udara, dan lain-lain. Makrofag biasanya banyak terdapat di alveoli dan baru akan dimobilisasi ke tempat-tempat dimana terjadi infeksi. Asap rokok menurunkan
kemampuan makrofag membunuh bakteri, sedang alkohol menurunkan mobilitas sel-sel ini. Antibodi setempat pada saluran napas, adalah IgA yang banyak terdapt
di mukosa. Kurangnya antibodi ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernapasan Alsagaff dan Mukty, 2010.
Pada ISPA dikenal tiga cara penyebaran infeksi yaitu: melalui aerosol yang lembut terutama oleh karena batuk, melalui aerosol yang lebih kasar, terjadi
pada waktu batuk dan bersin-bersin, dan melalui kontak langsungtidak langsung dari benda yang telah dicemari jasad renik hand to hand transmission. Pada
infeksi virus, transmisi diawali dengan penyebaran virus ke daerah sekitar terutama melalui bahan sekresi hidung. Virus yang menyebabkan ISPA terdapat
10-100 kali lebih banyak di dalam mukosa hidung daripada mukosa faring Alsagaff dan Mukty, 2010.
2.5.3 Penyakit kulit
Salah satu bagian tubuh yang cukup sensitif terhadap berbagai macam penyakit adalah kulit. Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi
tubuh dari pengaruh lingkungan. Lingkungan yang sehat dan bersih akan membawa efek yang baik bagi kulit. Demikian pula sebaliknya, lingkungan yang
kotor akan menjadi sumber munculnya berbagai macam penyakit antara lain penyakit kulit Harahap, 2000.
Faktor- faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi penyakit kulit adalah iklim yang panas dan lembab yang memungkinkan bertambah suburnya
Universitas Sumatera Utara
jamur, kebersihan perorangan yang kurang baik dan faktor ekonomi yang kurang memadai Harahap, 2000.
Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit kulit adalah kebersihan perorangan yang meliputi kebersihan kulit, kebersihan rambut dan kulit kepala,
kebersihan kuku, intensitas mandi dan lain- lain Perry, 2005. Penyakit kulit menurut Ganong 2006, merupakan peradangan kulit
epidermis dan dermis sebagai respons terhadap faktor endogen berupa alergi atau eksogen berasal dari bakteri dan jamur. Gambarannya polimorfi, dalam artian
berbagai macam bentuk, dari bentol-bentol, bercak-bercak merah, basah, keropeng kering, penebalan kulit disertai lipatan kulit yang semakin jelas, serta
gejala utama adalah gatal. Menurut Slamet 2007, kurangnya air bersih khususnya untuk menjaga
kebersihan diri, dapat menimbulkan berbagai penyakit kulit. Hal ini terjadi karena bakteri yang selalu ada pada kulit mempunyai kesempatan untuk berkembang.
Penyakit akibat kurangnya air bersih adalah segala macam penyakit kulit yang disebabkan jamur dan bakteri.
Virus dapat pula mempengaruhi kulit dalam bentuk kutil. Kutil yang disebabkan oleh virus bentuknya datar. Ia merupakan papula yang gatal dan
memperlihatkan tanda-tanda yang khas berupa autoinkulasi sepanjang bekas garutan. Gangguan virus sistemik dapat menimbulkan ruam-ruam pada kulit,
seperti yang dapat kita temukan pada campak, cacar air herpes simpleks, herpes zoster, virus Coxsackie dan virus hepatitis B Delp dan Manning, 1996.
Universitas Sumatera Utara
Fungi juga lazim menyerang kulit manusia. Sedikit sekali orang yang bebas dari serangan dari tinea kruris, tinea pedis, atau tinea korporis kurap. Lesi
yang terjadi pada kulit biasanya berwarna merah, bersisik, berbentuk seperti cincin dengan penyebaran marginal, dan bagian tengahnya akan menyembuh
Delp dan Manning, 1996. Candida spp. dapat menyerang kulit dan selaput lendir, menimbulkan
daerah bercak yang berwarna putih keabu-abuan, sementara dibagian bawahnya terjadi erosi. Skabies adalah infestasi parasit oleh tungau Sarkoptes. Tungau akan
menembus ke bawah kulit, dengan meninggalkan papula dan vesikula berwarna merah, kecil, dan liang-liang yang sangat gatal. Daerah yang sering terserang
adalah selaput dorsal jari-jari, genitalia, aksila, inguinal, pantat, dan punggung bagian bawah Delp dan Manning, 1996.
Menurut Harijono 2007, patogenesis penyakit kulit dimulai dengan paparan imunogen atau alergen dari luar yang mencapai kulit, dapat melalui
sirkulasi setelah atau secara langsung memalui kontak dengan kulit. Beberapa peneliti menyebutkan alergen yang umum antara lain adalah sebagai berikut :
a. Aeroalergen atau alergen inhalant : tungau debu rumah house dust mite,
serbuk sari buah polen, bulu binatang animal dander, jamur molds dan kecoa.
b. Makanan : susu, telur, kacang, ikan laut, kerang laut, dan gandum.
c. Mikroorganisme : bakteri seperti staphylococcus aureus, streptococcus
species, dan ragi yeast seperti pityrosporum ovale, candida albicans dan trycophyton species.
Universitas Sumatera Utara
d. Bahan iritan atau alergen : wool, desinfektan, nikel, perubalsam, dan
sebagainya.
2.5.4 Kecacingan