Keadaan Sewaktu Pulang Umur Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

5.12 Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi penderita stroke hemoragik rawat inap berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5.22 dibawah ini. Gambar 5.22 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015. Berdasarkan gambar 5.22 diatas dapat dilihat proporsi penderita stroke hemoragik berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang paling tinggi adalah meninggal sebesar 64,6 dan terendah adalah pulang berobat jalan 15. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Siwi yang dilakukan di ICU RSUP Prof.Sr.R.D. Kandou Manado periode Desember 2014 – November 2015 ada 35 penderita stroke hemoragik 31 diantaranya meninggal 88,57. Pada penelitian Japardi angka kematian dalam 30 hari pertama setelah terjadi perdarahan yaitu 35-50, lebih dari setengahnya meninggal pada 2 hari pertama dan 6 penderita meninggal sebelum mencapai rumah sakit. Tingginya morbiditi dan mortaliti pada stroke hemoragik oleh karena massa hematom dan Meninggal Pulang Atas Permintaan Sendiri Pulang Berobat Jalan 64,6 20,4 15 Keadaan Sewaktu Pulang Universitas Sumatera Utara efek mekanik terhadap jaringan otak disekitarnya. Menurut Ropper dalam Rahmah 2015 meskipun insidensi stroke hemoragik lebih rendah dibandingkan stroke iskemik akan tetapi stroke hemoragik lebih sering menyebabakan kematian atau disabilitas mayor.

5.13 Umur Berdasarkan Keadaan Medis

5.13.1 Umur Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik

Proporsi umur berdasarkan tekanan darah sistolik penderita stroke hemoragik rawat inap di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5.23 dibawah ini. Gambar 5.23 Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015. Berdasarkan diagram 5.23 dapat dilihat bahwa terdapat 9 orang yang memiliki tekanan darah sistolik normal+prehipertensi dimana pada umur 45 tahun ada 1 orang 11,1 dan pada umur ≥45 tahun ada 8 orang 88,9. Terdapat 118 orang yang memiliki tekanan darah sistolik hipertensi dimana 11,1 13,6 88,9 86,4 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Normal+Prehipertensi Hipertensi 45 tahun ≥ 45 tahun Proporsi Universitas Sumatera Utara pada umur 45 tahun ada 16 orang 13,6 dan pada umur ≥45 tahun ada 102 orang 86,4. Hasil analisis statistik menggunakan uji Fisher diperoleh nilai p=1,000 p0,05 yang artinya tidak ada perbedaan distribusi proporsi yang bermakna antara umur dengan tekanan darah sistolik. Ini dikarenakan rata-rata penderita stroke hemoragik rawat inap di RSUD Raden Mattaher memiliki riwayat hipertensi pada variabel penyakit tedahulu sebanyak 120 orang mengalami hipertensi dari total 127 penderita dengan proporsi 59,4. Faktor resiko utama dari stroke hemoragik adalah terjadinya peningkatan tekanan darah atau biasa disebut hipertensi, oleh karena itu beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa bisa dikatakan hampir 100 dari penderita stroke hemoragik semuanya mengalami peningkatan tekanan darah baik itu tekanan darah sistolik maupun diastolik. Universitas Sumatera Utara

5.13.2 Umur Berdasarkan Tekanan Darah Diastolik

Proporsi umur berdasarkan tekanan darah diastolik penderita stroke hemoragik rawat inap di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5.24 dibawah ini. Gambar 5.24 Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap Berdasarkan Tekanan Darah Diastolik di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015. Berdasarkan gambar 5.24 dapat dilihat bahwa terdapat 8 orang yang memiliki tekanan darah diastolik normal dimana 100 pada umur ≥45 tahun. Terdapat 119 orang yang memiliki tekanan darah sistolik hipertensi dimana pada umur 45 tahun ada 17 orang 14,3 dan pada umur ≥45 tahun ada 102 orang 85,7. Hasil analisis statistik menggunakan uji Fisher diperoleh nilai p=0,596 p0,05 yang artinya tidak ada perbedaan distribusi proporsi yang bermakna antara umur dengan tekanan darah sistolik. Ini dikarenakan dari 127 penderita stroke hemoragik rawat inap di RSUD Raden Mattaher 119 orang mengalami 14,3 100 85,7 20 40 60 80 100 120 Normal Hipertensi 45 tahun ≥ 45 tahun Proporsi Universitas Sumatera Utara peningkatan tekanan darah diastolik dengan demikian tekanan darah diastolik juga berkontribusi terhadap terjadinya hipertensi meskipun beberapa teori mengatakan yang dominan berperan dalam terjadinya hipertensi adalah tekanan sistolik saja karena tekanan diastolik dianggap tidak akan pernah 95 mmHg.

