Kebutuhan Keamanan Aspek Psikologi Watak dalam Novel

161 manusia, diantaranya busung lapar, dehidrasi, anemia dan penyakit lainnya. Kebutuhan fisiologi tidak hanya dapat dipuaskan dengan kegiatan sesuai dengan kebutuhan yang dia rasakan. Terkadang kebutuhan fisiologi bisa dipuaskan oleh faktor-faktor lain yang dianggap sebagai pengganti pemuas kebutuhan fisiologi tersebut, misalnya kebutuhan lapar yang seharusnya dipenuhi dengan makan tetapi terkadang orang merokok atau minum kopi sebagai pengganti makan untuk menghilangkan rasa laparnya. Tetapi ada sebagian lain dari kebutuhan fisiologi yang tidak dapat digantikan cara pemuasannya dengan cara lain, seperti kebutuhan seks, istirahat, dan tidur. Kebutuhan-kebutuhan tersebut hanya dapat terpuaskan jika kebutuhan tersebut sudah dipenuhi.

b. Kebutuhan Keamanan

Kebutuhan keamanan merupakan kebutuhan yang sudah muncul sejak manusia lahir. Kebutuhan ini biasanya dalam bentuk menangis dan berteriak karena ketakutan yang disebabkan perlakuan kasar atau perlakuan yang dirasa sebagai sumber bahaya. Anak akan merasa lebih aman jika berada dalam suasana keluarga yang teratur, terencana, terorganisir, dan disiplin, karena suasana semacam itu dapat mengurangi kemungkinan adanya perubahan dadakan, kekacauan yang tidak dibayangkan sebelumnya. Pada orang dewasa kebutuhan keamanan maujud dalam berbagai bentuk misalnya: 1 kebutuhan pekerjaan dan gaji yang mantap, tabungan commit to user 162 dan asuransi, memperoleh jaminan masa depan, 2 praktek beragama dan keyakinan filsafat tertentu yang membantu orang untuk mengorganisir dunianya menjadi lebih bermakna dan seimbang, sehingga orang merasa lebih selamat semasa hidup dan sesudah mati, 3 pengungsian, manusia perahu dampak perang, bencana alam atau kerusuhan ekonomi. Hal-hal yang biasa orang lakukan untuk memastikan jaminan keamanannya adalah mengecek berulang-ulang pintu rumahnya untuk memastikan kondisi rumah dalam keadaan aman atau mencuci tangan dengan menggunakan sabun untuk menghindari penyebaran kuman, dan berbagai kegiatan lain yang dirasa dapat menjadikan rasa aman dalam dirinya terpenuhi. Dalam novel Ranah 3 Warna berbagai kebutuhan keamanan diungkapkan pengarang melalui perilaku para tokoh yang diciptakannya. Diantaranya ketika suatu saat sang tokoh utama mendapatkan musibah di tengah malam karena di palak oleh seorang preman ada segenap usaha pembelaan diri dan barang-barang bawaannya agar tidak sampai diambil orang lain yang tidak memiliki hak untuk barang itu semua. Bentuk pembelaan ini dilakukan karena setiap manusia pasti tidak menginginkan diri dan hartanya direbut orang lain secara paksa, rasa keamanannya pasti akan terusik. Begitu juga penggambaran yang dilakukan oleh pengarang, ia mengambil pemikiran yang disesuaikan dengan keadaan manusia secara riil untuk mendapatkan peran tokoh yang tampak hidup sebagai penggambaran manusia. commit to user 163 Rasa keamanan dan kenyamanan dalam cerita tidak hanya dimunculkan pengarang melalui bentuk penindasan terhadap tokoh, tetapi juga ditampilkan dalam wujud keresahan Alif ketika dia tidak mendapatkan pekerjaan, pekerjaan yang dianggap sebagai salah satu jalan keluar permasalahan yang dialaminya semenjak kematian ayahnya. Segala bentuk usaha untuk mendapatkan pekerjaan pun dilakukan mulai menjadi guru privat, sales produk kebutuhan rumah tangga, menjual border kerancang milik orang tua Randai, sampai menjadi seorang penulis yang berguru kepada bang Togar. Segenap usaha tersebut menunjukkan bahwa manusia yang tidak memiliki pekerjaan atau gaji yang layak untuk biaya hidupnya, dia akan merasakan ketidak amanan dan ketidaknyamanan dalam hidupnya. Sehingga ia merasa mesti berbuat lebih dan berusaha keras untuk dapat memenuhi kebutuhan keamananya tersebut. c. Kebutuhan Dimiliki dan Cinta Menurut Maslow dalam Alwisol 2011: 205 cinta adalah hubungan sehat antara sepasang manusia yang melibatkan perasaan saling menghargai, menghormati, dan mempercayai. Dicintai dan diterima adalah