menggunakan media film kartun yang meningkat 18,79.
4.1.3.2.2 Hasil Wawancara