BAB V PEMBAHASAN
5.1 Sosiodemografi Penderita Stroke Hemoragik
5.1.1 Umur
Proporsi penderita stroke hemoragik rawat inap berdasarkan umur di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5.1
dibawah ini.
Gambar 5.1 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap Berdasarkan Umur di RSUD Raden Mattaher
Provinsi Jambi Tahun 2015.
Berdasarkan gambar 5.1 dapat dilihat bahwa proporsi penderita stroke hemoragik berdasarkan umur yang tertinggi adalah kelompok umur 45-59 tahun
yaitu 38,6 dan terendah kelompok umur 45 tahun yaitu 13,4. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kurube di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode
Juli 2012-Desember 2012 dimana kelompok umur tertinggi penderita stroke hemoragik yaitu pada kelompok umur produktif 45-54 tahun sebesar 32 dan
penelitian Siwi yang dilakukan di ICU RSUP Prof Dr. R.D. Kandou Manado 45-59 tahun
60-74 tahun 75-90 tahun
45 tahun
Umur 38,6
29,1 18,9
13,4
Universitas Sumatera Utara
Periode Desember 2014-November 2015 dimana proporsi penderita stroke hemoragik yang tertinggi juga terdapat pada kelompok umur produktif yaitu
40-59 tahun sebesar 57. Pada kelompok umur 40 tahun yang mengalami stroke hemoragik
beberapa mengalami vertigokejang, tumor otak, overdosis penggunaan narkoba, dan hidrosefalus yang memperberat kondisi klinis penderita stroke hemoragik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penderita stroke hemoragik yang paling muda adalah penderita dengan nomor rekam medis 740438 umur 6 tahun berjenis
kelamin perempuan masuk rumah sakit dalam keadaan koma, hasil CT-Scan menunjukkan adanya perdarahan intra serebral pada lobar dan ganglia basalis
serta hidrosefalus, dan penderita meninggal setelah diberikan tindakan konservatif selama 8 hari dirawat.
Kondisi klinis penderita stroke hemoragik memburuk jika mengalami hidrosefalus karena masuknya darah ke ruang subarakhnoid akibat perdarahan
dibawa oleh CSS ketempat absorbsi, villi arakhnoid sepanjang sinus sagital, ini menyebabkan sumbatan oleh sel darah merah hingga menyebabkan gangguan
absorbsi serta pembesaran ventrikel hingga perlu dilakukan ventrikulostomi. Hidrosefalus tampak pada CT-Scan penderita yang umumnya pada penderita
derajat parah dan sering bersamaan dengan perdarahan intraventrikulerPIS. Bila keadaan ini bersamaan dengan depresi yang nyata dari tingkat kesadaran atau
dengan perburukan neurologis berat, diindikasikan drainasi ventrikuler segera. Dikarenakan keterbatasan pemeriksaananamnesis dan pencatatan tidak diketahui
pasti apa yang menyebabkan di umur 6 tahun mengalami stroke hemoragik, akan
Universitas Sumatera Utara
tetapi beberapa teori mengatakan stroke hemoragik bisa terjadi di umur berapapun. Menurut Toole dikutip dari peneltian Ariyanti bagian ilmu penyakit
saraf RS Dr. Hasan Sadikin FK UNPAD ada banyak penyebab tersumbatnya arteri karotis interna seperti kelainan kongenital, atresi tidak ada, periarteritis
dan trombosiemboli yang menyumbat arteri, tonsilitis faucial, otitis media yang menutup segmen arteri karotis interna, kompresi dari luar massa dilateral tulang
atlas, invasi neoplasmacicatrix, suintimal hematom, fibromuscular dysplasia, radang arteri, dan yang paling sering dari obstruksi karotis adalah atherosklerosis.
Ada beberapa nama penyakit yang berhubungan dengan perdarahan otak yang terjadi di usia muda Ariyanti, 1999 :
a.Takayasu pulseles
disease, martorell
syndrom, obliterrative
brachiocepalicarteritis Termasuk golongan penyakit kolagen autoimun yang menyebabkan
arteritis, mengenai setiap cabang aortacabang utamanya, juga bagian proximal arteri intrakranial. Terjadi penebalan segmental yang irreguler dan penyempitan
arteri tersebut dapat terjadi trombosis, aneurisma kecil-kecil kemudian pecah, selalu timbul pada usia 15-40 tahun, awalnya ditemukan pada wanita jepang.
b.Penyakit Moyamoya Dalam bahasa jepang berarti awan rokokkabut karena pada angiongram
terlihat suatu jaringan yang halus dari anastomase pembuluh darah kecil pada basal otak mengelilingi dan distal dari sirkulus willisi, Nishimotu dan Takeuchi
mengumpulkan 111 kasus, lebih dari setengahnya berusia kurang dari 10 tahun dan 4 kasus berumur lebih dari 40 tahun. Gejala penyakit ini terjadinya kelemahan
Universitas Sumatera Utara
ekskremitas bawahatas pada sisi yang sama, cepat hilang namun akan timbul lagi, gejala sensorik, gangguan bicara, sakit kepala, kejang, lemah, muntah, nystagmus
jarang.
5.1.2 Jenis Kelamin