Jenis Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Uji AlfaValidasi Produk

70

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, jenis penelitian ini adalah RD Research Development. Metode penelitian RD adalah metode penelitian untuk menghasilkan produk tertentu. Menurut Sugiyono 2009: 407 penelitian dan pengembangan bersifat Logitudinal atau bertahap. Penelitian pengembangan atau Research and Development merupakan penelitian yang berorientasi kepada mengembangkan suatu produk seperti produk pembelajaran. Produk pembelajaran yang dikembangkan dapat berupa multimedia, modul, alat pemainan edukatif, video pembelajaran dan lain-lain supaya dapat berfungsi di masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi sistem tata surya berbasis flash untuk anak SD kelas VI. Prosedur penelitian ini mengadaptasi dari model penelitian Borg Gall digabungkan dengan model pengembangan pembelajaran Dick Carey, sedangkan untuk metode pengembangan multimedia menggunakan model pengembangan Alessi Trollip. Ketiga model yang digunakan dimodifikasi sesuai kebutuhan penelitian pengembangan.

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Prosedur penelitian atau langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini mengadaptasi dari model penelitian dan pengembangan Borg 71 and Gall model pengembangan pembelajaran Dick Carey Punaji Setyosari 2012: 223-230 dan model pengembangan Alessi Trollip. Terdapat 10 langkah pada model penelitian dan pengembangan Borg Gall, yaitu: 1 penelitian dan pengumpulan informasi; 2 perencanaan; 3 pengembangan bentuk produk pendahuluan; 4 uji coba pendahuluan; 5 revisi terhadap produk utama; 6 uji coba utama; 7 revisi produk operasional; 8 uji coba operasional; 9 revisi produk akhir; 10 diseminasi dan implementasi. Model Dick Carey memiliki 10 tahapan dalam pengembangan pembelajaran, yaitu: 1 analisis kebutuhan; 2 analisis pembelajaran; 3 analisis pelaku belajar dan lingkungannya; 4 merumuskan tujuan khusus; 5 mengembangkan instrumen penilaian; 6 mengembangkan strategi pembelajaran; 7 mengembangkan materi pembelajaran; 8 merancang dan mengembangkan evaluasi formatif; 9 merevisi pembelajaran; 10 mengembangkan evaluasi sumatif. Model pengembangan Alessi Trollip yang memiliki 3 tahapan yaitu perencanaan, desain dan pengembangan. Tahap perencanaan meliputi: 1 mengidentifikasikan bidangruang lingkup; 2 mengidentifikasi karakteristik siswa; 3 membuat dokumen perencanaan; 4 menentukan dan mengumpulkan sumber-sumber; 5 melakukan brainstorming. Tahap desain meliputi: 1 melakukan analisis konsep dan tugas yang berkaitan dengan materi; 2 menterjemahkan hasil analisis kebutuhan dan analisis materi untuk menghasilkan 72 rancangan yang dinilai mewakili keseluruhan kebutuhan; 3 membuat flowchart dan storyboard; 4 evaluasi dan revisi. Tahap pengembangan meliputi; 1 menyiapkan teks; 2 menggabungkan bagian-bagian; 3 menyiapkan materi pendukung; 4 membuat kode program; 5 melakukan uji alpha; 6 revisi; 7 melakukan uji beta. Setelah proses analisis dan penggabungan ketiga model tersebut sesuai dengan kebutuhan penelitian, terdapat delapan tahap penelitian pengembangan multimedia pembelajaran yang dipakai yaitu; 1 penelitian dan pengumpulan informasi awal; 2 analisis pembelajaran; 3 analisis pelaku belajar dan lingkungannya; 4 pengembangan; 5 uji coba pendahuluan; 6 revisi produk utama; 7 uji coba operasional; 8 revisi produk akhir. Prosedur penelitian pengembangan multimedia pembelajaran dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti berikut: 73 Gambar 9. Model Penelitian Pengembangan Multimedia Pembelajaran Sistem Tata Surya Berbasis Flash adaptasi Model Penelitian Borg and Gall, Dick and Carrey dan Alessi Trollip. Berikut penjelasan dari tahap-tahap penelitian pengembangan multimedia pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal

Informasi awal diperoleh dari pengamatan atau observasi awal tentang materi mata pelajaran yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran, tanggapan guru dan siswa mengenai materi mata pelajaran tersebut, kondisi 74 pada saat pembelajaran berlangsung dan fasilitas pembelajaran sekolah tempat penelitian.

