Latar Belakang Pemilihan Tema Interpretasi Tema Simbolisme

63 Definisi simbolisme bila ditinjau dari arti kata adalah sebagai berikut : a. Simbol : Lambang, sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau maksud yang memiliki makna tertentu. b. Simbol : Sebagai tanda dapat juga menggambarkan suatu ide abstrak jadi tidak ada kemiripan antara bentuk tanda dan arti yang bebas antara signified objek atau arti yang dimaksudkan dari rupa tanda. c. Simbolisme : Perihal pemakaian simbol lambanguntuk mengekspresikan ide-ide. Dari penjabaran diatas, maka diperoleh definisi Arsitektur Simbolisme adalah seni dan ilmu keteknikan bangunan yang perencanaan dan perancangannya berdasarkan tanda dan lambing yang merupakan ekspresi langsung. Penggunaan simbolisme dalam rancangan arsitektur bertujuan untuk memusatkan perhatian pengguna bangunan dengan menyampaikan pemahaman fungsi bangunan atau ruang-ruang didalam bangunan. Simbolisme merupakan teknik perancangan yang memberikan bentuk dan teknik yang diterapkan mengenai hal-hal fungsional dan berdasarkan rencana dalam memperkuat suatu arti serta memberikan keutuhan komposisi secara menyeluruh. Simbol adalah sebagai sign-vehicle atau alat yang menghadirkan dan sekaligus mengenalkan suatu objek. Simbol memiliki fungsi sebagai berikut :  Sebagai ‘sign’ yang secara tidak langsung mengindikasikan suatu denotatum yang artinya mengindikasikan adanya suatu objek tertentu sebagai tanda atau ‘sign’.  Sebagai ‘sign’ yang secara langsung berfungsi sebagai significatum yang artinya kehadiran objek memiliki maksud tertentu ataupun objek tersebut berasosiasi terhadap suatu hal tertentu. Broadbent, 1986

2.5.2. Latar Belakang Pemilihan Tema

Tema yang digunakan pada proyek Perancangan Stasiun Kereta Api di Kawasan Kwala Bekala adalah Arsitektur Simbolisme. Simbol, tanda, atau lambang merupakan metode ekspresi langsung. Penggunaan didalam rancangan arsitektur bertujuan untuk memfokuskan perhatian pengguna bangunan dengan menyampaikan pemahaman fungsi atau ruang di dalam arsitektur. Ungkapan simbolis dalam arsitektur erat kaitannya dengan fungsi arsitektur sendiri yang melayani dan memberikan suatu arti khusus dalam interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Ekspresi dalam arsitektur merupakan dasar pada setiap komunikasi arsitektur dan Universitas Sumatera Utara 64 selalu berhubungan dengan bentuk-bentuk. Makna dari simbol-simbol ini biasanya dipengaruhi oleh tata letak bangunan, organisasi, dan karakter bangunan.

