Nilai Pendidikan Agama Nilai Pendidikan Moral

129

a. Nilai Pendidikan Agama

Agama adalah wahyu dari Allah yang di bawa oleh para Nabi untuk disampaikan kepada semua manusia sebagai pegangan hidup. Manusia terlahir tentu ada yang menciptakan tidak serta merta wujud tanpa ada yang mencipta. Hal inilah yang perlu disadari manusia bahwa di dalam kehidupan ini sudah sepantasnya kita bersyukur dan melaksanakan kewajiban kita kepada Allah SWT. Di dalam agama terkandung aturan-aturan hidup yang dapat dijadikan pegangan manusia dalam menjalani kehidupan. Dengan agama manusia akan tertuntun dan lebih terarah dalam berperilaku. Agama dapat menenteramkan hati, menyejukkan jiwa dikala manusia sedang dalam keterpurukan atau dalam kebahagiaan. Agama yang dianut dalam novel Ranah 3 Warna adalah agama Islam. Sesuai dengan aturan yang terdapat dalam agama Islam Alif merupakan orang yang taat beribadah, selalu bersyukur, dan bersabar ketika sedang menghadapi masalah hidup. Hal ini juga yang selalu diajarkan orang tua Alif , dia di beri pendidikan pondok pesantren sebelum akhirnya masuk ke pendidikan umum, dengan tujuan memberikan bekal akhirat kepada anaknya untuk kemudian dapat digunakan sebagai bekal dunia. Hari pertandingan itu datang juga. Aku duduk di sebuah aula luas milik IKIP Padang bersama ratusan anak muda lain dari segala penjuru Sumatera Barat. Inilah hari yang mahapenting. Hari penentuan. Aku harus berani dan tidak ragu-ragu. Dengan commit to user 130 menggumamkan bismillah, mulailah aku buka lembar pertanyaan yang tertangkup di meja. Ahmad Fuadi: 26-27 Setelah salat, aku berjalan keluar rumah kos. Ke mana pun aku memandang yang kulihat adalah genteng belang-belang yang berimpit dengan antenna TV yang tumbuh disana-sini lengkap dengan beberapa bangkai layang-layang putus yang tersangkut. Ahmad Fuadi: 45

b. Nilai Pendidikan Moral

Moral merupakan suatu peraturan yang sangat penting di tegakkan pada suatu masyarakat karena dapat menjadi rambu-rambu dalam kehidupan serta pelindung bagi masyarakat itu sendiri. Moral dihasilkan dari perilaku intelektual, emosi, hasil intuitif setiap individu yang pada akhirnya menjadi aturan dalam kehidupan untuk bisa menghargai dan membedakan antara yang benar dan yang salah. Moral merupakan tingkah laku manusia yang dapat dinilai baik dan buruknya berdasarkan aturan agama, budaya, serta aturan yang dibuat di dalam lingkungan masyarakat itu sendiri. Di dalam novel nilai moral digambarkan dengan perilaku tokoh dalam menghormati orang tua sebagai keluarga yang paling dekat, teman, kiai atau guru yang mendidik dan memberikan makanan rohani, dan umumnya pada setiap manusia lainnya. Alif adalah sosok yang digambarkan dalam novel sebagai anak yang berbakti pada orang tuanya, menuruti apa yang menjadi kemauan dari orang tuanya. Selain itu ia juga sosok anak yang taat pada guru, melaksanakan dan mengamalkan apa yang menjadi wejangan dari commit to user 131 gurunya, begitu juga dia juga sosok teman yang bisa menghargai sesama, dan menjadi sahabat yang selalu ada di saat senang maupun susah. Banyak pendidikan moral yang di tunjukkan para tokoh dalam novel Ranah 3 Warna. Sebagai sosok anak Alif tergolong anak yang patuh dan hormat kepada kedua orang tuanya. Hal ini di tunjukkan melalui sikap dan tuturan bahasa yang di gunakan Alif ketika sedang berbicara kepada orang tuanya. Selain itu Alif juga terbiasa mencium kedua tangan orang tuanya ketika hendak pergi meninggalkan rumah. Perlakuan mengasihi dan sikap berbaktinya kepada kedua orang tua juga selalu di tunjukkan melalui kerelaannya melaksanakan apa yang menjadi kemauan orang tuanya. Selain perilaku baik Alif terhadap orang tuanya dia juga banyak memberikan contoh perilaku baik lain yaitu jiwa kepedulian tinggi terhadap sesama manusia. Hal ini di tunjukkan dengan bentuk kesadaran untuk menyumbangkan sebagian rezeki yang ia miliki. Hatinya tidak rela ketika harus senang dan kenyang di atas kesusahan dan kelaparan yang di rasakan oleh saudara muslim lainnya. “ sekali-sekali aku main ke sini, menyumbang sekedarnya, agar mereka bisa sekolah. Kebetulan ada yayasan yang membuka kelas belajar membaca di belakang rumah-rumah seng itu. Aku ajak juga orang tuanya yang kebanyakan pemulung untu menyadari pentingnya pendidikan untuk masa depan anak mereka. Kadang- kadang bawa makanan. Kalau melihat mereka hidup seperti ini, sungguh malu a ku kalau tidak rajin berkarya”.. Ahmad Fuadi: 161 commit to user 132

c. Nilai Pendidikan Sosial