Asas ini dipandang sebagai bagian dari perjanjian. Suatu perjanjian tidak hanya mengikat untuk apa yang secara tegas diatur, akan tetapi juga hal-hal
yang menurut kebiasaan lazim diikuti. 13.
Asas perlindungan protection Asas perlindungan mengandung pengertian bahwa antara debitur dan kreditur
harus dilindungi oleh hukum. Namun, yang perlu mendapat perlindungan itu adalah pihak debitur, karena pihak debitur berada pada pihak yang lemah.
92
C. Syarat dan Tata Cara Pengalihan Saham Perseroan
Pengaturan tentang saham di dalam UUPT sejalan dengan ketentuan Pasal 511 angka 4 KUHPerdata yang menyebutkan: Sero-sero atau andil-andil dalam
persekutuan perdagangan uang, persekutuan dagang atau persekutuan perusahaan, sekalipun benda-benda persekutuan yang bersangkutan dan perusahaan itu adalah
benda tidak bergerak. Sero-sero atau andil-andil itu dianggap merupakan kebendaan bergerak, akan tetapi hanya terhadap para pesertanya selama
persekutuan berjalan. Ini berarti saham-saham atau sero-sero atau andil-andil adalah merupakan benda bergerak, dan karenanya secara umum tunduk pada hal-
hal yang mengatur mengenai benda bergerak. Saham juga merupakan milik bersama yang memiliki sifat yang bebas, dalam
artian undang-undang memperlakukan saham sebagai suatu benda tersendiri terlepas dari pemilikan harta perseroan yang terikat. Terikat dalam arti para
pemegang saham tidak dapat berbuat bebas dengan harta kekayaan yang
92
Ibid., hlm. 12-14.
merupakan milik Perseroan, termasuk untuk mengalihkan dan membebaninya dengan hak-hak perseorangan ataupun hak kebendaan.
93
1. Keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham dengan
klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya. UUPT tidak mengenal yang kata pengalihan saham akan tetapi pemindahan hak
atas saham. Namun antara kata pengalihan dan pemindahan memiliki tujuan yang sama yaitu beralihnya kepemilikan saham dari pihak yang satu dengan pihak yang
lain. Pemindahan hak atas saham ini pada kenyataannya diatur di dalam Pasal 57 Ayat
1 UUPT, yaitu Anggaran Dasar dapat diatur persyaratan mengenai pemindahan hak atas saham, yaitu; keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang
saham dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya, keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari organ perseroan danatau,
keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Dengan demikian ada 3
tiga syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan pengalihanpemindahan hak atas saham, yaitu:
Pemindahan hak atas saham dengan cara ini adalah peralihan saham dengan melakukan penjualan saham. Peralihan saham dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah dengan jual beli. Jual beli saham adalah suatu kegiatan yang sangat sering dilakukan di Perseroan, dan kegiatan ini memiliki
persyaratan tertentu dalam prosesnya. Pasal 57 Ayat 1 huruf a UUPT
93
Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis; Efek Sebagai Benda Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 33 Selanjutnya disebut Gunawan Widjaja III.
menentukan keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya. Maksudnya adalah jual
beli saham harus dilakukan terlebih dahulu oleh si penjual dengan cara menawarkan saham tersebut kepada klasifikasi pemegang saham tertentu atau
pemegang saham lainnya. Penawaran ini merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan karena undang-undang mewajibkannya. Yang harus diingat adalah
kewajiban penawaran ini apabila di dalam Anggaran dasar mengaturnya, namun apabila tidak maka kewajiban penawaran ini tidak menjadi suatu kewajiban.
Jual beli pada umumnya telah diatur dalam Pasal 1457 KUHPerdata yaitu, “Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan
dirinya untuk menyerahkan suatu barang, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang diperjanjikan.” Oleh karena itu, dalam hal ini pemindahan hak atas
saham dilakukan dengan adanya persetujuan antara pihak yang akan melakukan jual beli dan objek yang diperjualbelikan adalah saham. Saham tersebut dijual
kepada pihak lain kemudian sebagai kompensasinya dengan adanya bayaran dalam jumlah tertentu yang telah disepakati sebelumnya.
2. Keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari organ perseroan
Adanya persetujuan terlebih dahulu dari organ perseroan adalah menjadi hal yang penting karena tanpa adanya persetujuan dari organ perseroan maka
pemindahan hak atas saham tidak dapat dilaksanakan. UUPT menyebutkan tentang siapa saja yang menjadi organ Perseroan, yaitu:
a. RUPS,
b. Direksi, dan
c. Dewan komisaris.
Ketiga organ perseroan inilah yang memberikan persetujuan perihal akan dilakukan pemindahan hak atas saham tersebut, namun timbul pertanyaan apakah
ketiga organ perseroan tersebut di atas yang secara bersamaan memberikan persetujuan atau hanya salah satunya. Hal itu kembali kepada anggaran dasar dari
perseroan tersebut tentang siapa yang harus memberikan persetujuan. Dalam hal pengalihan hak atas saham disetujui oleh organ perseroan, pengalihan hak harus
dilakukan dalam jangka waktu paling lama 90 Sembilan puluh hari terhitung sejak tanggal persetujuan diberikan.
3. Mensyaratkan diperolehnya persetujuanizin instansi yang berwenang terlebih
dahulu Jika perseroan terbatas adalah perseroan terbatas terbuka, maka berlakulah
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dalam bidang pasar modal, termasuk undang-undang Pasar Modal dan Otoritas Jasa Keuangan OJK sebagai
pengawas dari pasar podal tersebut. Persyaratan yang disebutkan di atas tidak berlaku dalam hal pengalihan hak atas
saham disebabkan peralihan hak karena hukum, kecuali keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan berkenaan dengan kewarisan, maupun peralihan hak sebagai akibat dari penggabungan, peleburan, dan pemidahan.
