makanan, sebaliknya ketika pasien tidak mengonsumsi makanan dari luar rumah sakit maka pasien akan menyisakan sedikit makanan. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Elizabet 2011 yang dilakukan di rumah sakit Haji Jakarta yang menyatakan ada hubungan antara makanan dari luar rumah sakit dengan sisa
makanan.
5.4 Hubungan Kebiasaan Makan dengan Sisa Makanan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa pasien yang mempunyai kebiasaan dengan menu lengkap dirumah 34,4 dan pasien yang
mempunyai menu tidak lengkap dirumah 65,5. Ini artinya lebih banyak pasien yang memiliki menu tidak lengkap daripada menu lengkap. Kebiasaan makan di
suatu tempat akan mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang, dalam hal ini perbedaan pola makan di rumah dan pada saat di rumah sakit akan mempengaruhi
daya terima pasien terhadap makanan. Adapun kebiasaan makan pasien yang paling sering adalah dengan tidak mengonsumsi sayuran, ataupun hanya sayuran-sayuran
tertentu saja yang dikonsumsi, dan juga tidak rutin mengonsumsi buah-buahan. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa pasien yang
mempunyai menu lengkap menyisakan banyak makanan 63,6 dan 57,1 pasien yang mempunyai kebiasaan makan tidak lengkap dirumah juga menyisakan banyak
makanan. Hasil uji statistik menggunakan chi square pada tabel 4.14 menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara kebiasaan makan dengan sisa makan, dibuktikan
dengan perolehan nilai p value yaitu 0,722 ini karena pasien yang memiliki kebiasaan makan dengan menu lengkap dan tidak lengkap memiliki sisa makanan yang sama-
sama banyak. Sehingga tidak ada hubungan antara lengkap atau tidaknya menu
makanan dirumah dengan sisa makanan pasien di rumah sakit. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian mutyana 2010 yang menyebutkan bahwa tidak ada
hubungan antara kebiasaan makan dirumah dengan daya terima pasien yang terlihat dari sisa makanan yang banyak 56,5.