2.5.3. Interpretasi Tema Simbolisme

Terdapat beberapa jenis simbol yang dikaitkan dengan simbol itu sendiri sehingga memiliki kesan yang ditimbulkan oleh bentuk simbolis dan pesan langsung yang disampaikan oleh simbol. Semua simbol tersebut ditampilkan ke dalam bentuk-bentuk tertentu sebagai berikut a. Simbol yang agak Tersamar Suatu bentuk akan memberikan suatu makna yang tersamar pada jenis bangunan tertentu yang merupakan suatu simbol yang timbul untuk memenuhi fungsi bangunan tersebut. Misalnya, sebuah bangunan pabrik yang memiliki bentuk gerigi. Pada bangunan pabrik memiliki kebutuhan ruang yang besar dan luas yang disesuaikan dengan kebutuhan proses produksi dalam ruangan tersebut. Besar dan luasnya ruangan tersebut membutuhkan solusi berupa pembuatan atap khusus yang berfungsi untuk memasukkan cahaya agar ruangan yang besar tersebut tidak menjadi gelap dan mengganggu proses produksi. Penggunaan bentuk tersebut digunakan secara berulang-ulang dengan tujuan yang sama, yaitu menciptakan ruangan agar tidak menjadi gelap. Dari bentuk tersbeut, maka masyarakat akan mudah mengenali bangunan tersebut sebagai bentuk simbolis pabrik. b. Simbol Metafora Metafora merupakan suatu ungkapan bentuk yang mengharapkan tanggapan dari seseorang, baik dari bentuk keseluruhan atau terhadap bagian masyarakatnya, yaitu tingkat kecerdasan dan pengalamannya. Sebab seseorang selalu membandingkan bangunan yang diamatinya dengan bangunan atau benda lain.Berikut beberapa kesuksesan metafora yang dapat dirasakan dalam perancangan arsitektur sebagai berikut :  Penggunaan Metafora Langsung Penerapan bentuk dilakukan secara langsung dari bentuk yang akan dimetaforkannya. Bentuk ini biasanya menggambarkan fungsi dari bangunan tersebut untuk maksud tertentu, misalnya sebagai publikasi.  Penggunaan Metafora Tidak Langsung Penerapan bentuk dilakukan secara tidak langsung dari bentuk yang akan dimetaforkannya, melainkan dilakukan melalui tahap transformasi sehingga Universitas Sumatera Utara 65 mengakibatkan adanya perbedaan tanggapan dari setiap pengamat terhadap bangunan tersebut. c. Simbol Tanda Pengenal  Tanda bulan-bintang sebagai simbol agama Islam  Tanda salib sebagai simbol agama Kristen  Pura dengan ukiran-ukiran dan patung-patung dalam agama Hindu  Stupa, Mandala, Dharma Cakra merupakan lambang dalam agama Buddha Beberapa contoh bangunan yang menjadi simbol :  Obelisk, merupakan simbol yang berhubungan dengan dewa Matahari Mesir  Simbolisme Burung Hantu yang terlihat pada penataan taman dan jalan yang membentuk gambar burung Hantu padasalah satu Pusat Perbelanjaan di Washington DC, Amerika Serikat.  Bangunan Pentagon yang mengadopsi bentuk pentagram. Berikut terdapat 3 ciri-ciri dalam Arsitektur Simbolisme : 1. Simbol sebagai tanda yang mengacu terhadap suatu objek tertentu. Hal ini dimaksudkan dengan tujuan agar simbol dapat ditafsirkan sesuai dengan maksud sebenarnya. 2. Ikonik sebagai simbol atau tanda yang menyerupai suatu objek yang diwakili oleh suatu karakter tertentu yang dimiliki oleh objek yang sama. Di bagian ini, Rancangan bangunan dimulai dengan cara memperbaiki beberapa citra atau image tertentu yang mewakili suatu bangunan. 3. Indeks sebagai tanda dan representasi yang tidak selalu mengacu kepada suatu objek tertentu walaupun ada kesamaan yang terdapat pada indeks tersebut. Indeks biasanya menghasilkan hubungan yang dinamis antara ruang dan objek di satu sisi dengan ingatan orang yang akan mempengaruhi tanda tersebut di sisi lainnya. Faktor-faktor yang dapat mewujudkan bentuk : 1. Fungsi Batasan fungsi secara umum dalam arsitektur adalah pemenuhan terhadap kegiatan manusia sedangkan bangunan yang fungsional adalah bangunan yang dalam pemakaiannya memenuhi kebutuhan secara tepat tanpa memiliki unsur-unsur yang tidak berguna. Berkembang dan berubahnya fungsi tergantung dari waktu dan masyarakat. Universitas Sumatera Utara 66 2. Simbol Arsitek sebagai pewujud bentuk dapat menampilkan simbol sesuai dengan nilai- nilai yang ada di dalam masyarakat sehingga mudah dikenal oleh masyarakat. Simbol dapat pula timbul dari gagasan murni arsitek, tergantung pada kemampuan dan citra arsitek untuk mengeluarkan hal-hal yang baru. Simbol tadi mungkin dapat diterima dan diakui oleh masyarakat setelah melalui proses adaptasi yang membutuhkan waktu yang relatif lama. 3. Teknologi Struktur dan Bahan Teknologi struktur dan bahan merupakan faktor terpenting dalam arsitektur. Bahan yang digunakan harus disusun dan dikonstruksikan dalam jumlah tertentu. Struktur pun mengandung keindahan karena struktur dibuat berdasarkan hukum keindahan.

2.5.4. Keterkaitan Tema dengan Judul