Terkait dengan tata cara pengalihan saham Perseroan Terbatas PT, pemindahan hak atas saham dilakukan dengan akta pemindahan hak atas saham
Pasal 56 Ayat 1 UUPT, akta pemindahan hak atas saham tersebut dapat dibuat
dalam bentuk akta di bawah tangan atau akta otentik akta notaris. Akta pemindahan hak atau salinannya disampaikan secara tertulis kepada perseroan
Pasal 56 Ayat 2 UUPT. Direksi wajib mencatat pemindahan hak atas saham, tanggal, dan hari pemindahan hak tersebut dalam daftar pemegang saham atau
daftar khusus Pasal 56 Ayat 3 UUPT. Jia perubahan pemilikan saham tersbut tidak dicatat dalam DPS Daftar Pemegang Saham, maka pemilikpemegang hak
yang baru pembeli belum mempunyai hak-hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 Ayat 1 dan 2, yaitu :
a. Hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS,
b. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi
c. Menjalankan hak lainnya berdasarkan undang-undang Perseroan Terbatas.
Akibat hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat 2 UUPT tersebut tentunya harus sangat diperhatikan oleh para notaris dalam kaitan
pembuatan akta-akta perseroan terbatas khususnya yang menyangkut pembuatan akta RUPS, akta jual beli saham, ataupun pengalihan saham lainnya. Direksi
wajib memberitahukan perubahan susunan pemegang saham kepada Kementerian Hukum dan HAM untuk dicatat dalam daftar Perseroan.
Pasal 56 Ayat 3 UUPT menentukan bahwa pemberitahuan tersebut wajib dilakukan oleh Direksi Perseroan paling lambat 30 tiga puluh hari sejak tanggal
pencatatan pemindahan hak atas saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham DPS. Sehubungan dengan ketentuan tersebut maka pemberitahuan tersebut
wajib dilakukan oleh direksi perseroan kepada menteri paling lambat 30 tiga puluh hari sejak dicatat dalam DPS bukan sejak tanggal diadakannya RUPS
untuk menyetujui pemindahan hak atas saham tersebut atau juga sejak dibuatnya akta pemindahan hak.
UUPT tidak menentukan kapan direksi wajib mencatat adanya pemindahan hak atas saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham DPS. Tidak adanya
tenggang waktu yang mewajibkan direksi untuk mencatat perihal pemindahan hak atas saham tersebut dalam DPS dapat mengakibatkan timbulnya permasalahan
hukum tersendiri. Pasal 28 Ayat 3 PERMENKUMHAM RI No. 4 Tahun 2014 tentang Tata
Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dan Perubahan Data Perseroan Terbatas menentukan
bahwa:
94
a. Dokumen pendukung untuk pemberitahuan perubahan data dikarenakan
adanya perubahan pemegang saham karena pengalihan saham adalah : 1
Akta tentang tentang perubahan susunan pemegang saham yang meliputi nama dan jumlah saham yang dimiliki; danatau
2 Akta pemindahan hak atas saham sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. b.
Perubahan nama pemegang saham karena pemegang saham ganti nama, berupa:
1 Akta tentang RUPS, akta keputusan pemegang saham di luar RUPS
atau dokumen lainnya tentang ganti nama pemegang saham; dan
94
Pasal 28 ayat 3 PERMENKUMHAM RI No. 4 Tahun 2014.
2 Keputusan instansi terkait mengenai perubahan nama pemegang saham
badan hukum atau orang perorangan. Pemindahan hak atas saham diperlukan adanya persetujuan RUPS apabila
ada perseroan terbatas yang mensyaratkan hal tersebut. Jika ada perseroan terbatas tidak mensyaratkan hal tersebut maka tentunya tidak perlu diadakan RUPS dan
karenanya tidak ada risalah RUPS. Namun dengan adanya ketentuan Pasal 28 Ayat 3 PERMENKUMHAM RI yang mensyaratkan adanya salah satu dokumen
pendukung untuk penyampaian perubahan data karena pemindahan hak berupa “adanya tembusan akta perubahan susunan pemegang saham yang meliputi nama
dan jumlah saham yang dimilikinya dan akta pemindahan hak atas saham yang diketahui oleh notaries sesuai dengan aslinya,” mau tidak mau di dalam praktek
sebelum dilakukannya pembuatan akta jual beli saham maka terlebih dahulu diadakan RUPS dan dibuatlah risalah RUPS yang didalamnya berisikan
persetujuan penjualan saham sekaligus menyebutkan nama-nama para pemegang saham dan jumlah saham yang dimiliki.
Apabila berpegang pada ketentuan Pasal 56 UUPT yang menentukan jangka waktu penyampaian pemberitahuan pemindahan hak atas saham kepada
menteri dihitung dan dicatatnya pemindahan hak tersebut oleh direksi perseroan dalam DPS maka seharusnya DPS merupaka salah satu dokumen pendukung yang
wajib ada dan disampaikan untuk keperluan perubahan data dan juga menjadi dasar untuk melakukan input data.
Jika pemberitahuan kepada menteri tersebut belum dilakukan, menteri menolak permohonan persetujuan atau pemberitahuan yang dilaksanakan
berdasarkan susunan dan nama pemegang saham yang belum diberitahukan tersebut Pasal 56 Ayat 4 UUPT.
D. Pengalihan Hak Atas Saham Perseroan Melalui Perjanjian Jual Beli