5.13.3 Umur Berdasarkan Kadar Gula Darah Sewaktu

Proporsi umur berdasarkan kadar gula darah sewaktu penderita stroke hemoragik rawat inap di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5.25 dibawah ini. Gambar 5.25 Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap Berdasarkan Kadar Gula Darah Sewaktu di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015. Berdasarkan diagram 5.25 dapat dilihat bahwa terdapat 96 orang yang memiliki kadar gula darah sewaktu bukan DM+belum pasti DM dimana pada umur 45 tahun ada 14 orang 14,6 dan pada umur ≥45 tahun ada 82 orang 85,4. Terdapat 31 orang yang memiliki kadar gula darah sewaktu DM 14,6 9,7 85,4 90,3 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Bukan DM+Belum pasti DM DM 45 tahun ≥ 45 tahun Proporsi Universitas Sumatera Utara dimana pada umur 45 tahun ada 3 orang 9,7 dan pada umur ≥45 tahun ada 28 orang 90,5. Hasil analisis statistik menggunakan uji Fisher diperoleh nilai p=0,762 p0,05 yang artinya tidak ada perbedaan distribusi proporsi yang bermakna antara umur dengan kadar gula darah sewaktu. Sejalan dengan studi kasus yang dilakukan oleh Sitorus di RS di Kota Semarang, dimana hasil analisis kadar gula darah sewaktu dengan kejadian stroke menggunakan Chi-Square didapat nilai p=0,55 p0,05 artinya tidak ada perbedaan kadar gula darah sewaktu dengan kejadian stroke dengan OR=1,38, 95CI= 1,78-10,53. Meskipun hasil ini seolah menunjukkan bahwa DM kurang berkontribusi akan terjadinya stroke hemoragik akan tetapi DM juga merupakan faktor resiko terjadi stroke. Karena penilaian DM atau tidak pada penelitian ini menggunakan kadar gula darah sewaktu kemungkinan menggambarkan status DM dirasa kurang tepat, harusnya hasil pemeriksaan Hba1c yang digunakan dan karena pada kartu status penderita tidak tercantum hasil pemeriksaan Hba1c oleh karena itu yang digunakan untuk melihat DM atau tidak adalah kadar gula darah sewaktu. Universitas Sumatera Utara

5.13.4 Umur Berdasarkan Kadar Kolesterol Total

Proporsi umur berdasarkan kadar kolesterol total penderita stroke hemoragik rawat inap di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5.26 dibawah ini. Gambar 5.26 Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap Berdasarkan Kadar Kolesterol Total di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015. Berdasarkan gambar 5.26 dapat dilihat bahwa terdapat 40 orang yang memiliki kadar kolesterol normal dimana pada umur 45 tahun ada 3 orang 7,5 dan pada umur ≥45 tahun 37 orang 92,5. Terdapat 51 orang yang memiliki kadar kolesterol perbatasan dimana pada umur 45 tahun ada 7 orang 13,7 dan pada umur ≥ 45 tahun ada 44 orang 86,3. Terdapat 36 orang yang memiliki kadar kolesterol total tinggi dimana pada umur 45 tahun ada 7 orang 19,4 dan pada umur ≥45 tahun ada 36 orang 80,6. Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,310 p0,05 yang artinya tidak ada perbedaan distribusi proporsi yang 7,5 13,7 19,4 92,5 86,3 80,6 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Normal Perbatasan Tinggi 45 tahun ≥ 45 tahun Proporsi Universitas Sumatera Utara bermakna antara umur dengan kadar kolesterol total. Ini dikarenakan distribusi proporsi kadar trigliserida penderita stroke hemoragik hampir sama pada kadar normal, perbatasan, maupun tinggi baik pada umur 45 tahun maupun ≥45 tahun. Proporsi tertinggi kadar trigliserida pada ketiga kategori tersebut masing-masing pada penderita yang berumur ≥ 45 tahun yaitu normal sebesar 92,5, perbatasan sebesar 86,3, dan tinggi 80,6. Semakin bertambahnya usia akan selalu diikuti oleh proses degenerasi sel sehingga ini menunjukkan semakin tua keadaan medis pun memburuk.

5.13.5 Umur Berdasarkan Kadar Trigliserida

Proporsi umur berdasarkan kadar trigliserida penderita stroke hemoragik rawat inap di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5.27 dibawah ini. Gambar 5.27 Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap Berdasarkan Kadar Trigliserida di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015. 15,9 8,9 84,1 91,1 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Normal Perbatasan+Tinggi 45 tahun ≥ 45 tahun Proporsi Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 5.27 dapat dilihat bahwa terdapat 82 orang yang memiliki kadar trigliserida normal dimana pada umur 45 tahun ada 13 orang 15,9 dan pada umur ≥45 tahun ada 69 orang 84,1. Terdapat 45 orang yang memiliki kadar trigliserida perbatasan+tinggi dimana pada umur 45 tahun ada 4 orang 8,9 dan pada umur ≥45 tahun ada 41 orang 91,1. Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,270 p0,05 yang artinya tidak ada perbedaan distribusi proporsi yang bermakna antara umur dengan kadar trigliserida. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Riyadina dan Rahajeng yang dilakukan di Kelurahan Kebon Kelapa Kecamatan Bogor Tengah tahun 2012 dimana didapat hasil analisis statistik antara kadar trigliserida dengan penyakit stroke p= 0,283 p0,05 yang artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara kadar trigliserida dengan penyakit stroke. Akan tetapi hal ini bukan berarti kadar trigliserida tidak berkontribusi terhadap terjadinya stroke. Universitas Sumatera Utara

