92
H. Teknik Analisis Data
Terdapat 2 jenis data yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dari penelitian ini berasal dari observasi,
wawancara dan saran dan kritik yang membangun dari ahli media, ahli materi, guru, dan siswa agar multimedia pembelajaran layak dan sesuai kebutuhan.
Sesuai dengan pendapat Bogdan dalam Sugiyono, 2013: 244 “data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts,
fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to
others”. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data dari wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya yang dikumpulkan
sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat dibagikan kepada orang lain.
Data kuantitatif yang diolah dalam penelitian ini adalah data angket yang berupa skala penilaian terhadap beberapa aspek media pembelajaran. Sugiyono
2013: 147 mengemukakan bahwa analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel
dari seluruh respoden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh
pengembangan multimedia pembelajaran ini menggunakan teknik analisis data
93
deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari angket penilaian yang dibagikan.
Teknik analisis data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu penilaian 1-5. Penjelasan dari skor tersebut yaitu;
1 sangat kurang, 2 kurang, 3 cukup, 4 baik dan 5 sangat baik. Skor yang diperoleh dari penilaian, kemudian dikonversikan menggunakan acuan konversi
dari Sukardjo 2008: 52-53 pada tabel di bawah ini
Tabel 13 . Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan skala 5
Adaptasi Sukardjo, 2008 52-53 .
Data Kuantitatif
Rentang Data Kualitatif
5 X
Xi
+ 1,80 Sbi Sangat Baik
4 Xi + 0,60 Sbi X
≤ Xi + 1,80 Sbi Baik
3
Xi
– 0,60 Sbi X ≤
Xi
+ 0,60 Sdi Cukup
2 Xi
– 1,80 Sbi X ≤ Xi - 0,60 Sbi Kurang
1 X ≤ Xi - 1,80 Sbi
Sangat Kurang
Keterangan : Skor Minimal
= 1 Skor Maksimal
= 5 Skor Maksimal Ideal
= Jumlah Indikator x Skor Tertinggi Skor Minimal Ideal
= Jumlah Indikator x Skor Terendah X
= Skor yang diperoleh Rerata Ideal
= skor maksimal ideal + skor minimal ideal
Simpangan baku skor ideal = skor maksimal ideal + skor minimal ideal
SBi Selanjutnya data dikonversi menurut rumus di atas untuk mendapatkan
data kualitatif, seperti berikut: Skor Maksimal
= 5 Skor Minimal
= 1
94
Xi
=
5+1 = 3
SBi =
5-1 = 0,6
Skala 5 = X 3 + 1,8 x 0,6
= X 3 + 1,08 = X 4,08
Skala 4 = 3 + 0,6 x 0,6 X ≤ 4,08
= 3 + 0,36 X ≤ 4,08 = 3,36 X ≤ 4,08
Skala 3 = 3
– 0,36 X ≤ 3,36 = 2,64 X ≤ 3,36
Skala 2 = 3
– 1,8 x 0,6 X ≤ 2,64 = 3 -
1,08 X ≤ 2,64 = 1,92 X ≤ 2,64
Skala 1 = X ≤ 1,92
Setelah data kuantitatif dihitung berdasarkan rumus di atas, hasil dari perhitungan tersebut akan disederhanakan seperti berikut:
Tabel 14 . Pedoman Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif.
Skor Rentang
Data Kualitatif Kategori
5 X 4,08
Sangat Baik Sangat Layak
4 3,36 X ≤ 4,08
Baik Layak
3 2,64 X ≤ 3,36
Cukup Kurang Layak
2 1,92
X ≤ 2,64 Kurang
Tidak Layak 1
X ≤ 1,92 Sangat Kurang
Sangat Tidak Layak Menganalisis data kuesioner yang ada untuk mencari skor X pada setiap
aspek. Menghitung skor X menggunakan rumus rata-rata:
X = X = skor rata-rata
95
∑x = jumlah skor n = jumlah responden
Pedoman konversi di atas digunakan untuk menilai tingkat kelayakan media yang dikembangkan. Hal ini penting dilakukan agar multimedia
pembelajaran yang dikembangkan layak dan berkualitas untuk diaplikasikan pada siswa. Dalam pengembangan multimedia pembelajaran sistem tata surya
berbasis flash ini dikatakan layak sebagai multimedia pembelajaran mata pelajaran IPA untuk siswa kelas VI SD, apabila hasil penilaian dari validasi
ahli maupun uji coba minimal termasuk dalam kriteria “Baik”.
96
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pengumpulan Informasi Awal
Penelitian awal bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan pembelajaran yang terjadi di sekolah. Setelah wawancara dengan guru dan
siswa, mata pembelajaran yang mengalami kendala dalam pembelajaran adalah mata pelajaran IPA materi sistem tata surya. Berikut hasil
wawancara dan pengamatan pembelajaran terhadap guru dan siswa kelas VI SD N 2 Tanggulanom :
a. Hasil Wawancara Guru IPA Kelas VI
Proses wawancara kepada guru IPA kelas VI dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2015. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui
materi pelajaran apa yang mengalami kendala dalam proses belajar, metode mengajar apa yang digunakan, bagaimana proses pembelajaran
IPA, sumber belajar apa yang digunakan, media pembelajaran apa yang digunakan dan fasilitas sekolah yang dimiliki sekolah. Setelah
proses wawancara selesai, diketahui bahwa guru masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar, proses nya berjalan lancar namun
perhatian siswa cenderung kosong. Sumber belajar yang dipakai adalah buku paket pelajaran dan buku LKS untuk mengerjakan soal-
soal. Kemudian guru masih belum menggunakan multimedia pembelajaran dalam pembelajaran IPA materi sistem tata surya.