8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Studi Literatur
2.1.1. Kawasan Strategis Nasional Mebidangro
Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007 mengenai Tata Ruang, Kawasan Strategis Nasional KSN adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena memiliki pengaruh yang
sangat penting secara nasional terhadap ekonomi, sosial, budaya, lingkungan termasuk wilayah yang ditetapkan warisan dunia, pertahanan dan keamanan negara, serta kedaulatan Negara.
Kawasan perkotaan yang hingga saat ini ditetapkan ke dalam Kawasan Strategis Nasional menurut Perpres RTR KSN Perkotaan meliputi RTR Jabodetabekpunjur Perpres 542008,
Sarbagita Perpres 452011, Mamminasata Perpres 552011, dan Mebidangro Perpres 622011. Masing-masing Kawasan Strategis Nasional tersebut memiliki peranan dan karakteristik
yang berbeda-beda.
Sumber: Kota Mandiri Bekala New Township
Gambar 2.1. Jaringan transportasi utama Mebidangro kiri; jaringan perputaran ekonomi Mebidangro kanan
Salah satu pengembangan KSN adalah Mebidangro. Menurut PP No. 26 Tahun 2007 mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kawasan Perkotaan Mebidangro atau Medan-
Binjai-Deli Serdang-Karo ditetapkan sebagai salah satu pengembangan ekonomi Kawasan Strategis Nasional di Pulau Sumatera. Pengembangan KSN Mebidangro juga bertujuan
menjadikan perkotaan yang layak huni dengan fasilitas kota yang terjangkau, mendorong gairah
Universitas Sumatera Utara
9 aktivitas sosial, ekonomi maupun kebudayaan, banyak ruang publik yang mudah dicapai dengan
bersepeda atau jalan kaki dan transportasi umum yang layak dan memadai. Adapun kebijakan dalam Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro yang meliputi:
1. Pengembangan dan pemantapan fungsi Kawasan Perkotaan Mebidangro sebagai pusat
perekonomian nasional yang produktif, efisien, dan mampu bersaing di tingkat internasional terutama dalam kerja sama ekonomi subregional Segitiga Pertumbuhan
Indonesia-Malaysia-Thailand; 2.
Peningkatan akses pelayanan pusat kegiatan perkotaan Mebidangro sebagai upaya dalam pembentukan struktur ruang kota dan penggerak utama pengembangan wilayah Sumbagut;
3. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana yang meliputi
transportasi, energi, sumber daya air, telekomunikasi, serta prasarana perkotaan Kawasan Mebidangro yang merata dan terpadu dalam tingkat internasional, nasional, dan regional;
4. Peningkatan keterpaduan antarkegiatan budi daya serta keseimbangan antara perkotaan
dan pedesaan yang disesuaikan dengan daya dukung dan tamping lingkungan; 5.
Peningkatan fungsi, kuantitas, dan kualitas Ruang Terbuka Hijau dan kawasan lindung di Kawasan Mebidangro.
Untuk mendukung kebijakan dalam Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro, maka diambil lima langkah strategis pengembangan Kawasan Metropolitan Mebidangro yang
meliputi pengembangan koridor ekonomi internasional Belawan – Kualanamu, pembangunan
pusat-pusat pelayanan kota baru, revitalisasi pusat kota lama Medan dan Kawasan Tembakau Deli, pembangunan Koridor Hijau Mebidangro, dan pengembangan Akses Strategis Mebidangro.
2.1.2. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota Medan