2. Analisis Pembelajaran

Analisis pembelajaran yang dilaksanakan dalam penelitian pengembangan pembelajaran disini adalah sebagai berikut: a. Mendefinisikan ruang lingkup kajian materi pembelajaran b. Menentukan batasan materi c. Menentukan standar kompetensi materi pembelajaran d. Menentukan kompetensi dasar yang akan dicapai e. Merumuskan indikator keberhasilan belajar

3. Analisis Pelaku Belajar dan Lingkungannya

Sebelum membuat multimedia pembelajaran, perlu diketahui bagaimana karakteristik siswa dalam belajar. Identifikasi dilakukan dengan observasi beberapa hal di sekolah seperti menganalisis sumber belajar yang digunakan, sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar, metode dan pendekatan yang digunakan guru, serta kendala yang dialami guru dalam mengajar.

4. Pengembangan

Metode pengembangan yang dipakai dalam penelitian pengembangan ini adalah model pengembangan Alessi Trollip yang dimodifikasi sesuai 75 kebutuhan penelitian. Terdapat 6 langkah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a. Menyiapkan flowchart dan storyboard dalam bentuk softfile Tahap pertama dalam pengembangan ini adalah membuat flowchart dan storyboard sebagai panduan dari desain dari multimedia pembelajaran seperti peletakan navigasi dll. Flowchart dibuat menggunakan aplikasi CorelDraw sesuai dengan desain dan alur yang telah dipilih. Setelah selesai dibuat, selanjutnya proses pembuatan multimedia pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Adobe Flash CS5 sesuai dengan flowchart yang telah dibuat. b. Menyiapkan teks prepare the texts Dalam hal ini, menyiapkan materi teks yang akan dimasukkan dalam multimedia pembelajaran. Materi yang digunakan adalah materi yang telah dipilih sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. c. Menyiapkan atau menulis kode program write program code Multimedia pembelajaran sistem tata surya ini dikembangkan dengan aplikasi Adobe Flash. Aplikasi ini didukung oleh fitur actionscript di dalamnya. Actionscript adalah kode yang digunakan sebagai perintah tertentu seperti menggerakkan objek, berpindah dari halaman satu ke halaman selanjutnya, memutar suara dll. 76 d. Membuat gambar create the graphics Pembuatan gambar disini bisa gambar dari materi pelajaran, bisa gambar yang digunakan sebagai desain dari program multimedia pembelajaran seperti gambar tombol button, latar belakang program backdrop, dan lain-lain. e. Menyiapkan materi pendukung prepare support materials Menyiapkan materi pendukung yang dipakai dalam multimedia ini seperti video, suara, dan gambar yang diperoleh dari internet f. Menggabungkan bagian-bagian assemble the pieces Proses ini adalah proses penggabungan dari bahan-bahan yang sudah dikumpulkan seperti teks, gambar, audio, video dan diolah didalam aplikasi Adobe Flash dengan menggunakan fitur actionscript agar lebih padu. g. Uji alfaValidasi Ahli Multimedia pembelajaran yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh ahli materi dan ahli media untuk dilihat kelayakan media sebelum proses uji coba langsung dengan user atau pengguna.

5. Uji Coba Pendahuluan

Uji coba pendahuluan dilaksanakan dengan subjek 4 orang siswa kelas VI SD N 2 Tanggulanom untuk melihat apakah multimedia pembelajaran telah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Sampel yang dipilih terdiri dari 1 77 siswa yang nilai akademiknya di atas rata-rata, 2 siswa yang nilainya sedang dan 1 siswa yang nilai akademiknya kurang. Hal ini dilakukan untuk melihat pandangan yang berbeda dan merata.

