Aspek Pengukuran METODE PENELITIAN

b. Rasa Makanan Variabel rasa makanan terdiri dari aroma, bumbu, tingkat kematangan, keempukan, dan suhu makanan. Setiap aspek diberi skor sebagai berikut : 1. Tidak memuaskan. 2. Kurang Memuaskan. 3. Memuaskan. Nilai total rasa makanan adalah gabungan dari aspek aroma, bumbu, tingkat kematangan, keempukan, dan suhu makanan. Hasilnya dapat dikategorikan menjadi : 1. Memuaskan: 80 2. Kurang Memuaskan: 60 -80 3. Tidak memuaskan: 60 c. Makanan dari luar rumah sakit Makanan dari luar rumah sakit diketahui dengan wawancara mengenai kebiasaan pasien dalam mengonsumsi makanan dari luar rumah sakit. Variabel makanan dari luar rumah sakit dikelompokkan menjadi 2 kriteria yaitu tidak sering jika skor ≤1 dan sering jika skor 1 d. Kebiasaan makan Kebiasaan makan dapat lihat dari jawaban pasien terhadap susunan makanan, dan frekuensi makanan. Lengkap=3, tidak lengkap 3 e. Sisa Makanan Sisa makanan dilihat dengan menggunakan rumus: Dikategorikan menjadi 2 yaitu Depkes RI, 2008 : - sedikit jika ≤20 - banyak jika 20 . 3.9 Pengolahan dan Analisis Data 3.9.1 Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan tahapan sebagai berikut: 1. Editing, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperlukan 2. Coding, yaitu memberikan kode numerik atau angka kepada masing-masing kategori 3. Entry Data, yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel 4. Hasil pengolahan data dianalisis

3.9.2 Analisis Data

Dilakukan untuk memperoleh gambaran sisa makanan yang disajikan, penampilan makanan warna, bentuk, konsistensi, besar porsi, dan penyajian, rasa makanan aroma, bumbu, keempukan, tingkat kematangan, dan suhu makanan, makanan dari luar rumah sakit, dan kebiasaan makan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan dianalisa secara deskriptif, dan juga untuk mengetahui hubungan dari variabel yang diteliti yaitu variabel independen meliputi penampilan makanan warna, bentuk, porsi, tekstur, dan penyajian, rasa makanan aroma, bumbu, keempukan, tingkat kematangan, dan temperatur, makanan dari luar rumah sakit, dan kebiasaan makan dengan variabel dependen sisa makanan. Untuk membuktikan adanya hubungan diantara dua variabel tersebut peneliti menggunakan uji statistik Chi Square.

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISA MAKANAN BIASA PASIEN BANGSAL RAWAT INAP RSUD SALATIGA Faktor-Faktor Eksternal Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Biasa Pasien Bangsal Rawat Inap RSUD Salatiga.

0 1 18

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Eksternal Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Biasa Pasien Bangsal Rawat Inap RSUD Salatiga.

1 2 5

FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISA MAKANAN BIASA PASIEN BANGSAL RAWAT INAP Faktor-Faktor Eksternal Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Biasa Pasien Bangsal Rawat Inap RSUD Salatiga.

0 2 16

FAKTOR – FAKTOR INTERNAL PASIEN YANG Faktor – Faktor Internal Pasien Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Di Ruang Rawat Inap Kelas Iii Rsud Kajen Kabupaten Pekalongan.

0 0 18

PENDAHULUAN Faktor – Faktor Internal Pasien Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Di Ruang Rawat Inap Kelas Iii Rsud Kajen Kabupaten Pekalongan.

0 1 5

(ABSTRAK) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA SISA MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD KOTA SEMARANG.

0 0 3

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA SISA MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD KOTA SEMARANG.

0 4 97

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ADANYA SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN RAWAT INAP DI KELAS III RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN

0 1 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang berhubungan dengan adanya sisa makanan biasa pada pasien rawat inap di kelas III RSUD Pirngadi Medan

0 2 7

Faktor-faktor yang berhubungan dengan adanya sisa makanan biasa pada pasien rawat inap di kelas III RSUD Pirngadi Medan

0 0 14