132
c. Nilai Pendidikan Sosial
Manusia adalah makhluk sosial. Sudah selayaknya manusia melakukan hal-hal yang berhubungan dengan sosialisasi atau kepedulian
manusia terhadap sesama. Dalam rangka membina hubungan sosial kemasyarakan dapat dilakukan dengan cara membina komunikasi antar
sesama manusia dengan baik, peduli sesama artinya tidak mementingkan kebutuhan diri sendiri, menyadari bahwa dalam hidup kita tidak akan lepas
dari pertolongan orang lain. Dengan kesadaran akan hubungan tersebut akan menumbuhkan rasa peduli, tidak akan menganggap diri kita lebih
baik dan orang lain derajatnya lebih rendah dibandingkan kita. Nilai pendidikan sosial dalam novel
Ranah 3 Warna
ditunjukkan melalui kebiasaan yang dilakukan oleh para tokoh dalam novel. tokoh Alif
yang membuktikan kepedulian sosialnya dengan memberikan bantuan uang kepada panti asuhan tidak hanya ketika kondisi ekonominya bagus
saja melainkan di saat kondisi ekonominya terpuruk pun dia merasa harus menyisihkan uang. Dia menyadari bahwa di setiap rizki yang di berikan
oleh Allah ada haknya orang miskin yang harus kita berikan. Sore itu aku datangi sebuah panti asuhan di jalan Nilem. Aku kais-
kais lembar terakhir isi dompetku dan aku serahkan ke bapak pengurus panti itu. Dia tersenyum sejuk, lalu menyalamiku lama
sekali. Matanya terpejam sambil khusyuk mendoakan aku. Aku merinding didoakan seperti itu hanya karena menyumbang 7 ribu
rupiah. Ahmad Fuadi: 155
commit to user
133
Nilai pendidikan sosial juga ditunjukkan oleh tokoh Randai sahabat sekaligus orang yang selalu menjadi saingan Alif dalam setiap cita-cita
dan keinginan. Randai adalah teman yang baik bagi Alif, disaat Alif pertama kali datang ke Bandung Randai adalah orang yang menawarkan
tempat tinggal bagi Alif. Begitu juga ketika Alif sedang kesulitan ekonomi semenjak di tinggal mati ayahnya Randai dengan senang hati memberikan
pinjaman uang bahkan pekerjaan untuk membantu menjual kain-kain dagangan ibunya sebagai modal usaha Alif.
Sebelum kembali ke Bandung tempo hari, Randai berkali-kali mengajak aku menginap di kamarnya di Dago. “sampai wa‟ang
mendapatkan tempat kos sendiri”., katanya sambil menulis alamat
lengkap di selembar kertas. Ahmad Fuadi: 43
Bentuk kepedulian terhadap sesama juga ditunjukkan melalui kebiasaan tokoh bang Togar yang sering memberikan bantuan makanan ,
uang, dan bantuan-bantuan dalam bentuk lain kepada anak-anak yang tinggal di pemukiman kumuh kota Bandung. Secara fisik dan ucapan bang
Togar memang terlihat keras, tetapi sesungguhnya dia memiliki hati yang baik dan jiwa sosial yang tinggi. Kesadarannya akan kehidupan yang serba
kecukupan tidak di raih dengan begitu saja, perlu usaha dan kerja keras. Pelajaran hidup yang pernah dialami bang Togar memberikan pelajaran
bahwa masih ada banyak orang yang hidupnya jauh lebih menderita dan membutuhkan pertolongan.
Beberapa anak kecil dengan ingus turun-naik berlarian mendatangi kami. Anak-anak tanpa alas kaki dengan baju compang-camping
commit to user
134
ini berteriak-teriak senang dan sejenak aku ttidak mengerti kenapa. Begitu mendekat, mereka berebutan menyalami dan mencium
tangan bang togar. Dari jauh, beberapa orang tua melambaikan tangan kea rah kami. Anak-anak ini dengan senang mengiringi ke
mana pun kami berjalan. Bang togar bertanya tentang pelajaran sekolah m
ereka. “Sebentar, Om punya hadiah buat kalian” serunya. Dia kembali ke mobil dan membawa keluar sebuah kardus
besar yang berisi aneka macam panganan dan memberikannya kepada mereka. Setelah berterima kasih, anak-anak itu bubar,
berlari membawa makanan itu ke rumah seng dan tripleks mereka. Ahmad Fuadi: 160
d. Nilai Pendidikan Budaya