jalan menuju perasaan yang sehat dan berharga, sebaliknya kehidupan manusia yang dilalui tanpa cinta akan menimbulkan kekosongan, kesia- siaan dalam hidup, dan ketidakbergunaan. Sedangkan kegagalan dalam memenuhi kebutuhan dimiliki dan cinta hampir semua menjadi bentuk psikopatologi. commit to user 164 Pengalaman kasih sayang semasa anak-anak dapat menjadi dasar perkembangan kepribadian yang sehat kelak ketika ia dewasa. Anak-anak akan mengecap indahnya kesempurnaan perasaan dimiliki dan dicintai oleh kedua orang tuanya yang dapat menumbuhkan perasaan percaya diri dan merasa diri berharga. Sebaliknya gangguan pemerolehan rasa dimiliki dan cinta justru dapat menyebabkan pengaruh psikologi anak yang berupa frustasi dan trauma yang mendalam. Pengalaman ketidak puasan anak terhadap perlakuan orang tua akan selalu dikenang dan dapat mempengaruhi perilakunya. Biasanya segala perlakuan orang tua terhadap anak kelak akan di tiru dan di praktekkan ketika ia mendidik anak dan keluarganya, karena pada dasarnya pengalaman masa kecil menjadi pengalaman berharga bagi dirinya sekaligus guru yang dirasa perlu untuk ditiru. Menurut Alwisol 2011: 205 ada dua jenis cinta dewasa yakni deficiency atau D-love dan Being atau B-love. Kebutuhan cinta karena kekurangan disebut D-love yaitu orang yang mencintai sesuatu yang tidak dimilkinya, seperti harga diri, seks, atau seseorang yang membuat dirinya tidak sendirian. Misalnya hubungan pacaran, hidup bersama atau perkawinan yang membuat seseorang terpuaskan kenyamanan dan keamanannya. Sedangkan D-love adalah cinta yang mementingkan diri sendiri, lebih memperoleh daripada memberikan sesuatu kepada orang lain yang dicintai. commit to user 165 B-love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain secara apa adanya, tanpa keinginan untuk mengubah atau memanfaatkan orang itu. Cinta yang tidak berniat memiliki, mempengaruhi, tetapi bertujuan memberikan orang lain gambaran positif, penerimaan diri dan perasaan dicintai. Perlakuan ini yang akhirnya diharapkan dapat membuka kesempatan bagi orang yang dicintai untuk berkembang dan bebas mengapresiasikan segala kemampuan yang dimilikinya. Melihat dari pandangan cinta yang dikemukakan oleh Maslow dan Alwisol Ahmad Fuadi sebagai pengarang novel ini kiranya tergolong sebagai individu yang merasakan kasih sayang dan perhatian cukup dari kedua orang tuanya. Pernyataan tersebut dapat di buktikan melalui hasil karyanya yang juga menceritakan sosok tokoh utama yang hidup dalam perasaan bahagia karena mendapatkan kasih sayang yang melimpah dari kedua orang tuanya dalam bentuk perhatian, teguran, dan ajaran-ajaran baik yang selalu ditanamkan padanya. Perhatian yang cukup serta kasih sayang yang melimpah dapat menjadikan seseorang pribadi yang tangguh, walaupun terkadang perasaan cinta dan kasih sayang yang dimilikinya tidak dapat diterima lawan jenisnya. Tetapi pengalaman ksempurnaan perasaan dicintai kedua orang tua kiranya menjadikan keadaan psikologi seseorang lebih stabil, tidak mudah putus asa dan terpuruk. Justru di dalam perasaan kekecewaannya masih terselip kesadaran diri akan adanya Dzat yang lebih mulia untuk dicintai dan Dia pasti akan membalas cinta kita tanpa harus perpustakaan.uns.ac.id commit to user 166 mengecewakan, yakni Allah SWT. Di sinilah letak manusia sebagai makhluk yang lemah dan tidak memiliki daya kekuatan, ketika ujian hidup sudah tidak dapat dijangkau oleh nalar manusia maka sudah seharusnya sikap tawakkal, pasrah kepada Allah adalah jalan keluar yang terbaik. Pengalaman pahit ketika perasaan mencintai tidak dapat terpenuhi juga pernah dirasakan oleh Alif. Ia pernah merasakan getar-getar cinta ketika bertemu dengan seorang gadis bernama Raisa. Perasaan bahagia dan percaya diri pun tumbuh dalam segenap lubuk hatinya, akan tetapi suatu ketika belum sempat perasaan cinta itu disampaikan sang gadis lebih dulu dimiliki sahabatnya Randai. Di situlah perasaan kecewa, terasing dirasakan oleh Alif. Tetapi berkat didikan keluarga