83 c.
Analisis Utilitas Menganalisis kelengkapan fasilitas dan jaringan pemipaan dalam bangunan.
d. Analisis Struktur
Menganalisis bagian-bagian yang membentuk bangunan dan struktur yang digunakan bangunan yang meliputi struktur pada pondasi, sloof, dinding, kolom, ring, rangka, dan atap.
e. Analisis Bentuk
Menganalisis bentuk bangunan dengan memperhatikan kondisi sekitar site, mempertimbangkan view bangunan sehingga mempunyai keselarasan antara bangunan disekitar
site. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan dalam membentuk bangunan adalah dengan menentukan konsep tertentu yang masih kontekstual.
3.10. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari analisis responden terhadap pengaruh mutu pelayanan terhadap jenis kereta api disimpulkan bahwa jenis Kereta Api Magnetik merupakan kereta api yang
merepresentasikan kondisi perkeretaapian masa kini yang dilihat dari beberapa faktor yang telah dijelaskan pada bab II mengenai indiktaor dan pelayanan kereta api seperti faktor kecepatan,
waktu, kenyamanan, dan keamanan. Pada perancangan ini, tema yang akan diterapkan pada bangunan Stasiun Medan Mass
Transit Kwala Bekala adalah Simbolisme Metafora tidak Langsung, yaitu penerapan bentuk simbol yang dilakukan secara tidak langsung dari bentuk yang akan dimetaforakannya, melainkan
dilakukan melalui tahap transformasi sehingga mengakibatkan adanya perbedaan tanggapan dari setiap pengamat terhadap bangunan tersebut.
Hubungan antara tema dan analisis data survei terhadap perancangan ini adalah untuk melihat perspektif masyarakat mengenai perkeretaapian. Kereta api sangat erat hubungannya
dengan stasiun. Maka, metafora yang diambil adalah kereta api yang ditransformasi bentuknya menjadi bentuk dasar stasiun sehingga nantinya akan menjadi suatu khas bangunan yang identik
dengan perkeretaapian.
Universitas Sumatera Utara
84
3.11. Konsep Perancangan
Pada kasus perancangan ini, tema yang digunakan dalam mendesain Stasiun Medan Mass Transit Kwala Bekala adalah simbolisme. Penerapan tema simbolisme terhadap Stasiun Medan
Mass Transit Kwala Bekala adalah stasiun kereta api sebagai “gerbang masuk” menuju Kawasan
Kota Mandiri Kwala Bekala. Maka, tujuan diterapkannya tema simbolisme pada Stasiun Medan Mass Transit Kwala Bekala adalah sebagai ikon atau ciri khas bentuk stasiun kereta api.
Simbolisme pada stasiun kereta api diharapkan juga dapat menjadi ikon kawasan Kota Mandiri Kwala Bekala.
Bentuk bangunan diadaptasi dari bentukan kereta api yang menjadi ciri khas dari sebuah stasiun kereta api. Bentuk lain yang mempengaruhi bangunan stasiun kereta api adalah topografi
lahan yang memanjang dan tanah mendatar. Sebagai pusat TOD, fungsi yang diterapkan di dalam Stasiun Medan Mass Transit Kwala Bekala adalah menciptakan fungsi mixed-use, yaitu
penggabungan fungsi-fungsi publik dengan komersil. Hal ini bertujuan karena daerah lokasi perancangan merupakan area komersil dengan jalur backbone TOD sebagai akses utama dari
Stasiun Medan Mass Transit Kwala Bekala menuju Terminal Tipe A atau sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
85
BAB 4 ANALISA PERANCANGAN