BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi Medan didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda dengan nama Geemente Zieken Huis. Peletakan batu pertama dilakukan oleh
Maria Constantia pada tanggal 11 Agustus 1928, diresmikan tahun 1930. Sebagai pimpinan pertama dijabat dokter berkebangsaan belanda W.Bays. Tahun 1939
pimpinan Rumah Sakit diserahkan kepada dokter A.A Messing. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi Medan pada tanggal
27 Desember 2001 diserahkan kepemimpinannya dari pemerintahan provinsi Sumatera Utara kepada pemerintahan kota Medan.
Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan berlokasi di jalan Prof. H. M. Yamin SH, Jalan Perintis Kemerdekaan Medan no 47. Mempunyai kapasitas tempat
tidur 755 tempat tidur, sedangkan tempat tidur yang tersedia sekitar 556 tempat tidur, dan juga mempunyai ruang rawat inap 38 ruangan.
Adapun Visi dari Rumah Sakit Pirngadi Kota Medan yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Kota Medan merupakan pusat rujukan dan unggulan di
Sumatera Utara tahun 2015. Visi tersebut diwujudkan melalui misi yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional, dan terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat, meningkatkan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran serta kesehatan lain, dan juga mengembangkan manajemen rumah sakit
yang profesional.
4.2 Proses Penyelenggaraan Makanan
Tenaga kerja pada unit gizi rumah sakit Pirngadi Medan terdiri dari 17 orang petugas memasak, 1 house keeping, 3 orang nutritionist, 1 petugas gudang, dan
pembagian tugas setiap pelaksana instalasi gizi sudah jelas. Penyelenggaraan makanan kepada seluruh pasien rawat inap diselenggarakan secara langsung oleh
pihak RSUD Pirngadi Medan. Penentuan diet atau jenis makanan pasien ditentukan oleh gizi ruangan yang disusun berdasarkan diagnosis penyakit.
Jumlah makanan yang akan diolah berdasarkan permintaan makanan pasien setiap hari yang dilakukan oleh gizi ruangan kepada bidang administrasi permintaan
makanan pasien. Pengolahan makanan serta pembagian makanan dilakukan di dapur. Bahan makanan yang akan diolah selama satu hari kepada seluruh pasien terlebih
dahulu dibeli melalui pemesanan kepada pemasok dan diterima oleh tim penerima bahan makanan. Pada pelaksanaannya, pemotongan bahan makanan maupun
penyajian ke tempat makanan pasien tidak sama banyaknya, hal itu dikarenakan membutuhkan waktu lama jika harus menimbang masing-masing berat makanan dan
juga pembagian porsi ke alat makan belum sama rata karena di Rumah Sakit Pirngadi belum ada standar porsi khususnya untuk pasien kelas III.
Pendistribusian makanan pada seluruh pasien rawat inap di RSUD Pirngadi Medan dilakukan dengan cara sentralisasi. Semua makanan yang telah diolah
dibagikan ke tempat alat makan pasien sesuai dengan diet yang telah ditetapkan. Pembagian makanan ke tempat makanan pasien dilakukan oleh pramusaji masing-
masing ruang inap pasien, kemudian di distribusikan menggunakan trolley.