Alif yang selalu mengajarkan dirinya untuk menjadi lelaki kuat masih selalu di pegang teguh olehnya, sehingga perasaan kecewa dan keterasingan akibat perasaan cinta yang tidak terpenuhi pun tidak sampai menjadikan kesedihan yang berlarut-larut bagi Alif. Ia menyadari kesedihan yang berkepanjangan bukan merupakan perilaku yang disenangi Allah, maka sudah seharusnya ia mengembalikan segala sesuatu yang sudah menjadi takdir Allah. d. Kebutuhan Harga Diri Kebutuhan harga diri ialah salah satu jenis kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu, akan tetapi terkadang tidak setiap individu memiliki keberanian untuk mempertahankan harga diri tersebut. Pada kodratnya manusia diciptakan Allah dengan segenap akal, pikiran, dan perasaan yang commit to user 167 peka terhadap segala bentuk perlakuan dan tindakan yang di lakukan orang lain terhadapnya. Bekal inilah yang menumbuhkan perasaan tersakiti, di rendahkan, dan merasa bahwa martabat dan harga dirinya perlu di bela jika ia merasakan harga dirinya terusik orang lain. Bentuk pembelaan tersebut dapat berwujud perasaan inferior, canggung, lemah, pasif, tergantung, penakut, dan rendah diri. Kebutuhan harga diri muncul dalam setiap diri manusia akibat perasaan ingin mendapatkan penghargaan diri dari orang lain, keinginan status, kehormatan, merasa dirinya mampu melakukan segala sesuatu, mampu menguasai tugas, dan ingin mendapatkan apresiasi atau penghargaan dari orang lain yang ada di sekitarnya. Aspek-aspek itulah yang mendorong manusia untuk selalu memenuhi kebutuhan harga diri yang sudah dikodratkan Allah kepadanya. Melalui kebutuhan inilah manusia dapat merasakan kepemilikan yang ada padanya tidak patut diusik orang lain. Kepuasan akibat terpenuhinya kebutuhan harga diri dapat berupa perasaan dan sikap percaya diri, diri berharga, diri mampu, perasaan berguna dan penting bagi orang lain. Seseorang yang terpenuhi kebutuhan harga dirinya cenderung menjadi pribadi yang percaya diri, karena ia merasa dirinya dihargai keberadaannya oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Sikap inilah yang akhirnya dapat menimbulkan perasaan senang karena mendapatkan kepuasan apa yang menjadi kebutuhan hidupnya. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 168 Usaha pemenuhan kebutuhan harga diri di tampilkan dalam novel melalui peristiwa Alif sang tokoh utama ketika mendapatkan hinaan dari sahabatnya Randai. Randai melontarkan kata-kata meledek yang menganggap Alif tidak patut mengikuti ujian UMPTN karena tidak memiliki ijazah SMA. Peristiwa inilah yang dirasa Alif sebagai bentuk hinaan dan merupakan sebuah ungkapan yang menjatuhkan harga dirinya. Ia merasa Randai tak pantas berkata demikian, Allah saja yang memiliki kekuasaan penuh terhadap hambanya tidak pernah meremehkan cita-cita dan impian yang dimiliki makhluknya. Wujud pembelaan yang dilakuka Alif ketika ia merasa harga dirinya terusik atau tidak dapat dipenuhi akibatnya menimbulkan perasaan galau, dirinya bimbang atau ragu atas kemampuan yang dimilikinya. Berhari-hari perasaan itu kian menyiksa batin Alif. Untung saja Alif tidak berlarut-larut dalam kesedihan dan rasa ketidakbergunaan, ia segera menepis segala keraguan yang ada dan mengganti dengan sikap optimis tinggi. Setelah usaha sungguh-sungguh yang dilakukan Alif untuk mencapai segala impiannya masuk di perkuliahan tinggi negeri, akhirnya ia dapat merasakan keberhasilan karena dapat lulus dalam ujian UMPTN tersebut. Di sinilah Alif merasakan kebutuhan harga dirinya terpenuhi. Apa yang menjadi keraguan orang-orang sekitarnya termasuk juga sahabatnya dapat ditepis dengan kemenangan. Akibatnya atas pencapaian dan pembuktian usahanya ia dapat memperoleh penghargaan diri dari kedua orang tuanya termasuk juga Randai dan para sahabatnya. Itu berarti perpustakaan.uns.ac.id commit to user 169 status yang dimiliki Alif pun meningkat di tengah-tengah kepercayaan masyarakat di lingkungan tempat ia tinggal.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri