Tinjauan Umum mengenai Stasiun Kereta Api

31  Mass transit Mass transit atau Angkutan Umum adalah angkutan penumpang yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Termasuk dalam pengertian angkutan umum penumpang adalah angkutan kota bus, minibus, dsb, kereta api, angkutan air, dan angkutan udara Warpani, 1990.  Kwala Bekala Kwala Bekala merupakan kelurahan yang berlokasi di kecamatan Medan Johor, Medan, Sumatera Utara wikipedia. Jadi, pembangunan Stasiun Medan Mass Transit Kwala Bekala dapat diartikan sebagai pengembangan pusat transportasi umum berbasis kereta api di kecamatan Medan Johor, kelurahan Kwala Bekala yang mengakomodasi berbagai fasilitas pada kawasan itu yang dapat dicapai oleh kendaraan pribadi atau umum, terutama bagi pejalan kaki dimana pembangunan stasiun kereta api berorientasi terhadap kawasan TOD Transit Oriented Development yang mengutamakan jalur pejalan kaki sebagai backbone kawasan TOD Kwala Bekala.

2.2.1. Tinjauan Umum mengenai Stasiun Kereta Api

Menurut Keputusan Menteri Perhubungan No. 22 Tahun 2003, jenis-jenis stasiun berdasarkan kedudukannya terhadap perjalanan suatu rangkaian kereta api, antara lain :  Stasiun Awal Perjalanan Kereta Api, Stasiun asal perjalanan kereta api dan juga sebagai tempat untuk menyiapkan rangkaian kereta api dan memberangkatkan kereta api.  Stasiun Antara Perjalanan Kereta Api, Stasiun tujuan terdekat dalam setiap perjalanan kereta api yang berfungsi juga untuk menerima kedatangan dan memberangkatkan kembali kereta api atau dilewati oleh kereta api yang berjalan langsung.  Stasiun Akhir Perjalanan Kereta Api, Stasiun tujuan akhir perjalanan kereta api yang menerima kedatangan kereta api.  Stasiun Pemeriksaan Perjalanan Kereta Api, Stasiun awal perjalanan kereta api dan stasiun antara tertentu yang ditetapkan sebagai stasiun pemeriksa dalam Grafik Perjalanan Kereta Api Gapeka. Di stasiun pemeriksa wajib dilakukan kegiatan pencatatan mengenai persilangan luar biasa dengan kereta api fakultatif atau kereta api luar biasa.  Stasiun Batas, Stasiun sebagai pembatas perjalanan kereta api dikarenakan adanya stasiun yang ditutup. Universitas Sumatera Utara 32 Menurut Imam Subarkah 1981, stasiun berdasarkan bentuknya terbagi atas :  Stasiun siku-siku, letak bangunan stasiun adalah siku-siku dengan letak kereta api yang berakhiran di stasiun tersebut. Pembuatan stasiun siku-siku bertujuan agar jalan rel dapat mencapai suatu daerah hingga sedalam-dalamnya, misalnya daerah industri, perdagangan, dan pelabuhan. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar 2.14. Stasiun siku-siku  Stasiun paralel, gedungnya sejajar dengan kereta api dan merupakan stasiun pertemuan. Pada stasiun pertemuan atau junction, dapat pula gedung stasiunnya dibuat sebagai suatu kombinasi dari stasiun paralel dan stasiun siku-siku. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar 2.15. Stasiun paralel  Stasiun pulau, posisi stasiun sejajar dengan kereta api tetapi letaknya berada di tengah- tengah antara kereta api. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar 2.16. Stasiun pulau Universitas Sumatera Utara 33  Stasiun semenanjung, letak bangunan stasiun berada di sudut dua kereta api yang bergandengan. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar 2.17. Stasiun semenanjung Berdasarkan jangkauan pelayanan stasiun terbagi atas :  Stasiun jarak dekat Commuter Station  Stasiun jarak sedang Medium Distace Station.  Stasiun jarak jauh Long Distance Station. Universitas Sumatera Utara 34 Berdasarkan lokasi stasiun terbagi atas : Sumber: Griffin, 2004. Gambar 2.18. Posisi bangunan terhadap rel Berdasarkan ukuran stasiun terbagi atas :  Stasiun besar yaitu stasiun yang melayani jumlah pemberangkatan dan pemberhentian kereta api dengan skala besar dari berbagai jenis perjalanan disertai kelengkapan fasilitas dan sistem pengaturan yang sangat kompleks. Universitas Sumatera Utara 35 Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar 2.19. Stasiun besar  Stasiun sedang yaitu stasiun yang didalamnya terdapat fasilitas gudang barang dan melayani penumpang dengan jarak yang jauh. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar 2.20. Stasiun sedang  Stasiun kecil yaitu stasiun yang didalamnya hanya memiliki dua hingga tiga jalur rel kereta api dan bukan merupakan stasiun pemberhentian akhir kereta api. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar 2.21. Stasiun kecil Universitas Sumatera Utara 36 Berdasarkan letak posisi stasiun terbagi atas :  Ground level station yaitu stasiun yang letaknya berada sejajar dengan peron diatas tanah. