92 Perubahan fungsi kopi Gayo melihat bahwa elemen-elemen yang
membentuk satu pola interaksi mulai bergerak yang distimulan oleh perkembangan informasi. Hal ini membuat pergerakan fungsi kopi Gayo juga
bergerak tidak lagi dipandang sebagai komoditas yang menghidupi masyarakat namun pergeseran mulai terlihat ketika kopi dipandang sebagai gaya hidup yang
tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan sosial masyarakat dan tentunya tekhnik penyajian juga akan berkembang sejalan dengan gaya hidup yang kian meningkat.
4.2.1 Gaya Hidup Life Style
Gaya hidup secara luas diidentifikasikan sebagai cara hidup yang ditandai oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka aktivitas, apa yang mereka
anggap penting dalam lingkungannya, danapa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri serta dunia di sekitarnya pendapatnya. Gaya hidup merupakan
sebuah identitas kelompok. Gaya hidup ditunjukkanoleh perilaku masyarakat yang menganut nilai-nilai dan tata hidup yang hampir sama sebagai re fleksi dari
nilai-nilai itu sendiri. Gaya hidup menjadisebuah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan
dalam aktivitas, minat, dan opininya. Menurut Assael dalam Fikar 2013 :24, gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Gaya hidup adalah : “A mode of living that is identified by how people spend their
time activities, what they consider important in their environment interest, and what they think of themselves and
the world around them opinions
”. Sebuah gaya hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana
orang menghabiskan waktu mereka aktivitas, apa yang dianggap mereka penting dalam lingkungan mereka dan apa
Universitas Sumatera Utara
93 yang mereka pikirkan sendiri tentang dunia yang ada
disekitar mereka opini.
Menurut Minor dan Mowen dalam Fikar 2013:27, gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan
bagaimana mengalokasikan waktu. Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati 2001 adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari
yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.
Sekarang ngopi itu nggak harus diwarung kopi, sekarang ada caffe yang menyajikan kopi dengan cara yang lebih
modern, lebih catchy khas anak muda. Disana kami bebas mengekspresikan bagaimana diri kami terhadap kopi Gayo
sendiri, harga boleh mahal, tapi harga sesuai dengan kualitas, kopi yang kami minum terasa lebih nikmat dan
tempat yang jauh lebih nyaman dari sekedar ngopi di warung kopi.
Dalam hal ini kopi Gayo sebagai lifestyle terkait dengan makna yang masyarakat rasakan ketika mereka meminum kopi. Ada perasaan bangga dengan
ketikamenikmati kopi, sehingga ketika sehari saja tidak menikmati kopi Gayo seperti ada yang kurang. Atau dengan kata lain kopi Gayo adalah sebuah
kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan.Kopi Gayo sepertinya sudah sangat melekat di hati masyarakat karena semua orang dari berbagai kalangan, suku, dan
ras berbagai gender ikut berkumpul menikmatikopi ini. Walaupun perubahan jaman dan teknologi sekarang sudah terjadi warung kopi saat ini sudah banyak
yang meranah ke caffe-caffe modern. Tapi ini tidak terjadi pada masyarakat Blang Tampu terutama bagi orang-orang tua, mereka masih memilih warung kopi
tradisional menjadi tempat tongkrongan yang menyenangkan. Walaupun
Universitas Sumatera Utara
94 tempatnya tidak semewah di caffe- caffe modern tapi mereka sangat suka
nongkrong disini menikmati secangkir kopi dan berbincang-bincang. Akan tetapi Hal ini tidak terjadi dengan anak-anak muda masyarakat sini,
semenjak adanya caffe-caffe modern mereka lebih menyukai duduk santai di caffe, karena tempatnya lebih nyaman dan hal ini mempengaruhi gaya hidup
mereka yang lebih menyukai caffe modern di bandingkan warung-warung kopi tradisional pinggir jalan dan ini sudah menjadi membudaya sampai saat ini.
Anak muda memang suka untuk ngopi di caffe, dengan obrolan yang lepas ala mereka, tapi komunitas itu terbatas
dengan kursi meja yang mereka tempati, seakan ada batas antara mereka dengan pengunjung lainnya. Obrolan juga
terbatas walaupun mereka terlihat lebih nyaman akan hal itu, inilah yang membuat anak-anak lebih suka nongkrong di
caffe dariipada di warung.
Kemudian gaya berpakaian merekapun berbeda tentu saja ketika mereka nongkrongdi caffe modern mereka berrpakaian sangat rapi dan bersih, sementara
jika mereka nongkrong menikmati kopi di warung kopi pakaian yang mereka gunakan sederhana dan terlihat apa adanya.hal ini terjadi karena di pengaruhi
oleh orang-orang yang ada di sekeliling mereka, dan kita pun ikut masuk dalam perubahan tersebut.
