tempat sampah terbuka dan tidak bebas dari vektor berpeluang meningkatkan kejadian diare pada anak.
5.3.3 Penyakit kulit
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 balita yang mengalami penyakit kulit. Sebagian besar balita penderita penyakit kulit berjenis kelamin
laki-laki yaitu 4 balita 66,67. Balita yang mengalami penyakit kulit lebih banyak pada golongan umur ≥ 4 tahun yaitu 3 balita 50. Seluruh balita yang
menderita penyakit kulit tinggal di dalam rumah yang tidak memiliki ventilasi. Hal tersebut dapat menjadi faktor risiko penyakit kulit. Hal ini disebabkan karena
proses pertukaran aliran udara dari luar ke dalam rumah menjadi tidak lancar, dan meningkatnya kelembaban ruangan karena proses penguapan cairan dari kulit.
Kelembaban yang tinggi dapat menjadi tempat yang disukai oleh kuman untuk pertumbuhan dan perkembangannya sehingga mendukung terjadinya penularan
penyakit, misalnya perkembangbiakan jamur yang dapat menimbulkan gangguan pada kulit. Sebagian besar balita yang menderita penyakit kulit tinggal di dalam
rumah dengan kondisi pencahayaan yang tidak terang yaitu empat orang 66,67. Penerangan alami diperoleh dengan masuknya sinar matahari ke dalam
ruangan melalui jendela, celah maupun bagian lain dari rumah yang terbuka, selain berguna untuk penerangan sinar ini juga mengurangi kelembaban ruangan,
mengusir nyamuk atau serangga lainnya dan membunuh kuman penyebab penyakit tertentu, misalnya untuk membunuh bakteri adalah cahaya pada panjang
gelombang 4000 A sinar ultra violet Azwar, 1990.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu syarat rumah sehat adalah tersedianya cahaya yang cukup, karena suatu rumah yang tidak mempunyai cahaya selain dapat menimbulkan
perasaan kurang nyaman, juga dapat menimbulkan penyakit Prabu, 2009. Menurut Sukini 1989, sinar matahari berperan secara langsung dalam
mematikan bakteri dan mikroorganisme lain yang terdapat di lingkungan rumah, khususnya sinar matahari pagi yang dapat menghambat perkembangbiakan bakteri
patogen. Dengan demikian sinar matahari sangat diperlukan didalam ruangan rumah terutama ruangan tidur.
Orang tua balita menyatakan bahwa balita yang mangalami diare dan ISPA dibawa ke puskesmas atau ke bidan desa utuk mendapatkan pengobatan,
sedangkan balita yang mengalami gangguan pada kulit, sebagian besar diobati di rumah dengan menggunakan cara tradisional.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan