Hubungan Kebiasaan Makan Pasien dengan Sisa Makanan

Tabel 4.14 Hubungan Kebiasaan Makanan Dengan Sisa Makanan Pasien Rawat Inap yang Mendapat Makanan Biasa di Kelas 3 RSUD Pirngadi Medan 2014 No Kebiasaan makan Sisa Makanan Total P.value Sedikit Banyak n n n 1. Lengkap 4 36,4 7 63,6 11 100 0,722 2. Tidak Lengkap 9 42,9 12 57,1 21 100 Berdasarkan tabel 4.14 terdapat 7 pasien atau 63,6 yang mempunyai menu lengkap dan menyisakan makanan banyak, dan 12 pasien atau 57,1 yang mempunyai menu tidak lengkap dan menyisakan banyak makanan, dan Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,722 artinya pada α 5 tidak ada hubungan antara kebiasaan makan dengan sisa makanan.

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Penampilan Makanan dengan Sisa Makanan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak pasien berpendapat penampilan makanan memuaskan 65,6. Hal ini karena warna makanan, bentuk makanan, tekstur makanan, besar porsi dan cara penyajian makanan di rumah sakit secara umum sudah dianggap baik oleh pasien. Bentuk makanan sudah dibuat secara menarik supaya pasien tertarik untuk mengonsumsi. Sayuran seperti wortel dibentuk seperti dadu atau irisan memanjang sawi diiris tipis, sesuai dengan cara pengolahan menu masing-masing. Buah-buahan juga diperhatikan pemotongannya sehingga dapat menciptakan kesan menarik, namun untuk buah pisang disajikan secara utuh namun pemilihan bahan sudah diperhatikan secara baik juga. Selain itu cara membentuk jenis makanan seperti ikan, tahu, dan tempe juga sudah baik pemotongan nya. Dengan membuat bentuk makanan semenarik mungkin maka dapat meningkatkan penampilan makanan dan meningkatkan selera makan, hal inilah yang menyebabkan 78,1 pasien menilai bahwa bentuk makanan yang disajikan oleh rumah sakit sudah menarik. Tekstur makanan dinilai baik dilihat apabila dari segi kepadatannya juga baik sehingga makanan mudah dikunyah, sehingga mudah dicerna. Pada rumah sakit proses pengolahan bahan makanan secara umum sudah dilakukan dengan baik sehingga dipastikan teksturnya memuaskan pasien walaupun ada jenis makanan yang teksturnya kurang memuaskan pasien yaitu pada ikan gembung, biarpun demikian untuk tekstur makanan secara umum sudah memuaskan pasien, dibuktikan dengan 62,5 pasien berpendapat memuaskan terhadap tekstur makanan. Cara penyajian merupakan faktor terakhir dalam proses penyelenggaraan makanan, meskipun makanan diolah dengan cita rasa tinggi, namun apabila penyajian tidak dilakukan dengan baik maka nilai makanan tersebut kurang berarti. Dalam penyajian makanan di RSUD Pirngadi terdapat perbedaan alat makan antara kelas VIP, kelas I, kelas II, dan kelas III. Pasien yang berada dikelas VIP dan kelas I menggunakan alat makan yang terbuat dari melamin dan bagian atas nya dilapisi dengan plastik, sedangkan pada pasien yang berada di kelas II dan III menggunakan alat makan yang terbuat dari bahan plastik yang sudah ada penutupnya. Dari hasil penelitian pada tabel 4.3 yaitu 65,6 pasien berpendapat memuaskan terhadap cara penyajian makanan. Ini terlihat dari penyusunan makanan di alat makan yang sudah dianggap baik karena alat makan yang disediakan rumah sakit sudah ada tempat masing-masing bahan makanan nya sehingga susunan nya terlihat rapi. Makanan untuk orang sakit harus diperhatikan warnanya agar dapat merangsang selera makan pasien dan menimbulkan kesan menarik untuk dikonsumsi, namun dari keseluruhan aspek penampilan makanan yang menyatakan tidak memuaskan yaitu warna makanan 28,1 ini karena makanan yang disajikan oleh rumah sakit kurang beragam sehingga kurang kombinasi warna. Selain itu masih ada juga pasien yang berpendapat tidak memuaskan yaitu terhadap besar porsi makanan 18,8. Besar porsi yang disajikan kepada masing-masing pasien berbeda-beda sesuai dengan jenis diet dan jenis penyakit yang di derita oleh pasien. Dalam penelitian ini pasien yang menjadi sampel adalah pasien yang mendapat diet makanan biasa, yang artinya pemorsian makanan pada masing-masing alat saji pasien harus sama banyaknya sesuai dengan AKG untuk diet makanan biasa. Namun beberapa

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISA MAKANAN BIASA PASIEN BANGSAL RAWAT INAP RSUD SALATIGA Faktor-Faktor Eksternal Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Biasa Pasien Bangsal Rawat Inap RSUD Salatiga.

0 1 18

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Eksternal Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Biasa Pasien Bangsal Rawat Inap RSUD Salatiga.

1 2 5

FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISA MAKANAN BIASA PASIEN BANGSAL RAWAT INAP Faktor-Faktor Eksternal Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Biasa Pasien Bangsal Rawat Inap RSUD Salatiga.

0 2 16

FAKTOR – FAKTOR INTERNAL PASIEN YANG Faktor – Faktor Internal Pasien Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Di Ruang Rawat Inap Kelas Iii Rsud Kajen Kabupaten Pekalongan.

0 0 18

PENDAHULUAN Faktor – Faktor Internal Pasien Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Di Ruang Rawat Inap Kelas Iii Rsud Kajen Kabupaten Pekalongan.

0 1 5

(ABSTRAK) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA SISA MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD KOTA SEMARANG.

0 0 3

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA SISA MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD KOTA SEMARANG.

0 4 97

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ADANYA SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN RAWAT INAP DI KELAS III RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN

0 1 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang berhubungan dengan adanya sisa makanan biasa pada pasien rawat inap di kelas III RSUD Pirngadi Medan

0 2 7

Faktor-faktor yang berhubungan dengan adanya sisa makanan biasa pada pasien rawat inap di kelas III RSUD Pirngadi Medan

0 0 14