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar 2.22. Ground level station  Over track station yaitu stasiun yang berada diatas peron. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar 2.23. Over track station  Under track station yaitu stasiun yang berada di bawah peron. Sumber: Jalan Kereta Api, Imam Subarkah, 1981. Gambar 2.24. Under track station Universitas Sumatera Utara 37 Berdasarkan tenaga penggeraknya, kereta api terbagi atas :  Kereta Api Uap Kereta Api Uap merupakan kereta api yang digerakkan lokomotif dengan menggunakan uap air yang dihasilkan dari ketel uap yang dipanaskan oleh kayu bakar, batu bara, atau pun minyak bakar. Sejarah kereta api uap merupakan pengembangan dari ditemukannya penyempurnaan mesin uap pada tahun 1769 oleh James Watt. Sumber: Wikipedia.org Gambar 2.25. Kereta api uap  Kereta Api Diesel Kereta Api Diesel terbagi dua, antara lain : a. Lokomotif Diesel, salah satu jenis kereta rel yang bermesin diesel yang umumnya menggunakan bahan bakar solar sebagai penggeraknya. Terdapat dua jenis kereta api diesel, yaitu kereta api diesel hydraulic dan kereta api diesel elektrik. Pada tahun 1930, terjadi peralihan jenis kereta api dari yang sebelumnya menggunakan mesin uap sebagai tenaga penggeraknya dengan kereta api bermesin diesel. Alasan penggantian tersebut dikarenakan kereta api uap yang berat dan besar serta kemampuan gerakannya yang cukup lambat. Sumber : wikimedia.org Gambar 2.26. Lokomotif diesel Universitas Sumatera Utara 38 b. Kereta rel diesel, kereta yang dilengkapi dengan mesin diesel yang terpasang dibawah kabin kereta api. Salah satu tipe kereta kereta rel diesel adalah railbus. Railbus merupakan kereta dengan kapasitas kecil yang terdiri dari tiga gerbong dan dapat menampung 160 orang. Sumber : google.com Gambar 2.27. Railbus  Kereta Rel Listrik Kereta Rel Listrik atau KRL merupakan kereta yang melayani para komuter dan digerakkan dengan sistem propulsi motor listrik. Sumber : wikimedia.org Gambar 2.28. Kereta rel listrik KRL  Kereta Api Daya Magnet Kereta Api Daya Magnet atau Maglev Magnetic Levitation merupakan kereta yang diangkat dan digerakkan dengan menggunakan medan magnet sehingga tidak terjadi adanya gesekan sama sekali terhadap rel dan dapat bergerak dengan kecepatan yang tinggi. Pada Oktober 1969, paten pertama untuk pengembangan kereta api Maglev yang didorong oleh motor “linear” oleh James R. Powell dan Gordon T. Danby. Teknologi dasar kereta api Maglev ditemukan oleh Eric Laithwaite dan mematenkan motor “linear” pada 1948. Universitas Sumatera Utara 39 Pada 31 Desember 2000, superkonduktor temperatur tinggi berawak pertama secara sukses diuji di barat daya Chengdu, China. Sistem ini berdasarkan prinsip “bulk” konduktor temperatur tinggi dapat diangkat atau dilayangkan dapat diangkat atau dilayangkan secara stabil di atas atau di bawah magnet permanen. Sumber : id.wikipedia.orgwikiKereta_maglev Gambar 2.29. Kereta Maglev kiri; Pengembangan EOL Maglev kanan Berdasarkan penggunaan relnya, terbagi atas :  Kereta Api Rel Konvensional Kereta Api Rel Konvensional merupakan kereta api yang menggunakan rel, terdiri dari dua batang besi yang diletakan di bantalan. Pada daerah yang memiliki ketinggian curam, rel yang digunakan yaitu rel bergerigi, diletakan di tengah rel dan menggunakan lokomotif khusus yang memiliki roda bergerigi. Sumber : goodnewsfromindonesia.org Gambar 2.30. Rel konvensional  Kereta Api Monorel Kereta Api Monorel atau kereta rel tunggal merupakan kereta yang jalur relnya tidak memiliki kesamaan terhadap rel pada umumnya. Rel yang digunakan terdiri dari satu rel tunggal yang gemuk dengan profil sedemikian sehingga tidak dapat menyebabkan kereta Universitas Sumatera Utara 40 keluar dari relnya. Kereta Monorel diletakan menggantung diatas rel. Penggunaan rel biasa digunakan pada kota-kota besar dan dirancang menyerupai jalan layang. Sumber : wikimedia.org Gambar 2.31. Rel monorel Berdasarkan penempatan relnya, terbagi atas :  Kereta Api Bawah Tanah Kereta Api Bawah Tanah merupakan kereta yang bergerak dan berlokasi dibawah permukaan tanah dan salah satu solusi dalam mengatasi persilangan sebidang. Biasa dikembangkan pada perkotaan atau kawasan yang padat. Sumber : indonetwork.co.id Gambar 2.32. Kereta api bawah tanah  Kereta Api Layang Kereta Api Layang merupakan kereta yang berjalan diatas tanah sehingga tidak dapat menimbulkan gangguan terhadap kendaraan bermotor yang berada di permukaan tanah. Solusi ini diambil juga untuk menghindari terjadinya persilangan sebidang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan kereta bawah tanah. Universitas Sumatera Utara 41 Sumber : images.detik.com Gambar 2.33. Kereta layang

2.3. Lokasi