commit to user 76
x 4 = 176, maka jarak sebarannya adalah 176 – 44 = 132 dan setiap satuan deviasi
standarnya bernilai 132 : 6,0 = 22, sedangkan rerata hipotetiknya 44 x 2,5 =110. Apabila subjek digolongkan dalam 5 kategorisasi, maka akan diperoleh kategorisasi
serta distribusi skor subjek seperti pada tabel 15.
Tabel 15 Kriteria Kategori Skala Motivasi Berprestasi
dan Distribusi Skor Subjek
Standar Deviasi Skor
Kategorisasi Subjek
Rerata empirik
Frek N
Presentase
MH- 3σ≤ X MH-1,8σ
44 ≤ X 70,4
Sangat rendah -
-
MH- 1,8σ≤ X MH-0,6σ
70,4 ≤ X 96,8 Rendah
- -
MH- 0,6σ≤ X MH+0,6σ
96,8 ≤ X 123,2 Sedang
28 36,84
MH+0,6σ≤ X MH+1,8σ
123,2 ≤ X 149,6 Tinggi
36 47,36
126,53
MH+1,8σ≤ X MH+3σ
149,6 ≤ X 176 Sangat tinggi
12 15,78
Jumlah
76 100
Dari kategori skala motivasi berprestasi seperti terlihat pada table dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum siswa kelas XII SMA N 1 Sukoharjo
memiliki tingkat motivasi berprestasi yang tinggi..
4. Uji Hipotesis
Langkah selanjutnya setelah uji asumsi adalah melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik analisis regresi dua prediktor.
Pengujian hipotesis dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan bersama-sama.
Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika
p-value
pada kolom
Sig
. lebih kecil dari
level of
commit to user 77
significant
yang ditentukan, atau F hitung pada kolom F lebih besar dari F tabel. Hasil F-test pada
output SPSS
dapat dilihat pada tabel Anova. Melalui hasil uji simultan ini dapat diperoleh keputusan diterima tidaknya hipotesis yang diajukan.
Berdasarkan hasil
output SPSS
menunjukkan besar
p-value
0,000 0,05 sedangkan F hitung 47,613 dari F tabel 2,02 serta R sebesar 0,752 maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu terdapat hubungan antara
kecerdasan emosi dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 16 di bawah ini dan perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
Tabel 16 Uji Anova
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
470847.513 2
235423.757 47.613
.000
a
Residual 360949.908
73 4944.519
Total 831797.421
75 a. Predictors: Constant, Motiv Berprestasi, Kecerdasan Emosi
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Hubungan antara kecerdasan emosi dan motivasi berprestasi dengan prestasi
belajar pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sukoharjo dapat digambarkan dalam persamaan garis regresi. Sesuai dengan hasil analisis, dapat dilihat nilai konstanta
dan variable bebas kecerdasan emosi dan motivasi berprestasi yang dapat memprediksi yang terjadi pada variable tergantung prestasi belajar melalui
persamaan garis regresi. Koefisien persamaan garis regresi dapat dilihat pada tabel 17.
commit to user 78
Tabel 17 Koefisien Persamaan Garis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
1183.445 70.230
16.851 .000
Kecerdasan Emosi
2.450 .742
.293 3.301 .001
Motiv Berprestasi 3.070
.485 .562 6.332
.000 a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Persamaan garis regresi pada hubungan ketiga variabel tersebut adalah Y = a + bX
1
+ cX
2
Y = 1183,445 + 2,450 X
1
+ 3,070 X
2
Persamaan garis tersebut mengandung arti bahwa konstanta adalah 1183,445 artinya jika tidak ada kecerdasan emosi dan motivasi berprestasi, maka prestasi belajar
adalah sebesar 1183,445. Rata-rata skor prestasi belajar pada siswa kriterium Y akan mengalami perubahan sebesar 2,450 untuk setiap unit perubahan yang terjadi
pada variabel kecerdasan emosi prediktor X
1
dan juga diperkirakan akan mengalami perubahan sebesar 3,070 untuk setiap unit perubahan yang terjadi pada
variabel motivasi berprestasi prediktor X
2
. Berdasarkan hasil output
SPSS
diketahui pula hubungan antara masing-masing variabel bebas kecerdasan emosi dan motivasi berprestasi dengan variabel
tergantung yaitu prestasi belajar yang dapat dilihat dalam tabel 18 berikut:
commit to user 79
Tabel 18 Korelasi Masing-masing Variabel Bebas dengan Variabel Tergantung
Correlations
Prestasi Belajar
Kecerdasan Emosi
Motiv Berprestasi
Pearson Correlation Prestasi Belajar 1.000
.572 .708
Kecerdasan Emosi .572
1.000 .497
Motiv Berprestasi .708
.497 1.000
Sig. 1-tailed Prestasi Belajar
. .000
.000 Kecerdasan Emosi
.000 .
.000 Motiv Berprestasi
.000 .000
. N
Prestasi Belajar 76
76 76
Kecerdasan Emosi 76
76 76
Motiv Berprestasi 76
76 76
Besar perhitungan korelasi antara variabel kecerdasan emosi dengan prestasi
belajar pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sukoharjo yang dihitung dengan koefisien korelasi rx
1
y adalah 0,572 dan p 0,05. Ini berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosi
dengan prestasi belajar pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sukoharjo.
Besar perhitungan korelasi antara variabel motivasi berprestasi dengan prestasi belajar pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sukoharjo yang dihitung dengan
koefisien korelasi rx
2
y adalah 0,708 dan p 0,05. Ini berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar pada siswa
kelas XII SMA Negeri 1 Sukoharjo.
commit to user 80
5. Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif