Demam Chikungunya Penyakit Berbasis Lingkungan

1. Plasmodium falciparum : gametosit berbentuk pisang 2. P.vivax : trofozoid berbentuk amuboid dengan sel darah merah yang terinfeksi membesar ukurannya 3. P.ovale : sel darah merah yang terinfeksi bentuknya tidak teratur dan bergerigi 4. P.malariae : trofozoid dewasa berbentuk pita band-form. Malaria ditularkan oleh nyamuk anopheles betina . Penularan malaria juga dapat terjadi melalui transfusi darah , melalui jarum suntik yang berulang kali digunakan, atau melalui cara transplasental Soedarto, 2009. Gejala malaria tergantung jenis agen penyakit, yakni parasit Plasmodium. Malaria oleh P.falciparum memberikan gejala klinis yang sangat bervariasi seperti demam, menggigil, berkeringat, batuk, diare, sakit kepala, gangguan pernapasan, dan pucat. Semua gejala tersebut tidak harus ada semua Achmadi, 2011.

2.5.11 Demam Chikungunya

Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Chikungunya yang disebarkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Sebagai penyebar penyakit adalah nyamuk Aedes aegypti, juga dapat disebabkan Aedes albopictus. Nama penyakit berasal dari bahasa Swahili yang berarti berubah bentuk atau bungkuk, mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi yang hebat Suharto, 2007. Penderita chikungunya tidak bisa berjalan, untuk menahan rasa sakitnya penderita membungkuk seperti udang. Diperkirakan berasal dari Afrika dan kini Universitas Sumatera Utara telah merebak di Indonesia, Australia bagian utara, India dan merambah ke seluruh dunia terutama wilayah tropis atau subtropis Achmadi, 2011. Masa inkubasi berkisar 1-4 hari, merupakan penyakit self-limiting dengan gejala akut yang berlangsung 3-10 hari. Nyeri sendi merupakan keluhan utama pasien yang kadang-kadang berlangsung sampai beberapa minggu atau bulan. Meskipun tidak pernah dilaporkan menyebabkan kematian, masyarakat sempat cemas karena penyakit ini disertai keluhan nyeri sendi yang mengakibatkan pasien seperti lumpuh Suharto, 2007. Gejala deman Chikungunya mirip dengan gejala DBD yaitu demam tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, nyeri sendi dan otot, serta bintik-bintik merah di kulit terutama badan dan lengan. Bedanya dengan DBD adalah pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, syok, maupun kematian. Nyeri sendi terutama mengenai sendi lutut, pergelangan kaki, serta persendian jari tangan dan kaki Suharto, 2007. Tindakan pencegahan Chikungunya adalah dengan menghilangkan tempat dimana nyamuk dapat meletakkan telurnya, terutama pada tempat penyimpanan air buatan, misalnya bak mandi, kolam ikan, ban mobil, atau kaleng kosong. Tempat menyimpan air hujan atau penyimpanan air kontainer plastik, drum hendaknya tertutup rapat. Ban mobil bekas maupun kaleng kosong sebaiknya dimusnakhkan. Tempat air minum hewan peliharaan dan vas bunga hendaknya dikosongkan atau diganti setidaknya seminggu sekali Suharto, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.6 Balita