secara kesatuan fungsional. Jaringan otak sangat rentan akan kebutuhan oksigen dan glukosa. Metabolisme otak merupakan proses tetap dan kontinu, tanpa ada
masa istirahat. Bila aliran darah terhenti selama 10 detik maka kesadaran akan hilang dan penghentian dalam beberapa menit dapat menimbulkan kerusakan
permanen. Hipoglikemia yang berkepanjangan juga merusak jaringan otak. Aktivitas otak yang tidak pernah berhenti ini berkaitan dengan fungsinya yang
kritis sebagai pusat integrasi, koordinasi organ-organ sensorik, sistem efektor perifer tubuh, sebagai pengatur informasi yang masuk, menyimpan pengalaman,
impuls yang keluar dan tingkah laku Muttaqin, 2011.
2.3.1 Pelindung Otak Muttaqin, 2011 Jaringan otak dan medula spinalis dilindungi oleh tulang tengkorak dan
tulang belakang serta tiga lapisan jaringan penyambung atau meningen, yaitu pia mater, arakhnoid, dan dura meter. Masing-masing merupakan suatu lapisan yang
terpisah dan kontinu, antara lapisan pia mater dan arakhnoid terdapat penghubung yang disebut trabekula. Dura mater juga disebut parhimening, sedangkan pia
mater dan arakhnoid bersama-sama disebut leptomening.
2.3.2 Rongga Subarakhnoid Duus, 1996
Rongga leptomeningeal ini terisi oleh cairan serebrospinalis yang bersirkulasi CSS. Semua pembuluh darah dan saraf dari otak dan medula
spinalis melewati cairan ini. Oleh karena itu, jika rongga leptomeningeal terinfeksi, maka pembuluh darah dan saraf akan terlibat melalui proses
peradangan. Arteritis dan flebitis diketahui merupakan penyebab potensial dari nekrosis jaringan iskemik. Rongga subarakhnoid adalah suatu kelanjutan dari area
Universitas Sumatera Utara
parietalis otak yang memanjang ke bawah, sampai ujung akhir dari kauda equina dalam regio koksigeus dimana dura spinalis berakhir. Rongga subarakhnoid tidak
berhubungan dengan rongga subdural.
2.3.3 Ventrikel Price dan Lorraine, 2005
Ventrikel merupakan rangkaian dari empat rongga dalam otak yang saling berhubungan dan dibatasi oleh ependimal semacam sel epitel yang membatasi
semua rongga otak dan medula spinalis dan mengandung CSS. Pada setiap hemisfer serebri, terdapat satu ventrikel . Pada ventrikel keempat terdapat tiga
lubang sepasang foramen Luschka di lateral dan satu foramen Magendie di medial, yang berlanjut ke ruang subarakhnoid otak dan medula spinalis.
2.3.4 Cairan SerebrospinalCSS Muttaqin, 2011
Setiap ventrikel terdapat struktur sekresi khusus yang dinamakan pleksus koroideus. Pleksus koroideus inilah yang menyekresi CSS yang jernih dan tidak
berwarna yang merupakan bantal cairan pelindung di sekitar sistem saraf pusat. CSS terdiri atas air, elektrolit, gas oksigen dan karbondioksida yang terlarut,
glukosa, beberapa leukosit terutama limfosit, dan sedikit protein. Cairan ini berbeda dari cairan ekstraselular lainnya karena cairan ini
mengandung kadar natrium dan klorida yang lebih tinggi sedangkan kadar glukosa dan kalium lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa pembentukannya lebih
bersifat sekresi bukan filtrasi. Setelah mencapai ruang subarakhnoid, maka CSS akan bersirkulasi di sekitar otak dan medula spinalis, lalu keluar menuju sistem
vaskular sistem saraf pusat tidak mengandung sistem getah bening. Sebagian besar CSS direabsorpsi ke dalam darah melalui struktur khusus yang disebut villi
Universitas Sumatera Utara
arakhnoidalis atau granulasio arakhnoidalis, yang menonjol dari ruang subarakhnoid ke sinus sagitalis superior otak.
CSS diproduksi dan direabsorpsi terus-menerus dalam sistem saraf pusat. Volume total CSS di seluruh rongga serebrospinal sekitar 125 ml, sedangkan
kecepatan sekresi pleksus koroideus sekitar 500-750 ml per hari. Adanya tekanan oleh cairan serebrospinal memengaruhi kecepatan proses pembentukan cairan dan
resistensi reabsorpsi oleh vili arakhnoidalis. Fungsi CSS antara lain: Sebagai alas atau bantalan dari struktur neuron.
Sebagai penyangga dari otak. Secara anatomis otak berada dalam rongga kranium dan mengapung di dalam cairan serebrospinal. Otak manusia mempunyai berat
sekitar 1400 gr dan hanya seberat 50 gr apabila mendapat sanggahan dari CSS. Transportasi nutrisi, pesan kimia, dan produk sisa.
2.3.5 Suplai Darah Muttaqin, 2011