6
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pendekatan psikologi sastra yang dipresentasikan dalam
novel
Ranah 3 Warna
karya Ahmad Fuadi.
2. Tujuan Khusus
Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan struktur dalam novel
Ranah 3 Warna
karya Ahmad Fuadi. b.
Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan aspek-aspek psikologi watak tokoh dalam novel
Ranah 3 Warna
karya Ahmad Fuadi. c.
Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan struktur nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam novel
Ranah 3 Warna
karya Ahmad Fuadi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
Secara teori manfaat penelitian ini untuk melengkapi khasanah teori yang terkait dengan pembelajaran sastra. Hasil kajian ini diharapkan
memberikan sumbangan terhadap keilmuan dalam mengapresiasi novel dan memberikan motivasi kepada penikmat sastra secara mendalam untuk
akhirnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
7
2. Manfaat Praktis
Pertama
, bagi guru novel ini bisa di jadikan sumber belajar dan media pembelajaran baik yang berkaitan pendidikan bahasa, sastra, pendidikan
moral, dan pendidikan karakter sehingga akan tercapai tujuan dari sebuah pendidikan itu sendiri.
Kedua
, bagi siswa di harapkan dengan meneladani isi novel ini akan terbentuk karakter siswa sesuai dengan watak dan kepribadian
bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan budaya bangsa.
commit to user
8
BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN,
DAN KERANGKA BERPIKIR A.
Kajian Teori 1.
Hakikat dan Jenis-jenis Novel
Karya sastra pada dasarnya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu prosa, puisi, dan drama.Karya sastra jenis prosa biasanya diungkapkan melalui
bentuk fiksi atau cerita rekaan. Akan tetapi tidak semua karya yang mengandung unsur rekaan disebut karya fiksi Nurgiyantoro: 8. Menurut
kesastraan Inggris dan Amerika karya fiksi menunjuk pada karya yang berwujud novel dan cerita pendek.
Novel dianggap sebagai hasil perenungan dan reaksi pengarang terhadap lingkungan dan kehidupannya.Perenungan tersebut bukanlah
suatu lamunan, melainkan berupa hasil pengalaman jiwa yang telah dipertimbangkan baik-baik. Perenungan yang telah dilakukan dengan
penuh kesadaran dan bertanggung jawab tersebut menawarkan gambaran kehidupan seperti yang diisyaratkan oleh penulisnya sendiri. Hal ini
seperti apa yang disampaikan oleh Burhan Nurgiyantoro 2005: 3 yang me
nyatakan “Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia. Interaksinya dengan lingkungan dan dan diri sendiri, serta interaksinya
dengan Tuhan. Fiksi merupakan hasil dialog, kontemplasi dan reaksi pengarang
terhadap lingkungan dan kehidupan.Walau berupa hayalan, tidak benar perpustakaan.uns.ac.id
commit to user