commit to user 30
Prihanto dalam Tjundjing, 2001 menerangkan bahwa kecerdasan emosi sangat berpengaruh terhadap kehidupan seseorang secara keseluruhan mulai dari
kehidupan keluarga, pekerjaan, sampai interaksi dengan lingkungan sosialnya. Menurut Salovey dan Mayor dalam Atmadji, 2003 menjelaskan bahwa
kecerdasan emosi adalah himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan dan emosi baik pada diri sendiri maupun orang
lain, memilah-milahnya dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan. Menurut Mangunhardjana 2002 kecerdasan emosi adalah
kemampuan seseorang dalam hal merasa tentang dirinya, menunjukkan reaksi terhadap perasaan orang lain, memikirkan perasaan orang lain dan pilihan yang
dimiliki untuk bereaksi, membaca dan mengungkapkan perasaan diri sendiri dan orang lain.
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan kita mengenali perasaan kita sendiri dan
orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
2. Faktor-Faktor Kecerdasan Emosi
Beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi seseorang menururt Goleman 2000 antara lain sebagai berikut :
a. Lingkungan keluarga.
Kehidupan keluarga merupakan sekolah yang pertama kali dalam mempelajari emosi. Orang tua adalah subjek pertama yang perilakunya diidentifikasikan
commit to user 31
atau ditiru oleh anak, kemudian diinternalisasi dan pada akhirnya akan menjadi kepribadian dari anak. Orang tua harus mampu memberikan contoh-
contoh yang baik mengenai bagaimana menanggapi perasaan orang lain, cara berperilaku yang baik dalam menghadapi masalah.
b. Ligkungan masyarakat
Kecerdasan emosi berjalan sesuai dengan perkembangan fisik mental anak dalam masyarakat. Pembelajaran emosi dapat dilakukan dengan memberi
peran anak sebagai seseorang diluar dirinya, sehingga anak dapat belajar mengenai perasaan orang lain ketika dihadapi pada suatu permasalahan.
Menurut Shapiro 1997, kecerdasan emosi dipengaruhi oleh: a.
Korteks
.
Korteks
memungkinkan kita mempunyai perasaan tentang perasaan kita sendiri, memahami sesuatu secara mendalam, menganalisis mengapa kita
mengalami perasaan tertentu, dan selanjutnya berbuat sesuatu untuk mengatasinya.
Korteks
, khususnya
lobus prefrontal
, dapat bertindak sebagai sakelar peredam, yang memberi arti terhadap situasi emosi sebelum kita
berbuat sesuatu atasnya. b.
System limbic. System limbic
, yang sering disebut sebagai bagian emosi otak, terletak jauh dalam hemisfer otak besar dan terutama bertanggung jawab atas pengaturan
emosi dan impuls.
System limbic
meliputi
hippocampus
tempat berlangsungnya proses pembelajaran emosi dan tempat disimpannya ingatan
commit to user 32
emosi, amigdala sebagai pusat pengendalian emosi pada otak, serta beberapa bagian struktur lain.
c.
Neuropeptida
Rantai-rantai asam amino yang disebut
neuropeptida
diyakini merupakan senyawa biokimia yang berkaitan dengan emosi.
Neuropeptida
ini tersimpan dalam otak emosional dan dikirim ke seluruh tubuh ketika seseorang
merasakan suatu emosi, lalu memberitahu tubuh bagaimana harus bereaksi. Senyawa-senyawa kimia otak inilah, juga disebut
neurotransmitter.
3. Aspek-Aspek Kecerdasan Emosi