Karena parasit tersebut menutup saluran getah bening, timbunan kelenjar getah bening mengalami akumulasi Sembel, 2009.
Cacing nematoda adalah cacing yang menyebabkan filariasis pada manusia, khususnya di Indonesia. Penyakit ini ditransmisi oleh nyamuk Cx
quinquefasciatus, Anopheles gambiae, An.Funestus, An.Scapularis, dan An.Pseudoscutellaris, terutama untuk jenis cacing Wu. brancrofti. Sedangkan
untuk Brugia malayi nyamuk penularnya adalah mansonia, Anopheles dan Aedes. Untuk Brugia timori dapat pula ditularkan oleh An.barbirostris Achmadi, 2011.
Sama halnya dengan dengan penyakit-penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk, pencegahan dan pengendalian filariasis juga sama, yaitu menghindari
gigitan nyamuk. Sementara itu, pengendalian nyamuk dapat pula dengan menggunakan insektisida atau larvasida Sembel, 2009.
2.5.8 Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit utama baik dalam jumlah kesakitan maupun jumlah kematian. Di berbagai negara terutama negara-negara berkembang
pneumonia merupakan pembunuh balita nomor satu. Pneumonia disebabkan Pneumococcal merupakan infeksi bakteri akut. Cara penularan melalui medium
udara, percikan ludah, kontak langsung dengan mulut, dan melalui kontak benda- benda yang digunakan bersama. Kepadatan hunian penduduk diperkirakan
merupakan faktor risiko utama Achmadi, 2011. Sebagian besar penyebab pneumonia adalah mikroorganisme virus atau
bakteri dan sebagian kecil oleh penyebab lain seperti hidrokarbon minyak tanah, bensin, atau sejenisnya dan masuknya makanan, minuman, susu, isi lambung ke
Universitas Sumatera Utara
dalam saluran pernapasan. Mikroorganisme tersering penyebab pneumonia adalah virus. Awalnya mikroorganisme masuk melalui percikan ludah, kemudian terjadi
penyebaran mikroorganisme dari saluran napas bagian atas ke jaringan paru dan sebagian kecil karena penyebaran melalui aliran darah Misnadiarly, 2008.
Perjalanan mikroorganisme bisa sampai ke paru-paru antara lain melalui: a.
Inhalasi penghirupan mikroorganisme dari udara yang tercemar b.
Aliran darah dari infeksi di organ tubuh yang lain c.
Migrasi perpindahan organisme langsung dari infeksi di dekat paru- paru.
Pada pneumonia pneumokok, kuman yang masuk bersama sekret bronkus ke dalam alveol menyebabkan reaksi radang berupa sembab seluruh alveol yang
terkena disusul dengan infiltrasi sel-sel radang. Sebagai awal pertahanan tubuh, terjadi fagisitosis kuman penyakit oleh sel-sel radang melalui proses psedopodi
sitoplasmik yang mengelilingi dan “memakan” bakteri tersebut Alsagaff dan Mukty, 2010.
Gejala pneumonia bersifat akut. Penderita merasa badannya panas dingin disertai menggigil d
an disusul dengan peningkatan panas badan 40˚C. Panas badan meninggi pada pagi dan sore hari. Batuk-batuk terdapat pada 75
penderita, batuk disertai dahak berwarna merah cokelat, kadang-kadang berwarna hijau dan purulen. Dapat pula batuk disertai darah yang bervariasi dari sedikit
sampai banyak. Nyeri dada atau nyeri pleuritik dirasakan waktu menarik napas dalam Alsagaff dan Mukti, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.5.9 Aspergillosis