Sarana Air Bersih Sarana Sanitasi

perlu dilakukan untuk mencegah meningkatnya kejadian penyakit berbasis lingkungan, termasuk diare Taosu dan Azizah, 2013. Berdasarkan pedoman teknis penilaian rumah sehat Depkes RI 2007, salah satu aspek rumah yang perlu dinilai adalah sarana sanitasi yang terdiri dari : sarana air bersih, sarana pembuangan kotoran jamban, sarana pembuangan air limbah SPAL, dan sarana pembuangan sampah tempat sampah.

2.4.1 Sarana Air Bersih

Menurut Permenkes No.416MenkesPerIX1990, air merupakan suatu kebutuhan yang mendasar dan penting untuk kehidupan manusia. Air bersih adalah air yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dengan kuantitas dan kualitas yang memenuhi syarat kesehatan serta dapat digunakan sebagai air minum apabila air tersebut sudah dimasak terlebih dahulu Ginanjar, 2008. Sarana air bersih dalam sanitasi dasar rumah tangga meliputi sumber penyediaan air bersih, kuantitas, dan kualitas air bersih. 1. Sumber Penyediaan Air Bersih Sumber penyediaan air bersih adalah sumber air yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, yaitu untuk minum, mandi, dan mencuci Putri, 2008. a. Sumur Gali SGL Sumur gali adalah jenis sarana air bersih yang mengambil dan memanfaatkan air tanah dengan cara menggali tanah menggunakan peralatan Universitas Sumatera Utara sampai mendapatkan sumber air. Pengambilan air dapat menggunakan pompa tangan maupun pompa mesin Putri, 2008. Persyaratan teknis Depkes RI, 2002: 1. Jarak minimal dari sumber pencemar minimal 10 meter 2. Lantai kedap air, minimal 1 meter dari tepidinding sumur 3. Tidak retakbocor 4. Tinggi bibir sumur 80 cm dari lantai dan kedap air 5. Tertutup rapat jika diambil dengan pompa listrik b. Sumur Pompa Tangan SPT Sumur pompa tangan adalah sarana air bersih yang mengambil atau memanfaatkan air tanah dengan cara membuat lubang ditanah, menggunakan alat, baik secara manual ataupun dengan alat bor mesin Putri, 2008. Persyaratan teknis Depkes RI, 2002: 1. Jarak minimal dari sumber pencemar minimal 10 meter 2. Lantai kedap air, minimal 1 meter dari tepidinding sumur 3. Tidak retakbocor 4. Tinggi bibir sumur 80 cm dari lantai dan kedap air c. Perpipaan Sarana perpipaan adalah bangunan beserta peralatan dan perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan membagi air bersih untuk masyarakat melalui jaringan perpipaan atau distribusi. Air yang dimanfaatkan adalah air tanah atau air permukaan dengan pengolahan atau tanpa pengolahan Putri, 2008. Universitas Sumatera Utara Persyaratan teknis Depkes RI, 2002: 1. Pipa yang terpasang tidak terendam air kotor 2. Angka kebocoran tidak lebih dari 5 3. Bak penampung harus rapat dan tidak tercemar 4. Pengambilan air menggunakan keran d. Penampungan Air Hujan PAH Penampungan air hujan adalah sarana air bersih yang memanfaatkan air hujan untuk pengadaan air bersih Putri, 2008. Persyaratan teknis Depkes RI, 2002: 1. Terdapat talang air 2. Terdapat bak penyaring 3. Terdapat saringan nyamuk agar tidak menjadi breeding place 4. Terdapat bak serapan dengan batu kerikil e. Perlindungan mata air Perlindungan mata air adalah suatu bangunan penangkap mata air yang menampung atau menangkap air dari mata air. Mata air yang ditangkap tersebut mempunyai debit paling sedikit 0,3 literdetik Putri, 2008. 2. Kuantitas dan Kualitas Air Bersih Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi dua syarat yaitu kuantitas dan kualitas Depkes RI, 2002. a. Syarat Kuantitatif Syarat kuantitatif adalah jumlah air yang dibutuhkan setiap hari tergantung kepada aktifitas dan tingkat kebutuhan. Makin banyak aktifitas yang dilakukan Universitas Sumatera Utara maka kebutuhan air akan semakin besar. Secara kuantitas di Indonesia diperkirakan dibutuhkan air sebanyak 138,5 literoranghari dengan perincian yaitu untuk mandi cuci kakus 12 liter, minum 2 liter, cuci pakaian 10,7 liter, kebersihan rumah 31,4 liter, taman 11,8 liter, cuci kendaraan 21,8 liter, wudhu 16,2 liter, lain-lain 33,3 liter Slamet, 2007. b. Syarat Kualitatif Menurut Permenkes No.416MenkesPerIX1990, air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Menurut Slamet 2009, air dikatakan bersih jika memenuhi 3 syarat utama, antara lain : 1. Parameter Fisik Air Persyaratan fisik adalah air yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak keruh atau jernih, dan dengan suhu di bawah suhu udara sehingga menimbulkan rasa nyaman. 2. Parameter Mikrobiologis Air tidak boleh mengandung suatu mikroorganisme. Misal sebagai petunjuk bahwa air telah dicemari oleh faces manusia adalah adanya E. coli karena bakteri ini selalu terdapat dalam faces manusia baik yang sakit, maupun orang sehat serta relatif lebih sukar dimatikan dengan pemanasan air. 3. Parameter Kimia Air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat kimia, terutama yang berbahaya bagi kesehatan. Parameter kimia anorganik terdiri atas air raksa Hg, Universitas Sumatera Utara alumunium Al, Arsen As, barium Ba, besi Fe, flourida F, kadmium Cd, kesadahan, khlorida, khromium, mangan, natrium, nitrat dan nitrit, perak, pH, selenium, seng, sianida, sulfat, sulfida, tembaga, dan timbal.

2.4.2 Jamban Sarana Pembuangan Kotoran