Keputusan seorang dokter bedah syaraf untuk memberikan tindakan operatif juga sangat ditentukan oleh status klinis penderita yang dilihat dari skor tingkat
kesadaran GCS, volume perdarahan yang dialami penderita, lokasi perdarahan; yang dioperasi jika perdarahan yang terjadi di bagian korteks dari otak jika telah
merembes kebagian dalam dari otak ini memiliki prognosis yang buruk jika dilakukan tindakan operatif, usia penderita; operasi lebih bermanfaat jika
diberikan pada penderita yang masih muda, dan yang terpenting dilakukannya tindakan operatif tergantung kepada dukungan keluarga penderita yang
mengizinkan untuk dioperasi atau tidak.
5.9 Lama Rawatan Rata-Rata
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita stroke hemoragik rawat inap di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi
tahun 2015 adalah 5,88 6 hari, dengan standar deviasi 4,705 dengan Coeffecient of variation 22,137, yang menunjukkan bahwa lama rawatan rata-rata bervariasi
dimana lama rawatan minimum 1 hari dan maksimum 28 hari.
Universitas Sumatera Utara
5.10 Sumber Biaya
Proporsi penderita stroke hemoragik rawat inap berdasarkan sumber biaya di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015 dapat dilihat pada gambar
5.20 dibawah ini.
Gambar 5.20 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap Berdasarkan Sumber biaya di RSUD Raden
Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015.
Berdasarkan gambar 5.20 dapat dilihat bahwa proporsi penderita stroke hemoragik yang tertinggi berdasarkan sumber biaya adalah biaya asuransi JKN
sebesar 76,4 dan yang terendah biaya pribadi 23,6. Hal ini dikarenakan adanya pembentukan BPJS yang menangani asuransi JKN.
Biaya Asuransi JKN Biaya Pribadi
23,6
76,4
Sumber Biaya
Universitas Sumatera Utara
5.11 Asal Rujukan
Proporsi penderita stroke hemoragik rawat inap berdasarkan asal rujukan di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi tahun 2015 dapat dilihat pada gambar
5.21 dibawah ini.
Gambar 5.21 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Stroke Hemoragik Rawat Inap Berdasarkan Asal Rujukan di RSUD Raden
Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015.
Berdasarkan gambar 5.12 dapat dilihat proporsi penderita stroke hemoragik berdasarkan asal rujukan paling tinggi adalah bukan rujukan sebesar
55,1 dan yang terendah adalah puskesmas 8,7. Sebagian besar pasien yang dilarikan ke rumah sakit masuk melalui IGD dan bukan berasal dari rujukan
rumah sakit atau puskesmas, 36,2 asal rujukan rumah sakit dan 8,7 asal rujukan puskesmas sebagian besar merupakan penderita yang berasal dari luar
kabupatenkota jambi. Bukan Rujukan
Rumah Sakit Puskesmas
36,2 8,7
55,1
Asal Rujukan
Universitas Sumatera Utara
5.12 Keadaan Sewaktu Pulang