32 berlangsung mulai malam hari sampai dilakukan pada malam ketujuh dilakukan
secara berturut-turut. Pada malam ketiga diadakan acara nenggari dalam bahasa lokalnya dan pada saat tujuh harinya sering disebut juga mujuh biasanya dalam
acara nengari dan mujuh, dilakukan setelah melakukan sholawat nabi dan membaca surat yasin tahlilan juga juga diadakan acara makan bersama.
Tabel 2.4. Fasilitas Sosial Kampung NO
JENIS FASILITAS JUMLAH
UNIT PENGGUNAAN
FASILITAS
1 Fasilitas Agama
• Masjid mardatilah • Menasah
• TPA Mardastilah • 1Unit
• 1 Unit
• 1 Unit
Tempat Beribadah
Tempat pengajian ibu-ibu
dan
tempat beribadah.
Tempat belajar
mengaji anak-
anak.
2 Fasilitas olah raga.
Lapangan Volli 1 unit
Aktif
2.5.2 . Bidang Sosial Masyarakat
Ada beberapa kegiatan sosial masyarakat di desa Blang Tampu erat kaitannya dengan hubungan pada kemasyarakatan. Seperti dalam acara pesta
perkawinan, sunatan, mengayunkan, acara aqikah. Dalam hal ini masyarakat desa saling tolong menolong, baik itu secara materi dan tenaga, di Desa Blang Tampu
rata-rata ibu rumah tangga bermain jula-jula sistem bermainnya adalah jika ada salah seorang masyarakat Blang Tampu mengadakan syukuran taupun pesta besar
dan ikut serta dalam kegiatan jula - jula tersebut maka anggota yang ikut serta dalam permainan itu harus menolong sesuai dengan berapa jumlah uang telah di
Universitas Sumatera Utara
33 sumbangkannya. Tujuannya adalah untuk meringakan beban yang melakukan
hajatan. Masyarakat Desa juga sangat berperan dalam hajatan tersebut. Mereka membantu tuan rumah yang mengadakan hajatan dari awal sampai akhir acara.
Kegiatan ini dilakukan karena masih adanya rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin antar warga Desa Blang Tampu.
2.5.3. Bahasa Gayo
Bahasa Gayo adalah bahasa yang dipakai sebagai bahasa sehari-hari oleh masyarakat suku Gayo di Kabupaten Aceh Tengah. Bahasa Gayo ini mempunyai
keterkaitan dengan bahasa suku Batak Karo di Sumatera Utara. Bahasa Gayo digunakan dan terkonsentrasi di Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo
Lues dan kecamatan Serba Jadi di kabupaten Aceh Timur. Ketiga daerah ini merupakan wilayah inti suku Gayo. Bahasa ini termasuk kelompok bahasa yang
disebut Northwest Sumatra-Barrier Islands dari bahasa Austronesia. Pengaruh dari luar yaitu bahasa di luar bahasa Gayo turut mempengaruhi
variasi dialek tersebut. Bahasa Gayo yang ada di Lokop, sedikit berbeda dengan bahasa Gayo yang ada di Gayo Kalul, Gayo Lut, Linge dan Gayo Lues. Hal
tersebut disebabkan karena pengaruh bahasa Aceh yang lebih dominan di Aceh Timur. Begitu juga halnya dengan Gayo Kalul, di Aceh Tamiang, sedikit banyak
terdapat pengaruh Melayu karena lebih dekat ke Sumatera Utara. Kemudian, Gayo Lues lebih dipengaruhi oleh bahasa Alas dan bahasa Karo karena interaksi
yang lebih banyak dengan kedua suku tersebut lebih-lebih komunitas Gayo yang ada di kabupaten Aceh Tenggara.
Universitas Sumatera Utara
34
2.6 Akses Informasi