5.13.6 Umur Berdasarkan Kadar LDL

Proporsi umur berdasarkan kadar LDL penderita stroke hemoragik rawat inap di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5.28 dibawah ini. Gambar 5.28 Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap Berdasarkan Kadar LDL di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015. Berdasarkan gambar 5.28 dapat dilihat bahwa terdapat 45 orang yang memiliki kadar LDL normal dimana pada umur 45 tahun ada 4 orang 8,9 dan pada umur ≥45 tahun ada 41 orang 91,9. Terdapat 45 orang yang memiliki kadar LDL perbatasan dimana pada umur 45 tahun ada 7 orang 15,6 dan pada umur ≥45 tahun ada 38 orang 84,4. Terdapat 37 orang yang memiliki kadar LDL tinggi dimana pada umur 45 tahun ada 6 orang 16,2 dan pada umur ≥45 tahun ada 31 orang 83,8. Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,542 p0,05 yang artinya tidak ada perbedaan distribusi proporsi yang 8,9 15,6 16,2 91,1 84,4 83,8 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Normal Perbatasan Tinggi 45 tahun ≥ 45 tahun Proporsi Universitas Sumatera Utara bermakna antara umur dengan kadar LDL. Distribusi proporsi kadar LDL normal, perbatasan, dan tinggi hampir sama pada umur 45 tahun maupun ≥ 45 tahun. Proporsi tertinggi pada kadar LDL normal, perbatasan, dan tinggi paling tinggi pada umur ≥ 45 tahun yaitu pada kategori normal sebesar 91,1, perbatasan sebesar 84,4 dan tinggi 83,8.

5.13.7 Umur Berdasarkan Kadar HDL

Proporsi umur berdasarkan kadar HDL penderita stroke hemoragik rawat inap di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5.29 dibawah ini. Gambar 5.29 Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap Berdasarkan Kadar HDL di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015. Berdasarkan gambar 5.29 dapat dilihat bahwa terdapat 59 orang yang memiliki kadar HDL normal dimana pada umur 45 tahun ada 8 orang 13,6 dan pada umur ≥45 tahun ada 51 orang 86,4. Terdapat 68 orang yang memiliki 13,6 13,2 86,4 86,8 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Normal Perbatasan+Rendah 45 tahun ≥ 45 tahun Proporsi Universitas Sumatera Utara kadar HDL perbatasan+rendah dimana pada umur 45 tahun ada 9 orang 13,2 dan pada umur ≥ 45 tahun ada 59 orang 86,8. Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,957 p0,05 yang artinya tidak ada perbedaan distribusi proporsi yang bermakna antara umur dengan kadar HDL. Selain kadar LDL yang memiliki distribusi hampir sama pada setiap kategori ternyata kadar HDL pun juga demikian dapat dilihat dari diagram di atas. Distribusi proporsi kadar HDL tertinggi yaitu pada umur ≥45 tahun yaitu pada kadar normal sebesar 86,4 dan perbatasan+rendah sebesar 92,5.

5.14 Umur Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi umur berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita stroke hemoragik rawat inap di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5.30 dibawah ini. Gambar 5.30 Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015. 15,6 12,2 84,4 87,8 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 PBJ+PAPS Meninggal 45 tahun ≥ 45 tahun Proporsi Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 5.30 dapat dilihat bahwa terdapat 45 orang yang PBJ+PAPS dimana pada umur 45 tahun ada 7 orang 15,6 dan pada umur ≥ 45 tahun ada 38 orang 84,4. Terdapat 82 orang yang meninggal dimana pada umur 45 tahun ada 10 orang 12,2 dan pada umur ≥ 45 tahun ada 72 orang 87,8. Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-Square diperoleh p=0,595 p0,05 yang artinya tidak ada perbedaan distribusi proporsi yang bermakna antara hasil umur dengan keadaan sewaktu pulang. Prognosis stroke akan baik jika terjadi pada usia muda dibangkan usia tua dapat dilihat dari diagram yang menunjukkan proporsi meninggal pada umur ≥45 tahun pada kelompok meninggal lebih banyak yaitu 87,8 dibanding PBJ+PAPS yaitu 84,4. Proporsi PBJ+PAPS hampir mendekati proporsi yang meninggal karena dilakukannya penggabungan sel antara PBJ dan PAPS sehingga ini terlihat seolah hampir sama proporsi diantara keduanya. Sedangkan pada umur 45 tahun lebih banyak yang PBJ+PAPS yaitu 15,6 dibandingkan dengan yang meninggal yaitu 12,2. Universitas Sumatera Utara

5.15 Hasil CT-Scan Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang