5.4 Keadaan Medis
5.4.1 Tekanan Darah Sistolik
Proporsi penderita stroke hemoragik rawat inap berdasarkan tekanan darah sistolik di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015 dapat dilihat pada
gambar 5.9 dibawah ini.
Gambar 5.9 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik di RSUD
Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015.
Berdasarkan gambar 5.9 dapat dilihat bahwa proporsi penderita stroke hemoragik berdasarkan tekanan darah sistolik yang paling tinggi adalah hipertensi
sebesar 92,9 dan yang terendah adalah normal 0,8. Pada penelitian Pudjonarko dalam Nastiti 2012 Tekanan darah yang
lebih tingggi atau yang lebih sering dikenal dengan hipertensi merupakan faktor resiko utama baik pada stroke hemoragik maupun stroke iskemik. Hasil dari 61
penelitian jangka panjang menunjukkan setiap peningkatan tekanan darah 20100 mmHg dimulai dari tekanan darah 11575 mmHg akan meningkatkan mortalitas
stroke hingga dua kali, sedangkan penurunan 2 mmHg tekanan darah sistolik dapat menurunkan mortalitas stroke sebesar 10.
=140 mmHg Hipertensi 120-139 mmHg Prehipertensi
120 mmHg Normal
92,9 6,3
0,8
Tekanan Darah Sistolik
Universitas Sumatera Utara
5.4.2 Tekanan Darah Diastolik
Proporsi penderita stroke hemoragik rawat inap berdasarkan tekanan darah diastolik di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015 dapat dilihat pada
gambar 5.10 dibawah ini.
Gambar 5.10 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap Berdasarkan Tekanan Darah Diastolik di RSUD
Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015.
Berdasarkan gambar 5.10 dapat dilihat bahwa proporsi penderita stroke hemoragik berdasarkan tekanan darah diastolik yang paling tinggi adalah
hipertensi sebesar 93,7 dan terendah normal 6,3. Pada hasil Farmingham study ditemukan bahwa hipertensi lebih sering ditemukan 1,5 kali lebih banyak
pada stroke dibandingkan tanpa hipertensi Bustan, 2007. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Pusparani 2009 dimana dari 80
subyek penderita stroke hemoragik 59 orang 73,75 pada pemeriksaan tekanan darah menunjukkan hipertensi sementara 21 orang 26,25 menunjukkan tidak
hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa pada penderita stroke lebih banyak yang mengidap hipertensi dibandingkan yang tidak.
≥ 90 mmHgHipertensi
80-89 mmHg Normal
Tekanan Darah Diastolik
6,3
93,7
Universitas Sumatera Utara
Insiden stroke meningkat sebanyak 6x lipat pada orang yang menderita hipertensi dibandingkan orang normotensi pada umur yang sama, Kanel dkk mengemukakan
bahwa pada penderita hipertensi kemungkinan menderita infark otak 4x lebih banyak dan kemungkinan menderita perdarahan otak lebih tinggi lagi, dan dalam
Framingham study diperoleh hasil bahwa insiden stroke sangat berkaitan dengan tingginya tekanan darah sistolik sedangkan tekanan diastolik tidak pernah lebih
dari 95 mmHg, dikemukakan pula pada laki-laki faktor resiko berupa hipertensi sangat berhubungan dengan tekanan sistolik dan tidak dengan tekanan diastolik,
sedangkan pada wanita berhubungan baik tekanan sistolik maupun tekanan diastolik. Di Jepang insiden stroke sangat berhubungan dengan meningkatnya
tekanan sistolik dibandingkan tekanan diastolik. Penurunan tekanan darah secara spontan terjadi pada semua jenis stroke dan mencapai level yang berbeda secara
bermakna angtara tekanan darah waktu onset dan 10 hari setelah onset, dalam 10 hari setelah omset penurunan tekanan sistolik lebih cepat 20 mmHg
dibandingkan penurunan tekanan diastolik 10 mmHg sehingga tekanan perfusi juga menurun Rumantir, 1998.
Universitas Sumatera Utara
5.4.3 Kadar Gula Darah Sewaktu