Nongkrong dan berbincang-bincang dengan ngopi sebagai medianya merupakan sebuah subkultur yang menunjukkan bahwa ngopi menjadi sebuah
gaya hidup bagi anak muda Desa Blang Tampu. Ngopi di caffe yang berbeda dengan ngopi di warung kopi biasa dimana perbicangannya selalu terkait sebuah
permasalahan dan topik orang dewasa. Namun dengan ngopi di caffe anak muda mampu menujukkan sebuah bentuk ekspresinya.
Universitas Sumatera Utara
95 Namanya juga nongkrong, kopi itu menjadi media
aja.yang penting bisa ngobrol dan minum kopi menjadi suatu yang tidak bisa dilepas dari hidup kami.
Dalam sebuah kebudayaan konsumer, konsumsi tidak lagi sekedar bersifat fungsional, yaitu pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Lebih dari itu konsumsi
bersifat materi sekaligus simbolik. Konsumsi dalam pengertian sesungguhnya mengekspresikan identitas seseorang di dunia. Kecenderungan tersebut mengarah
pembentukan identitas melalui gaya. Konsumsi kini tidak lagi diterjemahkan sebagai satu lalu lintas kebudayaan benda. Akan tetapi menjadi sebuah panggung
sosial yang
di dalamnya
makna-makna diperebukan
Yasraf dalam
Subandy,1997:182-183.
Bagan.4.2. Ngopi dan gaya hidup
Ekspresi anak muda yang dimediasi oleh kopi merupakan bentuk simbol yang lahir dari sebuah budaya yang tengah digandungi anak muda. Anak muda
Desa Blang Tampu tengah digandrungi budaya ngopi sehingga dalam tiap interaksinya di caffe, mereka menunjukkan simbol-simbol seperti berbicang lepas,
pakaian yang lebih kasual seusia anak muda dan obrlan ringan serta candaan khas dan dimengerti oleh kalangan mereka.
Ngopi
Nongkrong
PakaianKasual Gaya hidup
BerbincangLepa s
Universitas Sumatera Utara
96 Menurut Ashadi dalam Subandy,1997 Sebuah gaya dapat digunakan
sebagai penjejak dengan cara yang mudah untuk mengenali perbedaan kehidupan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Seolah lewat gaya hidupnya suatu
kelompok sosial dapat diidentifikasi keberadaannya. Padahal realitasnya tidak semudah itu menafsirkannya. Sebuah gaya hidup dapat mewujud dengan
menembus berbagai kelompok sosial sehingga menjadikan gaya hidup sebagai perangkat untuk mengenali satu kelompok masyarakat.
Ketika membicarakan dalam konteks gaya hidup anak muda, Ashadi dalam Subandy, 1997, mengandaikan adanya kekhasan dalam kehidupan mereka
yang dapat dilihat perbedaannya dari gaya hidup kelompok lainnya. Namun pada saat menempatkan anak muda sebagai suatu kelompok sosial, akan timbul
masalah tentang anak muda mana yang dimaksud. Hal ini belum lagi muncul sebuah pertanyaan adakah sebuah gaya hidup yang dapat menyebabkan kelompok
anak muda menjadi terbedakan atas dasar usia. Gaya anak muda kampung sini minum kopi seolah seperti
mereka punya gaya sendiri dalam meminum kopi. Padahal adanya gaya mereka meminum kopi dengan segala sajian
modern itu gak terlepas juga dari bagaimana selama ini kopi itu dimunum dan bertahan hingga kini. Lihatlah dari
banyaknya warung kopi tradisional daripada caffe. Ini kan jadi bukti kalau gaya mereka yang katanya kekinian itu gak
bisa dipisahkan dari kebiasaan meminum kopi selama ini
Gaya hidup meminum kopi gayo di kalangan anak muda desa Blang Tampu seolah ingin mengidentifikasi tentang budaya ngopi di daerah tersebut.
Namun pada hakikatnya budaya minum kopi tidak sesederhana itu dalam penafsirannya, perubahan fungsi kopi gayo yang dahlu hanya sebagai pelengkap
aktifitas sehari-hari kini menjadi gaya hidup yang tidak bisa terpisahkan turut menmberikan penafsiran gaya hidup minum kopi itu bisa hadir.
Universitas Sumatera Utara
97
4.2.2. Cara Penyajian Kopi a. Penyajian Kopi Tradisional