6. Revisi Produk Utama

Setelah uji coba pendahuluan, penilaian dari siswa dianalisa untuk melihat bagaimana hasil penilaian dari multimedia pembelajaran. Revisi produk utama dilaksanakan sesuai dengan aspek mana dari multimedia yang mendapatkan nilai yang kurang.

7. Uji Coba Operasional

Tahap uji coba operasional adalah tahap terakhir dari pengujian dengan sampel seluruh siswa kelas VI dan 1 orang guru SD N 2 Tanggulanom. Hasil dari uji coba operasional selanjutnya dianalisis apakah media sudah benar- benar layak dan sesuai dengan yang dibutuhkan siswa untuk belajar.

8. Revisi Produk Akhir

Setelah proses uji coba operasional dilaksanakan, maka akan terlihat bagaimana hasil penilaian melalui instrumen angket yang dibagikan. Berdasarkan penilaian yang diperoleh, multimedia disempurnakan sesuai dengan kekurangan agar lebih sesuai untuk digunakan dalam proses pembelajaran. 78 Terdapat 4 tahapjenis evaluasi sumatif menurut Alessi Trollip 2001: 554-557: 1 Assesing Reaction and Attitude. Evaluasi ini digunakan untuk melihat perubahan reaksi dan sikap belajar siswa setelah menggunakan multimedia pembelajaran. 2 Assesing Learning. Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur bagaimana pencapaian hasil belajar siswa seperti yang diharapkan. 3 Assesing Behaviour Change in the Intended Environtment. Evaluasi ini bertujuan untuk membuat siswa mampu mengaplikasikan apa yang telah dia dapat untuk digunakan dalam kehidupan nyata. 4 Assesing Results and Return on Investment ROI. Evaluasi ini digunakan untuk melihat apakah biaya investasi akan kembali. Karena penelitian ini lebih mengacu terhadap bagaimana multimedia pembelajaran yang dibuat dapat menjadi alternatif belajar yang sesuai dengan keinginan siswa, maka evaluasi yang menjadi acuan penelitian ini adalah Assesing Reaction and Attitude. Media pembelajaran hanya diteliti sampai tahap pemanfaatannya dan tidak sampai mengukur bagaimana hasil belajar siswa setelah menggunakan multimedia pembelajaran ini.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 20152016. 79 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Tanggulanom Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

D. Uji AlfaValidasi Produk

Validasi produk penting adanya untuk melihat kelayakan dari multimedia pembelajaran dari aspek media program dan aspek materi isi. Validasi produk dilakukan setelah adanya uji alfa, yaitu konsultasi kepada pakar-pakar yang menjadi ahli media dan ahli materi dari media pembelajaran. 1. Ahli Media Ahli media adalah pakar dari multimedia pembelajaran yang menilai bagaimana kelayakan dari produk multimedia pembelajaran ini. Ahli media pembelajaran sistem tata surya ini adalah dosen dari jurusan Teknologi Pendidikan FIP UNY yaitu Bapak Ariyawan Agung Nugroho, S.T. Ahli media akan menilai dari keseluruhan aspek multimedia pembelajaran ini dari aspek tampilan, suara, penempatan tombol, penggunaan warna, penggunaan font teks dan lain-lain. 2. Ahli Materi Ahli materi adalah pakar dari materi pelajaran yang disajikan dalam media pembelajaran. Materi multimedia pembelajaran adalah sistem tata surya untuk kelas VI SD. Karena masih dalam lingkup SD, maka ahli materi dari multimedia pembelajaran ini adalah dosen dari jurusan PGSD, Fakultas Ilmu 80 Pendidikan UNY yaitu Ibu Dr. Pratiwi Pujiastuti, M. Pd. Semenarik apapun kemasan dari multimedia pembelajaran, apabila materi yang disajikan kurang atau tidak berbobot maka media pembelajaran tersebut tetap saja tidak bermanfaat.

E. Subjek Uji Coba